Tools:
Powered by AdinJava

Kisah Tragedi Kapal di Mentawai

Table of Contents

AdinJava, Tuapeijat- Kecelakaan kapal cepat (boat)terbalik di perairan Selat Sipora, Kabupaten KepulauanMentawai, Sumatera Barat, pada Senin, 14 Juli 2025, pukul 11.00 WIB.Kecelakaandiduga disebabkan oleh cuaca buruk yang terjadi di perairan Mentawai.

Delapan belas penumpang dan operator perahu cepat yang tenggelam di Selat Sipora, di antara Pulau Pagai Utara dan Pulau Sipora, dipastikan selamat semua. Sebanyak 11 orang yang sempat dikabarkan hilang akhirnya tiba di daratan pada Selasa pagi, 15 Juli 2025.

Para korban diketahui berenang setelah perahu yang mereka tumpangi tenggelam sepenuhnya pada Senin malam, 14 Juli 2025. Sebelumnya, tujuh orang, termasuk dua awak kapal, telah lebih dulu berenang saat kapal mulai tenggelam di tengah laut. badai pada hari Senin siang dan tiba di pantai setelah enam jam untuk mencari bantuan. Para korban kecelakaan kapal tersebut termasuk kru, pegawai pemerintah, dan karyawan swasta.

Anggota DPRD

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Mentawai, Lahmuddin Siregar, menyampaikan bahwa salah seorang anggota DPRD Kabupaten Kepulauan Mentawai menjadi korban dari kecelakaan kapal tersebut. Anggota DPRD tersebut akhirnya selamat setelah sebelumnya dilaporkan hilang, sebagaimana dilaporkan.Antara, Selasa.

Lahmuddin menyampaikan bahwa BPBD telah mengirimkan dua unitlong boatsebagai upaya mengidentifikasi korban yang hilang di sekitar perairan Mentawai. Dua kapal pencarian milik Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Mentawai yang dikerahkan untuk memeriksa perairan Bumi Sikerei agar bisa menemukan korban lainnya

Penyintas Berenang

Banyak korban diketahui berenang dengan menggunakan pelampung dan alat-alat yang tersedia. Para korban ditemukan di beberapa lokasi, yaitu di Dusun Guluk-Guluk, Dusun Mapinang, dan Dusun Pasapuat yang saat ini menjadi tempat berkumpulnya "Korban terakhir ditemukan oleh tim SAR gabungan di Dusun Mangaungau," ujar Lahmuddin.

Tim pencarian akan membawa seluruh korban selamat ke ibu kota kabupaten yang terletak di Tuapeijat. Sebagai informasi, jarak dari tempat penemuan korban ke ibu kota kabupaten memakan waktu sekitar 3,5 jam jika menggunakan perahu. "Kami telah menyiapkan ambulans di pelabuhan agar ketika mereka tiba langsung dibawa ke rumah sakit," katanya.

Jenis Perahu Cepat

Perahu cepat yang terbalik tersebut merupakan jenislong boat dengan bahan kayu yang menggunakan mesin 3 x 40 PK. Kapal ini berangkat dari Sikakap menuju Tuapejat pukul 07.00 WIB melalui pelabuhan rakyat milik swasta, Wisma Lestari. Namun setelah tiba di kawasan Selat Sipora, kapal terkena gelombang tinggi.

Laporan yang Diterima

Kepala Seksi Operasi Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan Mentawai Dhio menyampaikan bahwa laporan kecelakaan diterima pada pukul 17.40 WIB. Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) segera diberangkatkan ke lokasi kejadian yang membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam dari dermaga Tuapejat. "Kapal tersebut membawa total 18 penumpang. Delapan orang berhasil selamat dengan berenang menggunakan pelampung menuju wilayah Dusun Mapinang, Desa Sikakap," ujar Dhio, seperti dilansirAntara, 14 Juli 2025.

Bupati Mentawai Rinto Wardana Samaloisa menyampaikan, informasi datang dari Kepala Dusun Guluk-Guluk di Desa Saumanganyak, Pulau Pagai Utara, bahwa 11 korban tersisa ditemukan terdampar di pantai dalam keadaan luka lecet dan kelelahan pada pagi hari Selasa.Mereka berenang sepanjang malam di tengah lautan menggunakan papanboatyang telah hancur berantakan, dan berhasil sampai di pantai," ujar Rinto di lokasi posko pencarian di Pelabuhan Tuapeijat, Selasa siang.

Kepala Kantor SAR Kabupaten Mentawai, Rudi, mengatakan bahwa tim gabungan telah melakukan pencarian sejak malam Senin hingga dinihari Selasa setelah menerima laporan pukul 17.45 WIB. Pencarian dengan tambahan personel dan kapal dilanjutkan tadi pagi.Rudi mengungkapkan sepanjang tahun ini, tim SAR Mentawai telah menangani empat kejadian kecelakaan perahu cepat di laut.

Alif Ilham Fajriadi, Febriantimembantu dalam penyusunan artikel ini

Posting Komentar