Tools:
Powered by AdinJava

Orang Berpotensi Tinggi Tapi Kurang Disiplin Biasanya Memiliki 7 Kebiasaan Ini, Menurut Psikologi

Daftar Isi
AdinJavaTidak semua individu yang memiliki kecerdasan, kreativitas, atau bakat alami akan secara langsung meraih keberhasilan.
 
Peluang besar tidak menjamin keberhasilan jika tidak diikuti dengan disiplin dan konsistensi dalam bertindak.
 

Di dalam bidang psikologi, banyak penelitian menunjukkan bahwa kegagalan tidak hanya disebabkan oleh ketidakmampuan, tetapi juga oleh kebiasaan-kebiasaan negatif yang menghalangi perkembangan dan pencapaian tujuan.

Dikutip dari Geediting pada Sabtu (14/7), terdapat 7 ciri khas yang sering ditunjukkan oleh orang-orang yang sebenarnya memiliki potensi besar, tetapi kurang disiplin dalam mencapai kesuksesan, menurut psikologi:

 
Salah satu tindakan yang sering dilakukan oleh seseorang yang kurang disiplin adalah menunda-nunda pekerjaan penting, yang dikenal sebagai prokrastinasi.
 

Walaupun mereka memahami apa yang perlu dilakukan dan memiliki kemampuan untuk menyelesaikannya, mereka sering kali menunda hingga detik terakhir atau bahkan tidak menyelesaikannya sama sekali.

Berdasarkan psikologi perilaku, kebiasaan menunda-nunda sering timbul akibat ketidakmampuan dalam mengelola emosi, seperti rasa takut akan kegagalan, sikap perfeksionis, atau kesulitan dalam menghadapi rasa bosan.

 
Ini membentuk siklus di mana seseorang merasa bersalah karena menunda, namun terus mengulanginya akibat kurangnya kemampuan mengendalikan diri.
 
Orang yang tidak memiliki disiplin tinggi cenderung mudah teralihkan, khususnya oleh hal-hal yang tidak menghasilkan seperti media sosial, pemberitahuan, atau obrolan yang tidak penting.
 

Mereka memahami pentingnya konsentrasi, namun perhatian mereka mudah teralihkan oleh godaan sementara.

Psikolog menggambarkan hal ini sebagai ketidakmampuan dalam pengendalian diri (inhibitory control)—yaitu kemampuan otak untuk mengontrol dorongan sementara demi mencapai tujuan jangka panjang.

 

Tanpa pengawasan ini, seseorang akan terus terjebak dalam hal-hal yang tidak efektif meskipun mereka memiliki gagasan-gagasan besar.

3. Tidak Stabil dalam Kebiasaan Harian

Seseorang yang memiliki potensi besar namun kurang disiplin umumnya memiliki kebiasaan yang tidak konsisten.
 
Mereka mungkin mengalami momen penuh semangat, namun beberapa hari berikutnya kehilangan tujuan dan antusiasme sepenuhnya.
 

Mereka kesulitan mempertahankan ritme kerja atau kebiasaan yang produktif secara terus-menerus.

Di bidang psikologi, istilah ini dikenal sebagai "pengaturan diri yang tidak konsisten"—yaitu ketidakmampuan untuk menjaga perilaku yang mendukung tujuan secara terus-menerus.

 

Meskipun demikian, keberhasilan biasanya tidak datang dari satu kali usaha keras, melainkan hasil dari upaya kecil yang terus-menerus dilakukan.

4. Banyak Berdalih dan Menyalahkan Lingkungan

Alih-alih mengambil tanggung jawab penuh atas kemajuan atau kegagalannya, seseorang yang kurang disiplin cenderung mencari alasan atau menyalahkan faktor luar—seperti cuaca, suasana hati, orang lain, waktu yang tidak tepat, dan sebagainya.

Dalam bidang psikologi, konsep ini dikenal dengan istilah external locus of control, yang merujuk pada keyakinan bahwa peristiwa dalam kehidupan seseorang lebih dipengaruhi oleh faktor di luar kendali mereka sendiri.

 

Sikap ini menyebabkan mereka kehilangan kemampuan untuk berubah dan meningkatkan diri, karena merasa bahwa kesuksesan datang dari luar, bukan dari usaha yang dilakukan sendiri.

5. Terlalu Banyak Merencanakan, Sedikit Bertindak

Banyak orang yang memiliki potensi besar tetapi kurang disiplin sering kali terjebak dalam tahap terlalu banyak berpikir dan merencanakan.
 

Mereka mampu menyusun rencana yang sangat rinci dan ambisius, namun ketika tiba waktunya untuk bertindak, mereka justru ragu, takut, atau kehilangan semangat.

Psikologi menggambarkan hal ini sebagai bentuk paralisis akibat analisis—di mana terlalu banyak berpikir justru menghambat seseorang untuk bertindak.

 

Potensi besar mereka terkendala oleh gagasan-gagasan yang tidak diwujudkan akibat kurangnya disiplin dalam menjalankan tindakan secara konsisten.

6. Rentan Terpengaruh Oleh Kebahagiaan Sementara

Seseorang yang kurang disiplin cenderung memilih hal-hal yang memberikan kebahagiaan sementara, dibandingkan menunggu kepuasan untuk mencapai tujuan jangka panjang.
 

Mereka lebih memilih beristirahat daripada belajar, bermain game daripada bekerja, serta mengonsumsi makanan cepat saji daripada memasak hidangan bergizi.

Dalam bidang psikologi, konsep ini berkaitan dengan pengendalian diri dalam menunda kepuasan sementara untuk mendapatkan manfaat yang lebih besar di masa depan.

 

Orang yang berhasil umumnya mampu menahan diri dari kepuasan segera, sedangkan mereka yang tidak disiplin terus-menerus mencari kenyamanan instan meskipun menyadari hal itu merugikan.

7. Khawatir Gagal, Namun Tidak Berusaha dengan Serius

Sayangnya, banyak orang yang memiliki potensi besar justru dikendalikan oleh rasa takut akan kegagalan, sehingga mereka tidak memberikan upaya terbaiknya.
 

Mereka mengambil langkah setengah hati, sehingga jika gagal, mereka dapat berkata: "Aku memang tidak terlalu berusaha."

Berdasarkan teori psikologi motivasi, ini merupakan contoh dari self-handicapping, yaitu tindakan sengaja mengurangi usaha agar dapat mempertahankan harga diri apabila hasil yang diperoleh tidak memuaskan.

 

Meskipun demikian, keberhasilan hanya diperoleh oleh orang-orang yang berani mengambil risiko dan belajar dari kegagalan.

Kesimpulan: Potensi Bukan Jaminan Tanpa Kedisiplinan

Psikologi kontemporer menyampaikan bahwa keberhasilan tidak hanya tergantung pada bakat atau kemampuan alami, tetapi juga pada cara seseorang mengelola kebiasaan, mengontrol diri, serta menjaga kedisiplinan dalam jangka waktu yang panjang.
 

Orang yang luar biasa tidak selalu lebih cerdas, namun mereka lebih konsisten, lebih tekun, dan lebih bertanggung jawab.

Jika Anda merasa memiliki potensi yang besar tetapi sering mengalami hambatan akibat salah satu atau beberapa dari 7 perilaku di atas, jangan menyerah.

 
Kesadaran merupakan langkah awal dalam proses perubahan.
 
Dengan mengembangkan disiplin secara perlahan—melalui kebiasaan kecil, pengaturan diri, dan komitmen harian—Anda dapat memulai perubahan arah kehidupan menuju keberhasilan yang sesungguhnya.

Posting Komentar