Mencegah TBC dengan Deteksi Dini dan Pengobatan Efektif

AdinJava, Jakarta- Dokter Spesialis Paru dari Rumah Sakit Siloam Yogyakarta M. Yusuf Adira Putra menekankan perlunya pengenalan dini dan pengobatan yang lengkap untuk mengurangi penyebarantuberkulosis(TBC) di Indonesia. Ia menyebutkan bahwa selama ini banyak pasien yang tidak menyadari kondisi mereka menderitaTBChingga keadaannya memburuk. "Pemeriksaan dahak dan pemeriksaan rutin sangat penting, terutama untuk kelompok yang berisiko tinggi," katanya dalam pernyataan pers yang diterima Tempo pada 14 Juli 2025.
TBC masih menjadi isu kesehatan masyarakat yang serius di Indonesia. Menurut Laporan Tuberkulosis Global 2024, Indonesia berada di posisi kedua dunia dalam jumlah kasus TBC setelah India. Diperkirakan terdapat 1.090.000 kasus TBC dan 125.000 kematian tiap tahun, artinya sekitar 14 orang meninggal setiap jamnya. Angka ini menunjukkan pentingnya peningkatan upaya pencegahan dan pengobatan di seluruh wilayah Indonesia.
Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis, yang biasanya menyerang paru-paru. Namun, bakteri ini juga dapat menginfeksi organ lain seperti tulang belakang, otak, dan ginjal.
Gejala TBCBiasanya muncul secara bertahap dan semakin memburuk dalam beberapa minggu. Gejala-gejala yang terjadi meliputi batuk yang tidak kunjung pulih, bahkan disertai lendir atau darah, nyeri dada, demam, keringat berlebih di malam hari, penurunan berat badan yang tidak direncanakan, serta hilangnya selera makan.
Beberapa Cara Mencegah TBC
Bakteri TB berkembang di dalam paru-paru. Oleh karena itu, bakteri tersebut bisa menyebar melalui udara yang tercemar oleh droplet dari penderita TB. Untuk mencegah penularan penyakit ini, terdapat 6 langkah yang dapat dilakukan sebagai upaya pencegahan TB, seperti yang disampaikan oleh Alodokter.
1. Jangan berhubungan dengan orang yang menderita TBC
Saat seseorang yang menderita TBC batuk, bersin, atau berbicara, mereka akan mengeluarkan tetesan cairan yang mengandung bakteri TBC ke udara. Tetesan ini adalah penyebab penyebaran infeksi TBC. Tingkat risiko penularan dapat meningkat jika Anda berada di ruangan tertutup tanpa sirkulasi udara bersama penderita TBC dalam jangka waktu yang lama.
2. Gunakan masker
Saat berada di tempat umum seperti pusat perbelanjaan, pasar, atau transportasi umum, Anda mungkin tidak tahu kondisi kesehatan orang di sekitar. Untuk mencegah penularan TBC dari seseorang yang batuk atau bersin tanpa sengaja di dekat Anda, lebih baik menggunakan masker. Anda juga disarankan memakai masker jika bekerja di lingkungan kesehatan, seperti rumah sakit atau klinik.
3. Cuci tangan
Saat melakukan berbagai kegiatan, seringkali Anda tidak menyadari benda apa saja yang telah Anda sentuh. Bahkan, Anda mungkin tidak tahu apakah benda tersebut terkontaminasi oleh bakteri TBC atau tidak. Mencuci tangan bisa membantu menghilangkan kotoran dan bakteri di tangan Anda, termasuk bakteri TBC.
Anda melakukan pencucian tangan yang benar selama minimal 40 detik menggunakan sabun untuk mencegah TBC. Gosokkan kedua tangan, termasuk punggung tangan dan celah-celah jari, dengan sabun hingga merata. Setelah itu, keringkan tangan menggunakan tisu atau handuk sekali pakai yang bersih.
4. Pertahankan kekebalan tubuh
Sistem kekebalan yang lemah dapat memperbesar kemungkinan terkena TBC. Terdapat beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk memperkuat daya tahan tubuh dan mencegah TBC, seperti berolahraga secara rutin, mengonsumsi buah dan sayuran, menjaga berat badan yang sehat, cukup tidur, mengatur stres, serta berhenti merokok dan menghindari minuman beralkohol.
5. Tidak saling bertukar barang pribadi
Cara lain untuk mencegah TB adalah dengan menghindari kontak dekat dengan penderita, baik secara langsung maupun melalui penggunaan alat-alat pribadi secara bersamaan. Untuk menghindari penyebaran TB, sebaiknya Anda lebih waspada khususnya saat akan bertukar barang pribadi, seperti peralatan makan, gelas, sikat gigi, pakaian, atau handuk, dengan seseorang lain.
6. Dapatkan vaksin
Vaksin merupakan salah satu cara pencegahan yang efisien terhadap TBC. Di Indonesia, vaksin BCG sudah termasuk dalam daftar imunisasi wajib yang diberikan kepada bayi sebelum berusia 2 bulan. Selain untuk anak-anak, orang dewasa juga disarankan untuk menerima vaksin jika belum pernah mendapatkannya dan memiliki anggota keluarga yang terinfeksi TBC.
Sesi seminar kesehatan yang disampaikan oleh Yusuf dihadiri oleh 150 peserta yang terdiri dari warga dusun Mudal, Kelurahan Sariharjo, Yogyakarta. Penyelenggara acara sekaligus Komisaris Utama Holywings Group dan Ketua Program CSR Holywings Peduli Andrew Susanto menyatakan bahwa seminar ini bertujuan untuk pencegahan dini serta meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai penyakit paru-paru, khususnya TBC, yang tingkat kejadiannya semakin meningkat di Indonesia. “Kami menyelenggarakan seminar kesehatan dan pemeriksaan kesehatan ini sebagai bentuk perhatian kami kepada masyarakat sekitar Helen's Night Mart Yogyakarta. Mari kita manfaatkan momen ini sebagai tindakan nyata dalam menunjukkan kepedulian kita terhadap kesehatan,” kata Andrew.
Seorang warga, Siti Maryam mengungkapkan kegembiraannya bisa mengikuti pemeriksaan kesehatan gratis. "Biasanya saya jarang pergi ke dokter karena biayanya mahal. Hari ini saya bisa memeriksa kadar gula darah dan kolesterol, Alhamdulillah hasilnya normal. Saya juga berbahagia karena ada seminar tentang penyakit paru-paru, jadi saya mendapatkan ilmu tambahan dengan datang ke sini," kata wanita berusia 56 tahun tersebut.
Posting Komentar