Mengenali Gaya Belajar Anak dari Kebiasaan Harian: Kunci Sukses Pembelajaran

AdinJava– Tidak semua anak belajar dengan cara yang sama. Beberapa anak lebih mudah memahami materi setelah melihat gambar, beberapa lainnya perlu mendengar materi berulang kali, dan ada juga yang harus melakukan aktivitas fisik atau mencoba langsung agar dapat memahami pelajaran. Perbedaan ini tidak berarti ada yang lebih cerdas daripada yang lain, tetapi menunjukkan bahwa setiap anak memiliki cara belajar masing-masing.
Namun, sayangnya, gaya belajar sering kali tidak terdeteksi sejak dini. Akibatnya, anak mungkin merasa kecewa ketika metode pembelajaran yang digunakan tidak sesuai dengan cara otaknya menyerap pengetahuan. Bahkan, anak yang sebenarnya pintar bisa tampak lambat hanya karena pendekatan belajar yang tidak sesuai.
Orang tua memiliki peran penting dalam hal ini. Mengenali gaya belajar anak tidak selalu memerlukan tes resmi atau pengamatan akademik yang rumit. Justru melalui kebiasaan sehari-hari di rumah, mulai dari cara mereka bermain, berbicara, menonton, hingga bertanya. Hal-hal tersebut dapat memberikan petunjuk berharga bagi orang tua mengenai bagaimana otak anak bekerja.
Dikutip dari Parents.com dan Scholarsed.com, artikel ini membahas cara mengidentifikasi gaya belajar anak berdasarkan kebiasaannya di rumah serta strategi terbaik untuk mendukung setiap jenis gaya belajar tersebut. Pendekatan ini penting agar proses belajar menjadi lebih efisien, menyenangkan, dan sesuai dengan cara alami anak dalam menyerap ilmu pengetahuan.
Jenis-Jenis Gaya Belajar Anak Terdiri dari Empat Macam
Anak biasanya mempelajari sesuatu dengan cara visual, pendengaran, gerakan tubuh, atau melalui membaca dan menulis.
- Visual learnercenderung menyukai melihat bagan, gambar, atau ilustrasi.
- Auditory learnerlebih fokus pada cerita atau petunjuk lisan.
- Kinesthetic learneringin langsung mencoba dengan gerakan.
- Reading/writing learnerlebih memilih bacaan, menulis catatan, dan membaca secara mandiri
Pengamatan Kebiasaan Anak sebagai Dasar dalam Mengidentifikasi
Cara paling efisien untuk mengidentifikasi gaya belajar adalah dengan mengamati. Perhatikan ketika anak bermain, apakah mereka lebih suka menggambar, menyusun balok, berbicara, atau menyentuh benda secara langsung. Anak yang bersifat visual mungkin lebih menyukaidoodling, sementara kinesthetic learnersuka membangun atau menyentuh benda.Audiotory learnerkerap mengulangi cerita yang pernah didengar, sertareading/writing learnerlebih menyenangi menulis sendiri atau membaca sendiri.
Lalu bagaimana cara orang tua mengetahui anaknya lebih cenderung pada kategori apa? Perhatikan apa yang dilakukan anak saat belajar atau bermain bebas. Berikut Langkah Praktis Mengamati Gaya Belajar Anak:
- Jika mereka sering menonton video pembelajaran, mengingat bentuknya, dan menyukai poster visual, kemungkinan besar mereka adalahvisual learner.
- Anak yang meniru suara, berbicara keras saat belajar, atau menyukai lagu-lagu edukatif biasanya merupakanauditory learner.
- Jika mereka merasa perlu bergerak, menyentuh, atau menciptakan sesuatu dengan tangan, itu menunjukkan bahwa mereka adalahkinesthetic learner.
- Jika mereka suka membuat catatan, menulis cerita, atau membaca buku sendiri, kemungkinan besar mereka termasuk tipereading/writing learner.
Cara Membantu Setiap Gaya Belajar Anak
Setelah memahami gaya belajar anak, orang tua dapat menyesuaikan metode belajar sehari-hari:
- Visual learner: Gunakan flashcardberisi gambar, diagram, peta konsep, atau papan permainan visual.
- Auditory learnerGunakan buku audio, kisah cerita, musik yang bermanfaat, serta ajak untuk berdiskusi atau menceritakan kisah bersama.
- Kinesthetic learnerSediakan alat latihan, eksperimen sederhana, teka-teki fisik, atau sesi aktivitas sambil belajar.
- Reading/writing learnerDukung dengan buku, jurnal mini, catatan harian, atau panduan penulisan sendiri.
Manfaat Jangka Panjang dari Menyesuaikan Pendekatan Belajar
Dengan memperhatikan dan menyesuaikan gaya belajar anak, proses pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan meningkatkan rasa percaya diri. Anak tidak merasa dipaksa, tetapi mampu belajar sesuai dengan cara alami mereka. Hal ini dapat meningkatkan semangat belajar, mempercepat proses pembelajaran, serta menciptakan kebiasaan belajar mandiri yang baik.
Posting Komentar