Tools:
Powered by AdinJava

Jenis MPASI Ini Bantu Otak Anak Berkembang dan Cegah ADHD, Ini Faktanya

Table of Contents

Makanan pelengkap ASI atau MPASI tertentu dikatakan memberikan manfaat signifikan terhadap perkembangan otak anak. Bahkan mampu membantu mengurangi risiko ADHD atauAttention Deficit Hyperactivity Disorder.

Sebuah penelitian analisis data dariTaiwan Birth Cohort Study baru-baru ini menemukan bahwa pemberian jenis makanan pendamping ASI yang berbahan dasar beras, jawabannya, Ibu.

Berdasarkan temuan penelitian tersebut, pemberian jenis makanan pendamping ASI ini dapat menurunkan risiko gangguan ADHD hingga 27 persen. Penelitian ini telah dipublikasikan dalamJurnal Psikologi Anak dan Psikiatri

Apa itu ADHD?

Dikutip dari Psy Post, ADHD adalah gangguan neurodevelopmental yang memengaruhi kemampuan fokus, pengendalian impuls, dan tingkat aktivitas seseorang. Biasanya diketahui sejak masa kanak-kanak, namun bisa berlanjut hingga masa dewasa.

ADHD sering kali terlihat jelas ketika anak memasuki sekolah dasar, karena tingkah laku yang menjadi tanda ADHD sering bertentangan dengan aturan yang berlaku di sekolah. Anak yang memiliki diagnosis ADHD biasanya mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi, seperti sulit fokus atau menyelesaikan pekerjaan.

Beberapa orang juga mengalami hiperaktivitas, seperti gerakan atau perkataan yang berlebihan. Terdapat pula sifat impulsif, seperti sering memotong pembicaraan atau membuat keputusan secara terburu-buru.

Pengobatan perilaku, perubahan pola hidup, serta penggunaan obat-obatan mungkin diperlukan sesuai dengan kondisi setiap individu.

Faktor penyebab ADHD

Para peneliti sekaligus penulis penelitian ini, Chiu-Ying Chen beserta rekan-rekannya, meneliti kaitan antara cara pemberian makan pada bayi dengan risiko munculnya ADHD di masa depan.

Namun, penting untuk dipahami terlebih dahulu bahwa hingga saat ini, penyebab ADHD belum sepenuhnya diketahui. Para ilmuwan masih menganggap bahwa ADHD kemungkinan muncul melalui interaksi antara faktor genetik dan lingkungan. Nutrisi serta zat gizi tertentu juga bisa berpengaruh.

Analisis penelitian mengenai makanan pendamping ASI berbasis beras dan ADHD Kajian tentang MPASI beras serta hubungannya dengan ADHD Penelitian terkait pemberian MPASI dari beras dan dampaknya terhadap ADHD Studi mengenai hubungan antara MPASI beras dengan gangguan ADHD Pengaruh pemberian MPASI beras terhadap kondisi ADHD

Peserta penelitian ini berjumlah 24.200 bayi yang lahir dari ibu-ibu yang tinggal di Taiwan pada tahun 2005. Mereka kemudian diminta untuk mengikuti pengumpulan data sebanyak enam kali, termasuk ketika anak berusia 6 bulan, 18 bulan, 3 tahun, dan 5 tahun.

Data yang dianalisis dalam penelitian ini meliputi diagnosis ADHD, informasi mengenai pemberian ASI, serta pemberian makanan pendamping ASI. Data mengenai faktor risiko ADHD lainnya juga dikumpulkan, seperti urutan kelahiran, berat lahir, kelahiran prematur, penyakit, kondisi ibu selama kehamilan, kebiasaan merokok dan penggunaan alkohol oleh ibu, serta faktor-faktor lainnya.

Sekitar 64 persen ibu memberikan makanan pendamping ASI yang berbahan dasar beras, tetapi bukan bubur nasi tradisional. Selanjutnya, 44 persen dari para ibu memberikan bubur nasi tradisional.

Anak-anak yang diberi makanan padat berbahan dasar beras sebagai camilan memiliki tingkat risiko 27 persen lebih rendah mengalami ADHD.

"Pemberian makanan pelengkap pada bulan pertama bayi sangat penting dalam melindungi anak dari perkembangan ADHD. Namun, karena jumlah kasus ADHD yang sedikit, penelitian lanjutan sebaiknya mengambil jangka waktu pengamatan yang lebih lama," tulis para peneliti dalam kesimpulan mereka.

Kapan anak kecil bisa mengonsumsi makanan berbasis beras?

Produk olahan beras, seperti bubur nasi, bisa diperkenalkan segera setelah bayi siap mengonsumsi makanan padat. Dilansir dariSolid Startsbiasanya pada usia sekitar 6 bulan.

Meskipun beras merah dan beras putih adalah bahan yang sering digunakan dalam berbagai budaya, terdapat lebih banyak jenis beras yang dapat dimanfaatkan dalam MPASI. Setiap jenis memiliki rasa yang khas, Bu.

Bagaimana menyajikan olahan beras sebagai makanan pendamping ASI?

Setiap tahap MPASI dapat disesuaikan sesuai kemampuan bayi, khususnya dalam memilih tekstur dan penambahan rasa. Berikut beberapa metode penyajian olahan beras untuk bayi berdasarkan usianya:

6 bulan ke atas

Nasi bisa dimasak bersama kaldu hingga memiliki tekstur cair atau sedikit kental. Selanjutnya, nasi dapat diproses secara bertahap agar lebih lembut sehingga bayi dapat belajar mengambil sendok sendiri.

Jika bayi sudah mampu mengunyah dan Ibu ingin memperkenalkan tekstur makanan yang berbeda, nasi bisa dibentuk menjadi bola-bola besar dan lembut sehingga mudah dipegang dan digigit oleh bayi.

9 bulan ke atas

Sajikan nasi yang sudah matang sesuai dengan selera bayi. Ibu dapat menyajikannya langsung atau membentuknya menjadi bulatan agar lebih mudah dipegang.

Saat menyajikan nasi secara terpisah, tekan butiran nasi menggunakan bagian belakang garpu agar nasi dapat melekat satu sama lain dan memudahkan bayi dalam mengambil makanan sendiri.

18 bulan ke atas

Sajikan nasi sesuai dengan keinginan, baik secara individual maupun sebagai bagian dari hidangan bersama. Ibu dapat menyediakan alat bantu makan seperti sendok, tetapi jangan dipaksa jika anak masih senang mengonsumsinya dengan tangan.

Bagi anak-anak, terkadang nasi memang sulit diambil menggunakan alat makan. Oleh karena itu, pertimbangkan untuk membuat nasi lebih lembut agar anak lebih mudah belajar menggunakan alat makannya.

Nasi adalah sumber karbohidrat yang sangat baik untuk memberikan energi pada tubuh anak. Secara umum, beras merah dan jenis beras utuh lainnya memiliki kandungan protein, vitamin, dan mineral yang lebih tinggi dibandingkan beras putih.

Pilihan Redaksi
  • 9 Makanan Sayuran yang Cocok untuk MPASI Anak 6 Bulan Ke Atas
  • Pelajari Porsi Makanan Anak Berusia 1 Tahun, Jadwal Konsumsi, serta Nutrisi yang Harus Diperhatikan
  • 5 Cara Memasak Ikan Tuna untuk Makanan Pendamping ASI, Manfaat, dan Panduan Penggunaan yang Jarang Diketahui


Posting Komentar