Waspadai Gejala Kanker yang Tidak Jelas, Termasuk Penurunan Berat Badan Tanpa Penyebab

AdinJava, Jakarta - Kankersering kali tidak terdeteksi karena gejalanya yang samar, bahkan terkadang sama sekali tidak muncul pada tahap awal.
"Kanker dapat berkembang dan menyebar tanpa menunjukkan gejala apa pun pada tahap awal," kata Dr. Zee Ying Kiat, ahli onkologi medis senior di Parkway Cancer Centre, Rumah Sakit Mount Elizabeth, sebagaimana dilaporkan dariCNA. Hanya ketika sel kanker berkembang dan menyebar, berbagai gejala mulai muncul, baik secara umum maupun di bagian tubuh tertentu.
Gejala Kanker
Tidak ada pola pasti yang dapat dijadikan acuan. "Kami tidak memiliki tanda-tanda khas yang selalu muncul pada semua pasien," kata Dr. Samuel Ow, konsultan senior di National University Cancer Institute, Singapura.
Meskipun demikian, Dr. Ow menekankan perlunya memperhatikan gejala yang tidak spesifik. Contohnya, rasa lelah yang terus-menerus, sakit kepala, pusing, penurunan berat badan tanpa alasan jelas, kesulitan bernapas, perdarahan yang tidak wajar, atau nyeri yang asalnya tidak jelas.
"Gejala-gejala tersebut tidak selalu disebabkan oleh kanker. Namun, bisa menjadi tanda kondisi lain yang juga memerlukan perhatian, seperti anemia akibat menstruasi yang berat atau kekurangan nutrisi," katanya.
Mengurangi berat badan beberapa kilogram mungkin terdengar sebagai kabar baik khususnya bagi orang yang sedang menjalani program diet. Namun, jika Anda kehilangan lebih dari lima persen berat badan dalam jangka enam bulan tanpa alasan yang jelas, hal ini tidak wajar. "Penurunan berat badan yang tidak diinginkan perlu segera diperiksa," ujar Dr. Samuel Ow, konsultan senior di National University Cancer Institute, Singapura.
Pernyataan serupa disampaikan oleh Dr. Evelyn Wong, konsultan dari Divisi Onkologi Medis di National Cancer Centre Singapura. "Penurunan berat badan merupakan tanda peringatan umum yang bisa menunjukkan berbagai jenis kanker," katanya. Ia menjelaskan bahwa kanker dapat menghabiskan energi tubuh atau mengganggu proses penyerapan nutrisi secara efisien.
Gejala lain yang perlu diperhatikan adalah kelelahan berat yang tidak hilang meski sudah istirahat. "Hal ini bisa disebabkan oleh anemia, tekanan pada sumsum tulang, atau reaksi peradangan tubuh terhadap sel kanker," jelas Dr. Wong.
Tanda bahaya lain yang sering diabaikan adalah kesulitan bernapas, bahkan ketika tidak sedang melakukan aktivitas berat. Dr. Ow menyampaikan, kondisi ini dapat menjadi tanda adanya penyebaran kanker ke paru-paru atau penumpukan cairan berlebih di organ tersebut akibat sel kanker.
Meskipun gejala-gejala ini tidak khas dan bisa muncul karena berbagai kondisi lain, para pakar menekankan perlunya tidak diabaikan, terutama jika terjadi secara terus-menerus tanpa penyebab yang jelas.
Beberapa tanda-tanda kanker sering kali tidak khas dan mudah dianggap sebagai keluhan umum. Gejala seperti kelelahan yang terus-menerus, sakit kepala, pusing, penurunan berat badan tanpa alasan jelas, kesulitan bernapas, perdarahan yang tidak wajar, serta nyeri tanpa penyebab pasti, perlu diwaspadai.
Dr. Ow juga menegaskan pentingnya memperhatikan gejala lain seperti kesulitan menelan atau rasa kenyang yang terus-menerus muncul. "Gejala ini bisa berkaitan dengan kanker di saluran pencernaan bagian atas. Jika kanker telah menyebar ke lambung, dapat terjadi penumpukan cairan atau pembengkakan hati yang menekan lambung," jelasnya.
Tips Menghindari Penyakit Kanker
Mencegah kanker dapat dimulai dengan tindakan sederhana, seperti berhenti merokok. Banyak penelitian menemukan bahwa bahan kimia dalam rokok merusak DNA, yang berperan melindungi tubuh dari perkembangan sel kanker.
Mempertahankan berat badan yang sehat juga sangat penting. Kenaikan berat badan, bahkan dalam kisaran yang dianggap normal, bisa meningkatkan risiko beberapa jenis kanker. Data global pada tahun 2016 menunjukkan hampir dua miliar orang dewasa dan ratusan juta anak mengalami obesitas. Berat badan berlebih yang dimulai sejak masa kecil cenderung tetap terjadi hingga masa dewasa.
Kegiatan fisik berkala dengan tingkat intensitas sedang hingga tinggi, seperti lari, berenang cepat, atau olahraga aerobik, telah terbukti mampu mengurangi kemungkinan terkena kanker payudara dan kanker endometrium, terutama pada wanita yang sudah menopause.
Pola makan juga sangat penting. Mengonsumsi biji-bijian utuh, buah-buahan, sayuran, dan kacang-kacangan setiap hari bisa membantu melindungi tubuh dari kanker usus besar serta menjaga berat badan yang sehat.
Terakhir, hindari makanan yang tidak sehat. Makanan seperti burger, ayam goreng, kentang goreng, serta minuman yang mengandung banyak gula dan lemak biasanya memiliki kalori tinggi tetapi kandungan gizinya rendah. Mengonsumsinya secara berlebihan bisa menyebabkan obesitas, yang pada akhirnya meningkatkan risikokanker.
Novita Andrian berkontribusi dalam tulisan ini.
Posting Komentar