Kapan Nyamuk Aedes Aegypti Aktif? Ini Dia Penjelasannya
AdinJava - Nyamuk Aedes aegypti menjadi ancaman kesehatan yang khusus bagi manusia. Nyamuk yang membawa virus dengue ini memiliki ciri khas tubuh berwarna hitam dengan bercak putih.
Selain dengue, nyamuk Aedes aegypti juga dapat menyebarkan virus lain seperti Zika, Chikungunya, dan Demam Kuning. Wilayah tropis seperti Indonesia menjadi tempat yang paling disukai oleh nyamuk Aedes aegypti.
Nyamuk ini pasti memiliki area tertentu yang menjadi tempat kesukaannya, seperti genangan air bersih, bak mandi, kaleng bekas yang berisi air, serta kolam ikan.
Memahami kehidupan nyamuk aedes aegypti dan mengetahui waktu-waktu aktifnya merupakan bentuk perhatian terhadap kesehatan pribadi dan lingkungan sekitar.
Nah, aedes aegypti berbeda dari nyamuk lainnya yang bisa menghisap darah kapan saja mereka ingin. Aedes aegypti memiliki waktu tertentu untuk melakukan aktivitasnya, berikut penjelasannya!
1. Meningkatkan pemahaman tentang nyamuk aedes aegypti
Nyamuk Aedes aegypti adalah serangga kecil dengan tubuh berwarna hitam dan putih, serta dikenal sebagai vektor utama penyebaran virus dengue yang menyebabkan penyakit demam berdarah.
Beberapa lokasi yang menjadi tempat berkembang biak nyamuk ini antara lain genangan air, bak mandi, pot bunga, saluran air, dan wadah penampung air di sekitar rumah.
Nyamuk ini cenderung lebih ganas menggigit kulit manusia di waktu pagi dan sore. Gigitan nyamuk ini tidak hanya menyebabkan gatal biasa.
Jika seseorang dengan daya tahan tubuh rendah tertusuk oleh nyamuk aedes aegypti yang membawa virus dengue, maka orang tersebut berpotensi terkena demam berdarah dengue. Gejala demam berdarah biasanya akan muncul setelah 4-10 hari dari gigitan tersebut.
2. Ciri-ciri nyamuk aedes aegypti
Membedakan nyamuk Aedes aegypti dengan jenis nyamuk lainnya tidak terlalu sulit. Nyamuk Aedes aegypti memiliki ciri khas berupa warna yang umumnya hitam dan putih. Untuk memahami lebih lanjut, perhatikan karakteristik dari nyamuk Aedes aegypti berikut ini:
Nyamuk Aedes aegypti berasal dari daerah beriklim rendah dan subtropis.
Ukuran tubuh nyamuk biasanya lebih kecil dibandingkan dengan spesies nyamuk lainnya.
Panjang tubuhnya sekitar 3-4 mm
Warna tubuhnya umumnya hitam dengan bercak putih, serta terkadang ditemukan warna putih perak atau putih kekuningan.
Terdapat bintik putih di bagian dada yang memiliki bentuk khas
Telur nyamuk dapat bertahan hidup selama beberapa tahun meskipun berada dalam kondisi kering
3. Waktu aktif nyamuk aedes aegypti menggigit
Aktivitas gigitan nyamuk aedes aegypti biasanya terjadi antara pukul 06.00 WIB hingga 10.00 WIB dan kembali berlangsung mulai pukul 15.00 WIB sampai 17.00 WIB.
Artinya, di luar jam-jam tersebut, nyamuk aedes aegypti cenderung menghabiskan waktunya di genangan air untuk berkembang biak.
Namun, terkadang nyamuk aedes aegypti juga ditemukan pada malam hari, dengan puncaknya terjadi sekitar pukul 18.00, meskipun kejadian ini jarang terjadi. Bukan di tempat gelap, pada malam hari nyamuk ini justru lebih tertarik pada area yang terang.
Untuk lebih ringkas, berikut adalah waktu-waktu kapan nyamuk aedes aegypti aktif:
Pagi hari: 06.00 WIB hingga 10.00 WIB
Sesi sore: pukul 15.00 WIB hingga 17.00 WIB
Sore hari: 18.00 WIB, namun pada saat ini sangat jarang terjadi.
4. Tahapan perkembangan nyamuk aedes aegypti
Siklus hidup yang dimulai dari telur hingga berkembang menjadi nyamuk dewasa biasanya memakan waktu sekitar dua minggu.
Waktu ini bisa berbeda tergantung pada suhu, kelembapan, dan kondisi lingkungan sekitar. Terdapat 4 tahap perkembangan nyamuk aedes aegypti, yaitu:
Telur:Betina nyamuk meletakkan telur di wadah yang berisi air. Telur-telur ini bisa bertahan selama delapan bulan.
Larva:Setelah menetas, bentuknya akan berubah menjadi larva yang hidup di dalam air dan mengalami masa pertumbuhan selama 9 hari.
Kepompong: Setelah melewati tahap larva, selanjutnya berubah menjadi kepompong atau pupa yang memakan waktu sekitar 2-3 hari.
Nyamuk dewasa:3 hari berada dalam keadaan kepompong, kini telah berubah menjadi nyamuk dewasa yang siap menghisap darah sebagai sumber protein dan persediaan untuk berkembang biak lagi.
5. Pengawasan dan pencegahan nyamuk Aedes aegypti
Pengawasan atau pencegahan nyamuk aedes aegypti merupakan salah satu metode untuk menghentikan penyebaran virus yang dibawa oleh serangga tersebut.
Melansir dari Artikel Ilmiah UNAIR yang berjudul Program Pengendalian Vektor Nyamuk di Indonesia terdapat 4 cara yang bisa digunakan sebagai bentuk pengendalian, antaranya:
Pengendalian 3M:Mengosongkan wadah penampung air, menutup rapat wadah penampung air, serta memanfaatkan kembali barang bekas yang mungkin bisa menyimpan air.
Pengendalian kimiawi:Penggunaan bahan kimia seperti temephos yang efektif dalam menghilangkan larva nyamuk, penyemprotan atau fogging, penggunaan obat nyamuk bakar, cairan penguap, serta semprotan.
Pengendalian biologis:Memanfaatkan keberadaan ikan cupang, ikan mina, dan katak dalam memakan jentik nyamuk. Penggunaan agen biologis berupa bakteriBacillus thuringiensis, protozoa Ascogregarina culicis, dan bakteri Wolbachia
Pengendalian mekanik:Menggunakan tirai anti nyamuk di tempat tidur, memasang kawat saring pada jendela.
Nyamuk Aedes aegypti bisa dianggap sebagai nyamuk yang sangat berbahaya. Keberadaannya membahayakan kesehatan dan keselamatan manusia.
Oleh karena itu, memahami waktu-waktu aktif nyamuk Aedes aegypti bekerja serta mengenali bentuk-bentuk pencegahan adalah langkah penting untuk menghindari penyebaran virus yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti.
Posting Komentar