Tips Parenting: 10 Cara Membentuk Anak Kuat dari Rumah

AdinJava, JAKARTA — Anak-anak sering menghadapi tantangan seperti berpindah kelas, bullying, atau perselisihan di rumah, namun ketangguhan membuat mereka tetap mampu bertahan dan berkembang.
Masa kanak-kanak sering dianggap sebagai masa yang penuh kebebasan tanpa tekanan, namun kenyataannya anak-anak tetap rentan mengalami luka batin, beban emosional, dan pengalaman traumatis. Kehidupan di lingkungan yang rumit juga memperbesar ketidakpastian dalam perkembangan mereka. Di sinilah kemampuan untuk bangkit kembali menjadi sangat penting, yaitu kemampuan untuk bertahan dan berkembang meskipun menghadapi berbagai tantangan.
Dikutip dari Child Growth foundation, Senin (14/07/2025), ketangguhan merujuk pada kemampuan untuk beradaptasi dengan kondisi yang sulit dan menghadapi naik-turunnya kehidupan. Seseorang yang kuat tidak membiarkan kesulitan menentukan arah hidup mereka dan memiliki rasa percaya diri untuk mencoba hal-hal baru.
Dengan meningkatkan ketahanan, anak-anak lebih mampu menghadapi tekanan, rasa cemas, dan ketidakpastian. Namun, menjadi kuat tidak berarti terbebas dari rasa sakit atau kesedihan. Emosi seperti sedih dan cemas tetap bisa muncul. Dan di sinilah tugas orang tua untuk membimbing anak-anak.
Ini 10 cara meningkatkan ketahanan dirianak dan remaja:
1. Membangun Koneksi
Mendorong anak untuk membangun hubungan yang baik dengan teman, keluarga, dan lingkungan sekitar. Keterampilan seperti empati dan kemampuan mendengarkan dapat memperkuat dukungan sosial yang penting dalam menghadapi kesulitan serta membangun ketangguhan.
2. Mengajarkan anak-anak untuk berkontribusi dalam membantu sesama orang
Saat anak berkontribusi untuk membantu orang lain, mereka merasa lebih mampu. Ajak mereka ikut serta dalam kegiatan sukarela yang sesuai dengan usia mereka atau bantu pekerjaan sederhana di rumah dan sekolah.
3. Pertahankan rutinitas harian
Melakukan kegiatan sehari-hari dapat memberikan rasa aman kepada anak, terutama anak-anak yang lebih muda yang memerlukan adanya struktur dalam kehidupan sehari-harinya. Susun jadwal harian bersama anak dengan memisahkan waktu untuk belajar dan bermain.
Meski terkadang memerlukan kekompakan, khususnya pada masa sulit atau perubahan, mempertahankan jadwal yang tetap masih sangat penting dalam mendukung ketenangan emosional anak.
4. Berikan anak waktu jeda istirahat
Mengakui perasaan anak dan bantu mereka mengatur fokus pada hal-hal yang dapat mereka lakukan. Ajarkan cara berpikir yang lebih realistis dan batasi paparan informasi yang menyebabkan stres. Meskipun sekolah memiliki target dan materi yang harus diajarkan, pastikan ada waktu tanpa jadwal ketat agar anak bisa bereksplorasi dan bersantai.
5. Kembangkan kesadaran akan pentingnya perawatan diri
Ajarkan anak tentang kepentingan merawat diri. Mulai dari hal-hal dasar, seperti makan dengan cukup, berolahraga, dan tidur yang memadai. Pastikan anak juga memiliki waktu untuk bersenang-senang dan melakukan aktivitas yang mereka sukai. Merawat diri serta menikmati waktu istirahat membantu anak tetap seimbang dan lebih siap menghadapi situasi yang penuh tekanan.
6. Bantu mereka menentukan dan mencapai target
Ajarkan anak untuk menetapkan target yang dapat dicapai dan bantu mereka bergerak maju secara perlahan. Memiliki tujuan membantu anak fokus pada pekerjaan tertentu serta memperkuat ketangguhan agar tetap melangkah meski menghadapi rintangan. Selain itu, berikan penghargaan terhadap hasil yang dicapai di setiap tahap sebagai pemicu semangat menuju tujuan yang lebih besar.
7. Tingkatkan pandangan yang baik terhadap diri sendiri
Ingatkan anak akan pencapaian masa lalu mereka dan bimbing mereka untuk yakin bahwa mereka mampu menghadapi tantangan di masa depan.
8. Pertahankan sudut pandang dan tanamkan harapan
Ajak anak untuk memandang masalah dari sudut pandang yang lebih luas dan yakinkan bahwa kondisi sulit bersifat sementara. Sikap positif membantu mereka menjadi lebih tangguh dalam jangka panjang.
9. Manfaatkan masa yang berat sebagai kesempatan untuk belajar diri sendiri
Saat menghadapi masa yang berat, ajarkan anak untuk memperluas pengetahuan mereka tentang tantangan yang dihadapi. Bimbing anak dalam melihat pengalaman tersebut sebagai sarana untuk mengenali diri mereka sendiri.
10. Ajarkan bahwa perubahan merupakan bagian dari kehidupan
Akhirnya, perubahan sering kali menimbulkan rasa takut pada anak dan remaja. Bimbinglah anak untuk memahami bahwa perubahan adalah bagian dari kehidupan, dan tujuan baru dapat menggantikan tujuan yang sebelumnya tidak lagi tercapai. Sangat penting untuk meninjau hal-hal yang berjalan dengan baik serta menyusun rencana untuk mengatasi masalah yang belum berjalan lancar.
Membangun ketahanan merupakan proses yang berbeda bagi setiap anak. Metode yang efektif untuk memperkuat ketahanan Anda atau anak Anda mungkin tidak cocok untuk orang lain. Dengan kesabaran dan bantuan, Anda dapat membantu mereka berkembang menjadi individu yang tangguh dan mampu menghadapi berbagai tantangan. (Muhamad Ichsan Febrian)
Posting Komentar