Tools:
Powered by AdinJava

Saham Orang Terkaya Indonesia Turun, Saatnya Beli atau Jual?

Table of Contents

AdinJava.CO.ID - JAKARTA. Harga saham milik pengusaha terkaya Indonesia, Prajogo Pangestu, mengalami penurunan pada Selasa 16 Juli 2025, setelah sebelumnya naik signifikan hingga mencapai batas auto rejection atas (ARA) dalam perdagangan Senin 14 Juli 2025. Apakah saham dari pengusaha terkaya Indonesia ini masih layak untuk dibeli atau dijual pada hari ini, Rabu 16 Juli 2025?

Prajogo Pangestu merupakan seorang pengusaha yang memiliki kekayaan sekitar US$ 27,7 miliar pada tanggal 11 Juli 2025. Jumlah kekayaan yang dimiliki oleh Prajogo Pangestu melebihi harta milik Low Tuck Kwong, pemilik PT Bayan Resources yang memiliki kekayaan sekitar US$ 27,1 miliar.

Saham Prajogo Pangestu yang mengalami kenaikan signifikan antara lain PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), PT Petrosea Tbk (PTRO) dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN).

Pada perdagangan hari Senin, 14 Juli 2025, harga saham BREN berakhir pada tingkat7.300, meningkat 1.200 poin atau 19,67%dibandingkan sehari sebelumnya. Pada hari yang sama, harga saham PTRO berakhir pada tingkat3.980 mengalami kenaikan sebesar 790 poin atau 24,76%. Selanjutnya, harga saham CUAN berakhir pada posisi 16.875 dengan kenaikan 2.475 atau 17,19%.

Harga saham CUANterlihat menurun seiring dengan tindakanstock splitPada perdagangan hari ini, Selasa (15/7), berdasarkan data RTI, saham CUAN mengalami penurunan sebesar 1,48% dibandingkan perdagangan kemarin (14/7) menjadi Rp 1.670 per saham pada pukul 11.05 WIB hari ini.

Mengikuti CUAN, beberapa saham milik Prajogo Pangestu lainnya mengalami penurunan kemarin. Harga saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) turun 3,33% dibandingkan perdagangan kemarin (14/7) menjadi tingkat Rp 2.030 per saham.

Saham PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) turun 2,74% menjadi Rp 9.750 per saham. Sementara itu, harga sahamPTROnaik sebesar 0,25% menjadi tingkat Rp 3.990 per saham.

Harga saham BRENpun meningkat sebesar 6,16% dari perdagangan sebelumnya menjadi Rp 7.750 per saham.

Ketahui saja, tindakan perusahaanstock splitCUAN direncanakan akan diadakan pada 15 Juli 2025 di pasar biasa dan negosiasi. Jadwal tersebut bergeser dari rencana awal yang ditetapkan pada 10 Juli 2025.

Berdasarkan transparansi informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), CUAN melakukan pembagian saham dengan perbandingan 1:10. Akibatnya, nilai nominal saham berubah dari sebelumnya Rp 200 per saham menjadi Rp 20 per saham.

Perubahan ini tidak memengaruhi nilai investasi para pemegang saham, tetapi akan meningkatkan jumlah lembar saham yang beredar di pasar.

Jumlah saham yang telah ditempatkan dan dibayar penuh CUAN akan meningkat dari 11.241.890.000 saham menjadi 112.418.900.000 saham setelahstock split. 

Rekomendasi saham

Analisis dari NH Korindo Sekuritas Indonesia, Axell Ebenhaezer menyampaikan, stock splitsaham CUAN dapat meningkatkan likuiditas karena membuat pembelian saham menjadi lebih murah. Akibatnya, volume perdagangannya kemungkinan besar akan meningkat.

Dari sisi teknikal, momentum CUAN masih sangat positif, namun kemungkinan akan mengalami koreksi terlebih dahulu untuk menutupi celah harga. Dalam hal kinerja, hal ini mencerminkan kondisi perusahaan, termasuk kontrak terbaru dari anak perusahaannya yaitu PTRO.

Axell juga menyarankan untuk membeli saham CUAN saat harga turun dengan target pembelian di bawah Rp 1.500 per lembar saham.

Kepala Penelitian Kiwoom Sekuritas, Liza Camelia Suryanata menyampaikan, tindakanstock split KEUNTUNGAN dapat berdampak positif terhadap kinerja saham Kelompok Barito.

Namun, MSCI yang secara resmi menghentikan perlakuan khusus terhadap BREN, CUAN, dan PTRO memberikan sentimen positif yang lebih besar terhadap kinerja perusahaan Grup Prajogo Pangestu (PP).

“Harapan akan capital inflow akan semakin meningkat mengalir ke pasar Indonesia, memunculkan harapan bahwa IHSG dapat naik ke 7.100-7.200 di akhir tahun," katanya kepada AdinJava, Selasa (15/7).

Liza menetapkan rentang harga target untuk saham BREN, TPIA, dan PTRO masing-masing sebesar Rp 7.900 hingga Rp 8.000 per saham, Rp 11.200 hingga Rp 11.650 per saham, serta Rp 4.250 hingga Rp 4.560 per saham.

Analis Ekuitas Indo Premier Sekuritas (IPOT) David Kurniawan menyatakan, tujuan utamastock split CUAN bertujuan untuk meningkatkan likuiditas dan aksesibilitas saham bagi seluruh investor.

Setelah stock split, saham CUAN dalam kondisi naik jangka pendek berpeluang mengalami kenaikan harga setelah perusahaan melakukan pembagian saham, mirip dengan pergerakan yang terjadi pada saham PTRO sebelumnya.

"Sementara itu, dalam jangka menengah hingga panjang prospek CUAN didukung oleh ekspansi ke pembangkit listrik, infrastruktur digital, dan jasa pertambangan, serta kemungkinan masuknya ke dalam indeks MSCI," katanya kepada AdinJava, Selasa (15/7).

David memperhatikan, harga saham CUAN sepanjang Juli 2025 telah meningkat lebih dari 30%. Dari segi valuasi, CUAN termasuk perusahaan yang memiliki posisi premium denganprice to earning ratio (PER) 1.605,94x.

"Secara fundamental, pertumbuhan laba kuartal IV 2024 meningkat hingga ratusan persen, sehingga menimbulkan peningkatan harga yang sangat mencolok," katanya.

Secara teknis, CUAN telah beroperasi di area all time high. Selama pasar tetap menghargai kinerja CUAN, harga akan terus cenderung meningkat.

Menurut David, sejak awal Juli, pergerakan harga CUAN selalu tidak menutup di bawah indikator MA20 sebagaisupport dynamic"Jadi, para investor dapat memanfaatkan kenaikan harga saham CUAN hingga harga mulai berubah arah," katanya.

Tonton: BPS Tunda Pengumuman Data Kemiskinan dan Tingkat Ketidaksetaraan BPS Tidak Mengumumkan Penerbitan Angka Kemiskinan dan Tingkat Ketimpangan BPS Membatalkan Pengumuman Rilis Data Kemiskinan dan Tingkat Ketidakadilan BPS Tidak Melakukan Pengumuman Rilis Angka Kemiskinan dan Tingkat Ketimpangan BPS Gagal Mengumumkan Pembebasan Data Kemiskinan dan Tingkat Ketidakseimbangan

 

Posting Komentar