Mengapa Daun Insulin Bermanfaat untuk Diabetes

AdinJava, Jakarta - Daun insulinsudah lama dikenal oleh masyarakat sebagai salah satu tanaman obat tradisional yang berpotensi membantu pengobatan penyakit diabetes. Tanaman yang berasal dari wilayah Amerika Latin ini memiliki nama ilmiahSmallanthus sonchifolius atau Costus igneus, dan telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional, termasuk di negara asalnya seperti Meksiko dan Brasil.
Nama tanaman ini menggambarkan sifatnya, yaitu "daun insulin" karena dianggap memiliki khasiat mirip hormon insulin yang dapat membantu menurunkan kadar gula dalam darah. Daun tanaman ini telah digunakan dalam berbagai sistem pengobatan tradisional sebagai pendamping pengobatan untuk penyakit kronis seperti diabetes melitus.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwadiabetes merupakan salah satu penyakit yang memiliki angka kejadian tinggi di seluruh dunia. Pada tahun 2019, diperkirakan sekitar 1,5 juta kematian di seluruh dunia disebabkan oleh diabetes, sementara jumlah penderita aktif mencapai sekitar 463 juta orang. Dalam hal ini, berbagai metode alternatif terus dikembangkan untuk membantu pengobatan medis, salah satunya adalah dengan menggunakan tanaman seperti daun insulin.
Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa Indonesia menempati peringkat kelima sebagai negara dengan jumlah penderita diabetes melitus (DM) terbanyak di dunia, yaitu sekitar 19,5 juta orang, berdasarkan data Federasi Diabetes Internasional (IDF) tahun 2021. Angka ini diperkirakan akan naik menjadi 28,6 juta pada tahun 2045 jika tidak segera ditangani, mengingat tingginya angka kejadian penyakit ini. Pada tahun 2023, menurut laporan Kemenkes, tingkat prevalensinya mencapai 11,7 persen dan terus meningkat.
Kandungan Aktif yang Berperan dalam Daun Insulin
Daun insulin mengandung berbagai bahan kimia yang diduga memiliki manfaat medis. Beberapa senyawa penting yang telah dikenali dalam daun ini, seperti yang dilaporkan dari situs webSiloam Hospital.
- Senyawa yang bersifat menurunkan kadar gula darah dan membantu mencegah kenaikan tiba-tiba pada level glukosa.
- Aloska, merupakan zat yang mampu membantu memperbaiki sel beta di pankreas, yaitu sel yang berfungsi menghasilkan insulin alami dalam tubuh.
- Antioksidan, termasuk kategori flavonoid dan tanin, yang berfungsi melindungi sel tubuh dari kerusakan akibat tekanan oksidatif.
- Quercetin dan diosgenin, dua senyawa aktif yang mampu melindungi sel dan jaringan tubuh serta berpotensi menghambat perkembangan sel yang tidak normal.
Campuran senyawa tersebut membuat daun insulin tidak hanya berguna dalam mengontrol kadar gula darah, tetapi juga memberikan perlindungan tambahan bagi organ-organ penting seperti hati dan ginjal.
Ekstrak daun insulin dapat mengurangi kadar gula darah puasa serta kadar gula darah dua jam setelah makan. Tanaman ini juga berpotensi membantu menurunkan tingkat HbA1c atau hemoglobin terglikasi, yang merupakan salah satu indikator utama dalam diagnosis dan pemantauan penyakit diabetes.
Selain itu, penggunaan ekstrak daun insulin secara teratur diklaim mampu meningkatkan profil lipid tubuh (tingkat lemak dalam darah), mengurangi tingkat peradangan, serta menjaga kesehatan ginjal dan hati dari dampak jangka panjang akibat diabetes.
Di sisi sifat antimikroba, ekstrak daun insulin telah terbukti memiliki aktivitas antibakteri terhadap berbagai jenis mikroba patogen. Daun insulin mampu menekan pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus, yang masing-masing bisa memicu infeksi saluran pencernaan dan infeksi kulit.
Selain itu, kemampuan daun ini dalam menangkal radikal bebas diperkuat oleh penelitian Costus igneus Plant: With Their Therapeutical Values Other Than Anti-Diabetic Effect, yang menyatakan bahwa kandungan flavonoid dan tanin pada daun insulin mampu memperlambat proses oksidasi lemak serta mengurangi kerusakan sel akibat stres oksidatif. Hal ini dianggap berkontribusi dalam menurunkan risiko penyakit degeneratif seperti gangguan jantung, penyakit saraf, dan kanker.
Cara Menggunakan dan Bentuk Konsumsi
Daun insulin bisa dikonsumsi dengan berbagai metode, seperti dikunyah langsung, direbus lalu diminum airnya seperti teh herbal, atau diambil dalam bentuk suplemen atau kapsul yang mengandung ekstrak tanaman tersebut. Beberapa ahli pengobatan tradisional juga menyarankan penggunaannya secara teratur dengan dosis tertentu sebagai bagian dari gaya hidup sehat bagi penderita diabetes.
Dampak Samping yang Harus Diwaspadai
Meskipun memiliki beberapa manfaat yang mungkin, penggunaan daun insulin tetap perlu dilakukan dengan waspada. Jika dikonsumsi berlebihan, ekstrak tumbuhan ini bisa menyebabkan efek samping seperti nyeri perut, diare, pusing, bahkan hipoglikemia atau penurunan kadar gula darah yang sangat parah.
Bahaya hipoglikemia lebih tinggi pada penderita diabetes yang menggunakan obat-obatan medis atau suntikan insulin secara bersamaan, sehingga memerlukan pengawasan rutin terhadap kadar gula darah.
Dalam keadaan yang sangat berbahaya, hipoglikemia bisa menyebabkan komplikasi serius seperti kehilangan kesadaran atau koma. Oleh karena itu, penggunaan daun insulin sebaiknya dilakukan di bawah pengawasan tenaga medis, terutama jika digunakan sebagai bagian dari pengobatan jangka panjang.
Asma Amirah dan Haris Setyawanmembantu dalam penyusunan artikel ini.
Posting Komentar