Jangan Sembarangan Angkat Jempol, Ini Artinya!
Menunjukkan jempol terlihat sebagai tanda yang sederhana dan sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi beberapa orang, tanda ini sering diartikan sebagai bentuk dukungan, semangat, atau tanda bahwa situasi berjalan dengan baik.
Namun, apakah Bunda tahu, di beberapa negara, gerakan ini justru dapat dianggap tidak sopan atau memiliki makna yang negatif. Bahkan, dalam beberapa budaya, mengangkat jempol bisa dianggap sebagai penghinaan yang serius.
Untuk menghindari keadaan yang tidak diinginkan, mari kita lanjutkan membahas makna sebenarnya dari gerakan jempol ini di berbagai wilayah dunia!
Asal-usul simbol tangan jempol
Mengutip dari laman Time, gerakan jempol ke atas yang kini sering diartikan sebagai tanda persetujuan atau âokeâ, ternyata memiliki akar sejarah yang jauh lebih rumit.
Salah satu mitos yang umum dipercaya adalah bahwa pada zaman Romawi kuno, gerakan jempol ke atas atau ke bawah digunakan untuk menentukan nasib para gladiator.
Namun, menurut Anthony Corbeill, seorang dosen bahasa Latin di University of Virginia, pandangan ini tidak sepenuhnya benar.
Dalam bahasa Latin, terdapat istilahpollicestekanan, yang berarti "menekan jempol". Gerakan ini, menurut Pliny the Elder, merupakan lambang harapan positif.
Menariknya, dalam konteks gladiator, tangan yang menunjukkan jempol ke atas justru dianggap sebagai simbol kematian, bukan perlindungan.
Corbeill juga menemukan relief di Prancis Selatan dan Munich yang menggambarkan wasit mengangkat jempolnya sebagai tanda melepaskan gladiator yang masih hidup.
Kesalahpahaman mengenai makna jempol ini semakin berkembang setelah lukisan berjudulPollice Versokarya Jean-Léon Gérôme pada tahun 1872 menggambarkan penonton mengangkat jari telunjuk ke bawah untuk meminta kematian gladiator.
Meskipun demikian, gerakan tersebut tidak benar dari segi sejarah. Karya lukisan ini kemudian menjadi sumber inspirasi bagi berbagai film, termasukGladiator.
Sementara itu, menurut buku Gerakan, Asal Usul dan Distribusinyakarya Desmond Morris bersama tim, makna jempol yang diangkat sebagai "oke" mulai terkenal di kalangan tentara Amerika pada masa Perang Dunia.
Di Eropa, banyak orang justru melihatnya sebagai lambang baru dari budaya Amerika.
Jangan sembarangan memberi tanda jempol di negara ini
Di beberapa negara, gerakan mengangkat jempol bisa menimbulkan kesan tidak sopan. Mari kita simak penjelasannya di bawah ini.
Iran, Yunani, Australia, dan Rusia
Di negara-negara tersebut, gerakan jempol ke atas dapat dianggap sama dengan memberikan jari tengah dalam budaya Barat. Mengutip dari halaman Reader's Digest, gerakan ini mengandung makna merendahkan dan dapat sangat menyakiti perasaan jika digunakan secara tidak tepat.
Nigeria dan Sardinia
Beberapa wilayah di Afrika dan Eropa Selatan memandang tindakan mengangkat jempol sebagai isyarat yang tidak sopan. Pada situasi yang resmi, sebaiknya hindari gerakan ini dan gunakan ucapan secara lisan.
Brasil, Jerman, dan Prancis
Masih mengutip laman Reader's Digest, gerakan tangan "OK" yang membentuk lingkaran dengan jempol dan jari telunjuk bisa memiliki makna sangat merendahkan.
Bahkan, di Brasil, gerakan ini pernah memicu perdebatan ketika dilakukan oleh seorang tokoh publik.
Italia, Spanyol, dan Portugal
Isyarat tangan berbentuk 'tanduk' yang sering muncul dalam pertunjukan musik rock memiliki makna berbeda di beberapa negara, yaitu mengisyaratkan bahwa pasangan seseorang telah berselingkuh.
Gerakan tangan lainnya yang memiliki makna berbeda
Beberapa gerakan tangan lainnya juga memiliki makna yang berbeda di berbagai negara, ya, Bu. Mari kita lihat contohnya berikut ini.
Vietnam
Di negara-negara Barat, mengangkat jari sering dianggap sebagai tanda harapan akan keberhasilan. Namun, di Vietnam, gerakan ini justru memiliki arti yang tidak sopan dan dianggap tidak pantas.
Yunani
Menunjukkan tangan terbuka ke arah wajah seseorang dianggap sangat tidak sopan. Bahkan, hanya untuk mengatakan "henti" saja bisa disalahpahami.
Asia Tenggara
Menggunakan jari telunjuk untuk menunjuk atau menyentuh kepala seseorang dianggap tidak sopan dan tidak pantas. Di Thailand, kepala dianggap sebagai bagian paling suci dari tubuh manusia, sehingga tindakan menyentuhnya bisa dianggap sebagai penghinaan.
Inggris, Australia, dan Selandia Baru
Isyarat tangan berbentuk huruf âVâ yang umumnya dianggap sebagai lambang perdamaian, namun jika dilakukan dengan telapak tangan menghadap ke dalam justru dianggap sebagai perbuatan merendahkan.
Pilihan Redaksi
|
Ini dia, Ibu, penjelasan lengkap mengenai makna gerakan tangan dalam berbagai budaya. Semoga bermanfaat, Ibu.
Untuk Ibu-ibu yang ingin berbagi tentang pengasuhan anak dan bisa mendapatkan banyak hadiah, ayo bergabung dengan komunitas AdinJavaSquad. Daftar sekarang dengan klik.di SINI. Gratis!
Posting Komentar