Perhatikan Rekomendasi Teknis Mirae Sekuritas: BULL, ERAA, SIMP, Rabu (16/7)

AdinJava, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir naik pada penutupan perdagangan hari kemarin, Selasa (15/7). Indeks mengalami kenaikan sebesar 43,32 poin atau 0,61% menjadi 7.140,47.
Analis dari Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Tasrul Tannar, memprediksi secara teknis IHSG menunjukkan tren jangka pendek yang cukup kuat pada hari Rabu (16/7). Pergerakannya diperkirakan berada dalam kisaran 7.031 hingga 7.211.
IHSG menunjukkan arah kenaikan jangka pendek yang masih cukup kuat dengan kemiringan positif sebesar 12.10, meskipun nilai r-squared sebesar 0.570 menunjukkan bahwa kestabilan tren belum sepenuhnya sempurna. Volatilitas tetap relatif rendah (Deviasi Standar 0.78), yang mengindikasikan bahwa pergerakan pasar masih terkendali meskipun risiko fluktuasi tetap ada. Titik resisten terdekat berada di 7,169 dan 7,211, dengan ruang kenaikan teknis yang mulai terbatas (+0.41% dan +1.00%), menandakan bahwa IHSG sudah mendekati titik puncak kenaikan.
Dari sudut pandang indikator momentum, pasar berada di zona overbought yang sangat tinggi. Angka RSI dan MFI masing-masing mencapai 99.93, sementara CMO juga tinggi yaitu 99.86 dan W%R berada pada -24.57, mendekati batas atas zona netral. Hal ini menunjukkan bahwa kekuatan pembelian telah mencapai titik tertinggi, dan risiko koreksi teknis semakin besar jika tidak didukung oleh faktor tambahan. Eksitasi pasar sangat tinggi, tetapi tanpa dukungan volume perdagangan atau berita yang kuat, kenaikan ini rentan kehilangan momentum. Titik support terletak di 7,079 dan 7,031, dengan potensi penurunan sebesar -0.86% hingga -1.53%. Titik ini akan menjadi ujian penting bagi daya beli apabila terjadi perubahan arah. Dengan kondisi overbought yang ekstrem dan ruang kenaikan yang sempit, strategi terbaik saat ini adalah mengambil keuntungan secara bertahap sambil menantikan sinyal konsolidasi atau koreksi yang wajar. Arah pasar masih positif, namun risiko pullback meningkat secara teknis. Level penting berada di 7,030.
Selain memberikan saran teknis terkait IHSG, Tasrul juga memberikan rekomendasi teknis untuk beberapa saham. Berikut penjelasannya :
1. PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL)
Saham BULL sedang dalam fase konsolidasi yang lemah dengan kemiringan positif hanya 0.67, yang menunjukkan adanya tren naik yang sangat lemah dalam jangka pendek. Meskipun nilai r-squared sebesar 0.742 mengindikasikan bahwa tren telah teridentifikasi cukup baik, pergerakannya masih belum menunjukkan kepastian. Beta sebesar 1.661 menandakan bahwa saham ini termasuk agresif dan lebih volatil dibandingkan pasar secara keseluruhan. Titik resisten berada di 141 dan 144, dengan potensi kenaikan teknikal antara +2.17% hingga +4.35%, sementara titik support ada di 135 dan 132. Rentang ini menunjukkan pola pergerakan yang relatif seimbang, namun masih menghadapi tekanan. Indikator momentum menunjukkan sinyal oversold yang ekstrem. RSI berada di 3.27, MFI di 6.99, dan CMO di -93.34 — semua angka ini menunjukkan dominasi penjualan yang kuat. Meskipun W%R berada di -59.50, yang masih berada di zona netral bawah, secara keseluruhan terdapat indikasi jenuh jual yang sangat tinggi. Hal ini membuka peluang untuk rebound teknikal, terutama jika harga menyentuh level support dan disertai lonjakan volume.
Namun, hingga kini belum ada konfirmasi perubahan arah yang meyakinkan. Perlu diperhatikan bahwa korelasi BULL terhadap IHSG bersifat negatif (-0.24), yang menunjukkan bahwa pergerakan saham tidak sejalan dengan tren pasar secara keseluruhan. Dengan tingkat volatilitas harga yang tinggi (5.13) dan volume volatilitas yang sangat tinggi (6.58), saham ini memiliki potensi pergerakan tajam dalam waktu singkat. Dalam situasi seperti ini, BULL lebih cocok dianggap sebagai peluang rebound spekulatif, dengan strategi yang ketat berdasarkan area support dan pengelolaan risiko yang disiplin. Level cut loss berada di 131.
Support : Rp 132
Celana longgar : Rp 144
Rekomendasi : Buy on weakness
2. PT Erjaya Swasembada Tbk (ERAA)
Saham ERAA menunjukkan tren kenaikan jangka pendek yang cukup kuat, dengan slope +2.40 dan r-squared 0.818, menunjukkan arah yang stabil dan terbukti secara statistik. Dengan beta 1.389 dan Std. Dev 1.34, saham ini cenderung merespons pergerakan pasar dan memiliki tingkat volatilitas yang moderat. Titik resistensi berada di 555 dan 565, masing-masing sekitar +1.83% dan +3.67% dari harga saat ini, sedangkan titik dukungan ada di 530 dan 520. Rentang ini memberikan ruang gerak yang seimbang antara risiko penurunan dan potensi kenaikan lebih lanjut. Dari segi momentum, indikator teknikal menunjukkan kondisi hampir overbought. RSI berada di 74.51, mendekati batas atas, sementara CMO di 49.03 dan MFI di 31.48 — menandakan adanya aliran beli yang mulai melemah. W%R di -47.24 menempatkan saham dalam posisi netral, belum jenuh beli tetapi mendekati ambang batas tersebut.
Secara keseluruhan, tekanan pembelian masih mendominasi tetapi kehilangan kecepatannya, sehingga kenaikan lebih lanjut kemungkinan membutuhkan validasi volume atau adanya faktor pemicu tambahan. Korelasi ERAA terhadap IHSG cukup kuat (0.80), yang berarti arah indeks akan berdampak pada pergerakan harga saham. Dengan rasio volatilitas volume sebesar 4.88, terdapat peluang pergerakan tajam jika terjadi perubahan sentimen mendadak. Dalam situasi ini, ERAA masih layak dipertimbangkan sebagai pilihan untuk strategi buy on breakout atau range trading, tetapi dengan disiplin pengelolaan risiko yang ketat mengingat posisi teknikalnya sudah mendekati area jenuh beli, dengan level cut loss di 515.
Support : Rp 530
Resistance : Rp 565
Rekomendasi : Buy on weakness
3. PT Salim Invomas Pratama Tbk (SIMP)
Saham SIMP saat ini menunjukkan tren kenaikan jangka pendek yang cukup kuat, terlihat dari slope positif sebesar +4.22 dan r-squared 0.881 yang menggambarkan kestabilan arah pergerakan harga. Namun, ruang untuk kenaikan teknis mulai terbatas karena harga telah mencapai level resistance 525, dengan target berikutnya hanya di 530 (+0.95%). Adanya support yang kuat di 510 dan 505 (masing-masing turun -2.86% dan -3.81%) membuat risiko-reward jangka pendek kurang menarik bagi para investor baru, kecuali ada sinyal breakout yang kuat. Dari segi momentum, indikator menunjukkan kondisi oversold yang belum pulih sepenuhnya. MFI berada di 9.30 dan CMO negatif pada -20.18, menandakan arus dana dan tekanan beli masih rendah. Sementara RSI sebesar 39.91 dan W%R -50.85 menempatkan saham dalam zona netral bawah.
Meskipun tekanan jual utama mulai berkurang, belum terlihat tanda-tanda pemulihan yang meyakinkan. Oleh karena itu, peluang kenaikan masih terbatas jika tidak ada dukungan dari volume perdagangan atau adanya faktor pemicu baru. Volatilitas harga cukup tinggi (Std. Dev 1.56; Price Volatility Ratio 3.21) dan Volume Volatility Ratio yang sangat tinggi sebesar 8.55, menunjukkan kemungkinan pergerakan tajam dalam waktu singkat. Namun, perlu diperhatikan bahwa korelasi terhadap IHSG bersifat negatif (-0.38), yang menunjukkan bahwa pergerakan SIMP cenderung tidak terkait langsung dengan indeks, sehingga diperlukan pendekatan teknikal murni untuk mengelola posisi. Dalam kondisi saat ini, strategi terbaik adalah menunggu dan melihat atau hanya melakukan entry terbatas pada penurunan menuju level support dengan validasi sinyal teknikal yang kuat. Cut loss di level 500.
Support : Rp 505
Resistance : Rp 525
Rekomendasi : Trading Buy
Posting Komentar