Mengenal Patrouille de France, Tim Aerobatik Tertua Prancis
AdinJava - Salah satu pertunjukan yang menarik perhatian masyarakat adalah pertunjukan aerobatik udara yang diadakan oleh tim-tim khusus yang biasanya merupakan bagian dari unit militer suatu negara, yang dibentuk untuk menunjukkan kemampuan pilot dalam melakukan manuver udara yang akurat.
Salah satu tim aerobatik terkenal di dunia adalah Patrouille de France, sebuah tim aerobatik asal Prancis. Patrouille de France memiliki sejarah yang berawal pada tahun 1931, meskipun nama resmi mereka baru digunakan pada tahun 1953.
Tidak hanya menjadi salah satu tim aerobatik udara yang paling terkenal di dunia, saat ini Patrouille de France juga tercatat sebagai tim aerobatik tertua di dunia.
Dalam jangka waktu yang panjang, Patrouille de France telah mengunjungi berbagai langit di seluruh dunia dan menciptakan kekaguman serta antusiasme dari ribuan penonton.
Misi utama Tim Patrouille de France adalah bertindak sebagai duta aeronautika Prancis di luar negeri. Tim ini bermarkas di Pangkalan Udara 701 Salon-de-Provence, wilayah Bouches-du-Rhône, Prancis.
Menurutlaman European Airshows, anggota tim terdiri dari 9 pilot, 12 pesawat Alpha Jet (9 unit digunakan untuk demonstrasi terbang) serta 32 teknisi berpengalaman.
Ingin mengetahui informasi lebih lanjut mengenai tim aerobatik paling tua di dunia? Ikuti 4 fakta menarik berikut ini, ya!
1. Awalnya dimulai pada tahun 1931
Sejarah Patrouille de France dimulai sejak tahun 1931, menjadikannya sebagai tim aerobatik udara tertua di dunia. Tim ini lebih tua dari Blue Angels, tim aerobatik legendaris Angkatan Laut Amerika Serikat yang didirikan sekitar tahun 1946.
Dilansir laman Aerobatic Teams, pada tahun 1931 pertama kali diadakan demonstrasi udara di Bandara Étampes-Mondésir, yang kemudian dikenal sebagai Patrouille d'Étampes. Demonstrasi ini menggunakan formasi tiga pesawat yang diisi oleh instruktur sekolah penerbangan.
Pada tahun 1937 tim tersebut dipindahkan ke kawasan Salon de Provence, tempat terdapat sekolah penerbangan, dan selanjutnya berganti nama menjadi Patrouille de l'École de l'Air. Perang Dunia II menghentikan berbagai aktivitas tersebut.
Setelah Perang Dunia II, pada tahun 1947, Menteri Udara Prancis mengaktifkan kembali skuadron demonstrasi udara dan pada tahun 1952 Komandan Pierre Delachenal mendirikan skuadron demonstrasi udara dengan empat pesawat Republic F-84G.
Cerita yang populer mengatakan bahwa asal-usul nama "Patrouille de France" berasal dari seorang jurnalis yang menyebutkan nama tersebut dalam komentarnya karena terkesan oleh pertunjukan udara di Maison Blanche, Aljazair, namun kemungkinan besar juga bahwa seperti nama-nama skuadron tim udara sebelum Perang Dunia II yang diberi nama berdasarkan pangkalan udara tempat mereka berada.
Nama “Patrouille de France”digunakan untuk menyebutkan nama negara yang diwakili oleh mereka dalam penampilan internasional mereka. Sejak tahun 1953, nama "Patrouille de France" secara resmi digunakan oleh tim aerobatik udara asal Prancis tersebut.
2. Menggunakan pesawat demonstrator Alpha Jet
Dalam perkembangan sejarah Patrouille de France, tim aerobatik udara ini pernah menggunakan berbagai pesawat yang mengandalkan mesin baling-baling pada awal sejarah pendiriannya pada tahun 1931 hingga pesawat berteknologi mesin jet saat tim aerobatik ini secara resmi memiliki namaPatrouille de France di tahun 1953.
Menurut laman Simple Flying, pesawat jet pertama yang digunakan olehPatrouille de Franceadalah Republic F-84 G Thunderjet (1953-1954), Dassault Ouragan (1954-1957), Dassault Mystere IV (1957-1964) dan Fouga Magister (1964-1981). Pada tahun 1981 Patrouille de France menggunakan Dassault/Dornier Alpha Jet sebagai pesawat demonstratornya hingga saat ini.
Dassault/Dornier Alpha Jet merupakan pesawat jet serang ringan dan jet latih yang diproduksi bersama oleh perusahaan Dassault Aviation dari Prancis dan Dornier Flugzeugwerke dari Jerman.
Alpha Jet dikembangkan khusus untuk menjalani tugas serangan ringan dan pelatihan bagi calon pilot pesawat tempur. Beberapa informasi menyebutkan bahwa secara teknis, Alpha Jet merupakan pesawat jet dengan mesin ganda dan desain sayap tinggi berbentuk anak panah.
Memiliki panjang 11,85 meter, konfigurasi dua kursi (tandem), serta tinggi 4,19 meter. Pesawat ini memiliki berat maksimum lepas landas (MTOW) sebesar 7.250 kg dan memerlukan landasan pacu sepanjang 700 meter untuk lepas landas.
Alpha Jet mampu mencapai kecepatanMach 0,86 di ketinggian 15.000 meter. Pesawat jet ini mengalami perubahan kecil untuk menjadi pesawat demonstrasi Patrouille de France, seperti cat pada badannya yang diberi warna biru-putih-merah yang merupakan simbol warna bendera Prancis dan mengganti pod meriam dengan pod penghasil asap di bagian bawah pesawat.
3. Keinginan para pilot tempur Prancis
Menurut laman Avignon Et Provence setiap tahun, 3 pilot baru bergabung dengan Patrouille de France, dan 3 pilot yang paling berpengalaman meninggalkan tim. Tiga posisi tersebut sangat diminati oleh para pilot, dan banyak dari mereka ingin mengemudikan pesawat Alpha Jet berwarna biru-putih-merah, namun hanya sedikit yang berhasil terpilih.
Pilot di tim aerobatic Patrouille de France hanya dapat bertugas selama 3 tahun. Mereka terbang dengan kecepatan sekitar 600 km/jam dan hanya mengikuti pesawat utama.(leader)yang memerlukan konsentrasi ekstra saat melakukan manuver dan terbang dalam formasi.
Kandidat yang dicalonkan sebagai pilot di Patrouille de France berasal dari para perwira sukarelawan yang berasal dari berbagai unit tempur Angkatan Udara Prancis.
Pilot yang dipilih biasanya adalah komandan skuadron tempur yang menggunakan pesawat tempur unggulan Angkatan Udara Prancis seperti Mirage 2000 sehingga terbiasa menghadapi gaya-gaya...(G-Force)Saat melakukan manuver-manuver ekstrem, mereka perlu memiliki pengalaman minimal 1.500 jam dalam mengemudikan pesawat tempur dan harus mendapatkan rekomendasi dari markas besar.
Keseimbangan di antara seluruh anggota tim sangat penting untuk menjaga kohesi dan stabilitas kelompok. Dalam sejarahnya, Virgine Guyot, wanita pertama yang bergabung dengan Patrouille de France, menjadi pilot wanita pertama di dunia yang memimpin sebuah tim aerobatik udara pada tahun 2009.
4. Memiliki tim teknisi yang ahli
Salah satu faktor paling penting untuk memastikan pertunjukan udara berjalan dengan baik adalah kehadiran tim mekanik yang berkualitas dan andal. Tim mekanik ini akan menjadi garda terdepan dalam mempersiapkan pesawat, melakukan perawatan hingga menangani masalah teknis yang muncul.
Tim mekanik Patrouille de France terdiri dari 35 orang mekanik yang bertanggung jawab atas perawatan dan perbaikan 12 pesawat Alpha Jet milik tim tersebut.
Menurut laman Avignon-et-Provence, setiap pilot dilengkapi dengan sejumlah mekanik dan tim penyelesaian masalah yang ditunjuk untuk membantu mereka.
Satu jam penerbangan menggunakan Alpha Jet memerlukan 10 jam persiapan: pemeriksaan mesin jet, pembersihan kaca kokpit, serta perawatan dan pemeriksaan sistem kursi peluncur yang merupakan komponen penting bagi keselamatan pilot.
Kepercayaan antara para penerbang dan staf darat sangat kuat sehingga tidak ada pilot yang akan mengganggu mekaniknya dengan memeriksa pesawat sebelum lepas landas.
Meskipun segala sesuatu telah dipersiapkan dengan baik, terkadang terjadi hal-hal yang tidak sesuai rencana. Kejadian ini juga pernah dialami oleh Patrouille de France, yang mencatat beberapa kecelakaan dan insiden mematikan yang mengakibatkan korban jiwa sepanjang sejarahnya.
Salah satu insiden terbaru, seperti yang dilaporkan oleh laman The Aviationist, 2 Pesawat Alpha Jet bertabrakan selama latihan di kawasan Saint-Dizier, sebelah timur laut Prancis. Untungnya, ketiga awak pesawat berhasil melompat dan selamat.
Bagaimana, apakah tertarik untuk menyaksikan langsung pertunjukan tim aerobatik udara ikonik asal Prancis ini?
Posting Komentar