Tools:
Powered by AdinJava

Sampai Berapa Umur Otak Anak Berkembang?

Daftar Isi

Pertumbuhan otak anak merupakan proses yang luar biasa yang dimulai sejak di dalam kandungan dan terus berkembang hingga masa remaja.

Namun, banyak ibu masih penasaran, sebenarnya sampai usia berapa otak anak terus berkembang dan kapan dianggap sempurna?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, penting bagi Ibu memahami tahapan perkembangan otak anak mulai dari janin hingga masa remaja. Mari, simak penjelasan lengkapnya agar Ibu dapat memberikan stimulasi yang sesuai dengan usia dan kebutuhan Anak Kecil!

Tahapan perkembangan otak anak

Berikut adalah tahapan perkembangan otak anak yang dimulai dari janin dalam kandungan hingga perkembangan otak remaja berusia 14-18 tahun.

Pertumbuhan otak bayi di dalam kandungan

Melansir dari laman Baby Centre, otak janin mulai berkembang sejak awal masa kehamilan. Otak merupakan salah satu organ pertama yang terbentuk dan berkembang pesat selama kehamilan. Berikut tahapannya:

  • Trimester pertama: saraf awal mulai berkembang di sumsum tulang belakang, memungkinkan janin melakukan gerakan kecil meskipun belum terasa oleh ibu.
  • Trimester kedua: lobus temporal berkembang, sehingga janin mampu mendengar suara dari luar. Batang otak hampir sepenuhnya terbentuk.
  • Trimester ketiga: otak berkembang sangat pesat, terbagi menjadi bagian kanan dan kiri, masing-masing mengontrol sisi tubuh yang berlawanan.

Perkembangan otak anak berusia 0 hingga 12 bulan

Mengutip dari Kid Central TN, perkembangan otak bayi sangat pesat selama tahun pertamanya. Tanda-tanda perkembangan otak pada usia ini meliputi:

  • Bayi mulai mengenali wajah serta benda-benda yang sering terlihat.
  • Mereka memanfaatkan tubuhnya dalam eksplorasi, misalnya dengan menggerakkan tangan untuk mengambil mainan.
  • Bayi mulai mengenali suara dan memahami konsep hubungan sebab dan akibat.
  • Mulai memahami peran mainan seperti balok tumpuk atau buku kain.
  • Mencoba berbagai jenis tekstur seperti karpet, selimut, atau mainan.

Perkembangan otak pada anak usia 1 hingga 3 tahun

Mengutip laman Michigan dan First Things First, masa kanak-kanak dini merupakan tahap yang penting bagi perkembangan anak, baik secara sosial-emosional, fisik, maupun kemampuan berpikirnya.

Berikut beberapa tanda perkembangan otak anak pada usia ini:

  • Mulai mengucapkan angka dalam lagu meskipun belum memahami maknanya.
  • Mengenal serta meniru kebiasaan seperti membarikan tidur pada mainan.
  • Mengerti konsep ukuran seperti "besar" dan "kecil".
  • Sering mengajukan pertanyaan "mengapa" sebagai wujud rasa penasaran.
  • Meniru bunyi dan gerak binatang.

Seorang dokter anak dari Kid Central TNjuga menambahkan, "Anak kecil belajar melalui pengalaman langsung. Interaksi yang hangat dari orang tua bisa meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan pengelolaan emosi mereka."

Perkembangan otak anak usia 4-5 tahun sebelum masuk sekolah

Pada usia 5 tahun, otak anak telah berkembang sekitar 90% dari ukuran otak orang dewasa. Hal ini menunjukkan bahwa lima tahun pertama kehidupan merupakan masa penting dalam pembentukan jaringan koneksi di otak.

  • Perkembangan emosional dan sosial anak berusia 4-5 tahun mulai menunjukkan kemampuan untuk memahami serta mengekspresikan perasaan mereka melalui ucapan, gerakan, atau suara.
  • Kemampuan berbahasa anak akan membuatnya senang bercerita dan mulai mampu menyusun kalimat yang lebih rumit.
  • Anak mulai memahami konsep waktu, mengenali beberapa huruf dan angka, serta mampu menghitung sampai sepuluh.
  • Anak semakin gesit, seperti berlari, melompat, memanjat, serta menjaga keseimbangan tubuh.
  • Kemandirian dalam kegiatan sehari-hari anak, seperti mampu mengenakan pakaian sendiri, menyantap makanan menggunakan alat makan, serta pergi ke kamar mandi tanpa bantuan orang lain.

Perkembangan otak anak berusia 6-7 tahun

Mengutip laman Welsh Government,berikut perkembangan otak anak berusia 6-7 tahun:

  • Sosialisasi dan perasaan anak mulai membangun hubungan persahabatan yang lebih mendalam, mulai belajar cara berbagi, menunggu giliran, serta memahami aturan saat bermain.
  • Pada usia ini, mereka sudah mampu mengikat tali sepatu sendiri, menghitung sampai angka 100, serta memahami prinsip dasar dalam perhitungan.
  • Anak mulai memahami perbedaan antara huruf besar dan huruf kecil, menulis kata-kata yang sederhana, serta menyalin tulisan tanpa memerlukan bantuan.
  • Anak mampu melompat menggunakan kedua kakinya, berjalan di garis lurus, serta naik dan turun tangga dengan mudah.

Perkembangan otak pada usia 8 hingga 10 tahun

Melansir laman Scholastic dan Kid Central TN,berikut ini adalah perkembangan otak anak berusia 8 hingga 10 tahun:

  • Anak berusia 8 hingga 10 tahun mulai menunjukkan kemampuan berpikir rasional, merencanakan, serta menyelesaikan masalah.
  • Anak-anak semakin terampil dalam membaca, menulis, dan berdiskusi. Mereka semakin mahir dalam membaca, menulis, dan berbicara.
  • Anak mulai memahami pandangan orang lain dan menunjukkan rasa empati yang lebih besar. Mereka juga tertarik pada proyek serta minat khusus tertentu.
  • Mereka mampu mematuhi petunjuk yang rumit, mandiri dalam pekerjaan rumah tangga yang sederhana, dan mulai mengerti makna uang.

Perkembangan otak pada usia 11 hingga 13 tahun

Melansir dari laman Raising Children, di masa remaja, otak masih terus berkembang, terutama di wilayah korteks prefrontal.

  • Anak mulai berpikir secara logis, mengambil keputusan, dan mengendalikan hasratnya.
  • Anak lebih mengandalkan perasaan saat membuat keputusan karena bagian otak yang rasional belum berkembang secara sempurna.
  • Anak pada usia ini mulai mampu berpikir secara abstrak. Mereka mampu memahami gagasan seperti keadilan, cinta, dan tanggung jawab.
  • Mereka percaya bahwa semua orang sedang mengamati mereka.

"Meskipun anak berusia 13 tahun mulai memiliki cara berpikir yang lebih konkret, otaknya masih terus berkembang," kata dokter anak dari Einstein Pediatrics, Dr. Florencia Segura.

Ia juga menyampaikan bahwa remaja pada usia ini masih sangat terpengaruh oleh pandangan masyarakat dan sedang dalam proses membentuk identitas pribadi mereka.

Perkembangan otak pada remaja berusia 14 hingga 18 tahun

Berikut ini penjelasan tentang perkembangan otak remaja usia 14-18 tahun yang diambil dari laman Kidcentral TN:

  • Pemuda mulai menunjukkan kemampuan berpikir abstrak yang lebih mendalam.
  • Pada usia ini, anak mulai mampu mengatur diri dan emosinya dengan lebih baik.
  • Otak remaja dapat mencapai tingkat perkembangan yang setara dengan orang dewasa. Namun, koordinasi antara area otak yang mengatur rasa senang dan pengendalian impuls masih terus berkembang.
  • Kurangnya istirahat dapat memengaruhi kemampuan fokus, perasaan, serta keadaan emosi para remaja.
  • Dukungan sosial dari teman sebaya, keluarga, serta kebiasaan harian yang teratur memiliki peran penting dalam mendukung perkembangan otak yang maksimal pada masa ini.

Berapa usia maksimal otak anak bisa berkembang?

Melansir dari laman GoodRx Health, perkembangan otak anak berlangsung sangat cepat sejak dalam kandungan. Proses ini dimulai ketika usia kehamilan mencapai tiga minggu, di mana jalur-jalur saraf utama mulai terbentuk.

Saat bayi lahir, sebagian besar jalur saraf utama telah terbentuk, namun masih terus berkembang selama tahun-tahun pertama kehidupannya.

Pada usia antara 0 hingga 6 tahun, pertumbuhan otak anak berlangsung sangat cepat. Pada tahap ini, volume otaknya sudah mencapai sekitar 90 persen dari ukuran otak orang dewasa.

Perkembangan otak tidak hanya berkaitan dengan peningkatan ukuran, tetapi juga melibatkan pematangan fungsi serta penguatan hubungan antar sel saraf.

Proses ini sangat terpengaruh oleh stimulasi dari lingkungan sekitar serta kualitas hubungan emosional yang dibangun anak, khususnya dengan orang tua mereka.

Kegiatan seperti membaca buku, bermain, serta berkomunikasi dengan hangat dapat memperkuat jaringan sinaps (koneksi antar sel saraf), yang menjadi dasar untuk kemampuan belajar dan pengelolaan emosi anak.

Di usia berapa otak tidak lagi berkembang?

Banyak orang berpendapat bahwa otak manusia benar-benar berkembang sempurna pada usia 25 tahun. Namun, mengutip dari halamanScience Focus, klaim ini sebenarnya tidak sepenuhnya benar.

Tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa usia 25 merupakan akhir dari perkembangan otak. Justru, otak terus mengalami perubahan, meskipun laju perubahan tersebut lebih lambat setelah masa remaja.

Salah satu area otak yang paling lambat berkembang adalah korteks prefrontal, yang bertugas dalam proses pengambilan keputusan, pengendalian emosi, serta penilaian sosial.

Meskipun area otak ini baru mencapai pematangan pada usia sekitar 20-an, bukan berarti otak tidak berfungsi sebelumnya. Justru masa perkembangan ini yang memungkinkan anak-anak dan remaja terus berkembang serta belajar melalui berbagai pengalaman.

Meskipun otak terus berkembang setelah masa kanak-kanak, beberapa perubahan mulai muncul ketika seseorang memasuki usia 30 hingga 40-an, di mana ukuran otak dapat mulai berkurang.

Namun, jangan khawatir Ibu, karena otak tetap memiliki kemampuan beradaptasi yang dikenal sebagai neuroplastisitas, yaitu kemampuan untuk membentuk hubungan baru sepanjang masa.

Perkembangan ini bisa didukung dengan aktivitas seperti mencoba hal-hal baru, rutin berolahraga, menerapkan pola makan sehat, serta membangun hubungan sosial yang baik.

Ciri-ciri kemampuan otak anak tidak berkembang secara optimal

Berdasarkan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), terdapat beberapa tanda yang dapat mengindikasikan bahwa perkembangan fungsi otak anak tidak berjalan optimal, antara lain:

1. Gangguan Motorik Kasar

  • Anak menunjukkan gerakan yang tidak seimbang atau tidak selaras antara sisi kanan dan kiri tubuhnya.
  • Anak mengalami kekakuan otot yang berlebihan (hipertonia) atau justru otot terasa sangat lemah (hipotonia).
  • Respons tubuh anak dapat mencerminkan ketidakseimbangan, seperti terlalu peka (hiperrefleksia) atau justru kurang tanggap (hiporefleksia).
  • Pergerakan tubuh anak kadang terlihat tidak teratur atau sulit untuk diatur.

2. Gangguan Motorik Halus

  • Saat usianya melebihi empat bulan, bayi masih sering menggenggam tangan dengan erat.
  • Kebiasaan menggunakan satu tangan terlihat sejak usia kurang dari satu tahun.
  • Ketajaman penglihatan tidak stabil atau tidak tetap.
  • Masih sering memasukkan benda ke mulut setelah melewati usia 14 bulan.

3. Gangguan Berbicara dan Bahasa (Ekspresif)

  • Masih kesulitan menggabungkan dua kata menjadi satu frasa ketika usia melebihi dua tahun.
  • Pernyataannya masih sulit dimengerti pada usia 30 bulan.
  • Tidak mampu menunjuk objek yang menarik perhatiannya pada usia 20 bulan.

4. Gangguan Komunikasi dan Bahasa (Reseptif)

  • Tidak menunjukkan keinginan untuk berbagi perhatian atau minat dengan orang lain saat berusia 20 bulan.
  • Merespons suara atau panggilan dengan ketidakteraturan.
  • Anak sering kali meniru atau mengulangi perkataan orang lain setelah melewati usia 30 bulan.

5. Gangguan Sosio-emosional

  • 6 bulanSering tidak tersenyum atau menunjukkan wajah yang bahagia.
  • 9 bulanSedikit suara atau ekspresi wajah.
  • 12 bulanTidak merespons ketika namanya dipanggil.
  • 15 bulan: Belum mampu mengucapkan kata.
  • 18 bulanBelum mampu melakukan permainan imitasi.
  • 24 bulanBelum mampu menyusun dua kata yang memiliki makna.
  • Usia lainnya: Tidak menunjukkan tahap bicara yang tidak jelas(babbling), tidak berbicara, atau tidak menunjukkan kemampuan berinteraksi sosial.

Itu dia Bunda penjelasan detail tentang perkembangan otak anak mulai dari dalam kandungan hingga masa remaja serta penjelasan mengenai usia berapa otak anak masih bisa berkembang.

Pilihan Redaksi
  • 13 Cara Masak Makanan Bayi Berusia 6 Bulan yang Mendukung Perkembangan Otak, Bergizi, dan Lezat
  • Ini Kejadian yang Terjadi pada Otak Anak Ketika Berpisah dari Orang Tua
  • Pahami Fungsi Utama Ayah dalam Perkembangan Otak Anak Sesuai Tahap Usianya

Untuk Ibu-ibu yang ingin berbagi tentang pengasuhan anak dan mendapatkan banyak hadiah, ayo bergabung dengan komunitas AdinJavaSquad. Daftar dengan klik diSINI. Gratis!

Posting Komentar