Tools:
Powered by AdinJava

Gejala Awal Kanker Empedu dan Solusi Pengobatan

Table of Contents

AdinJava, Jakarta - Kankerjenis kanker yang muncul di kandung empedu, organ kecil berbentuk seperti buah pir yang berada di bawah hati. Meskipun termasuk dalam kanker yang jarang terjadi, kanker kandung empedu sering kali sulit dideteksi karena gejalanya tidak jelas dan mirip dengan kondisi medis lainnya, seperti gangguan pencernaan.

Spesialis Hematologi Onkologi Ikhwan Rinaldi mengungkapkan beberapa gejala yang perlu diwaspadai dan diketahui, termasuk cara penanganannya pada pasien kanker kandung empedu. "Penting untuk dipahami bahwa memiliki satu atau lebih faktor risiko tidak berarti pasti terkena kanker, namun kewaspadaan dan pemeriksaan rutin sangat dianjurkan," ujar Ikhwan, dilansir dariAntara, Selasa, 8 Juli 2025.

Ikhwan menyebutkan bahwa gejala awal kanker kandung empedu sering kali salah dimengerti atau tidak terdeteksi. Gejala-gejalanya mencakup nyeri di bagian atas perut sebelah kanan, penyakit kuning, urine berwarna gelap, feses yang berwarna pucat, muntah, penurunan berat badan tanpa alasan jelas hingga gatal-gatal.

Gejala Awal Kanker Empedu

Dikutip dari Siteman Cancer Center, kanker kandung empedu terkadang ditemukan saat kandung empedu diangkat karena alasan lain. Pasien yang memiliki batu empedu jarang mengidap kanker kandung empedu.

Pada tahap awal penyakit, ia menyatakan bahwa pasien biasanya tidak mengalami rasa sakit, namun seiring dengan meningkatnya ukuran tumor, rasa nyeri mulai muncul secara perlahan. Pasien yang menderita kanker kandung empedu umumnya datang dengan keluhan nyeri di bagian kanan atas perut. Rasa nyeri tersebut terjadi karena adanya benjolan tumor yang menyebabkan peregangan pada saraf-saraf di sekitarnya.

Jika keadaan ini terus berlangsung, penderita akan mengalami Jaudice atau Ikterus, yaitu perubahan warna kuning pada kulit atau mata. Kondisi ini terjadi ketika hati tidak mampu mengeluarkan empedu karena adanya hambatan pada saluran empedu.

Saat saluran tersumbat, dokter lulusan Universitas Indonesia tersebut mengatakan bahwa bilirubin akan menumpuk dalam aliran darah dan menetap di berbagai bagian tubuh. "Semakin besar, saluran pencernaan akan tersumbat, sehingga menyebabkan kulit menjadi kuning, karena semakin kuning tingkat bilirubinnya, dan penyakit kuning ini yang akhirnya menyebabkan tubuh terasa gatal," ujarnya.

Selanjutnya, saluran yang tersumbat juga dapat memicu infeksi, sehingga penderita akan mengalami demam, gatal-gatal hingga menurunnya selera makan karena Ikterus mengganggu penyerapan lemak dari makanan dan berdampak pada berat badan.

Hal lain yang ditekankan olehnya adalah tahap awal kanker saluran empedu biasanya tidak menunjukkan gejala, dan sebagian besar gejala baru terlihat ketika kanker sudah mencapai tahap lanjut.

Penanganan Kanker Empedu

Mengenai pelaksanaannya, Ikhwan menjelaskan bahwa prosesnya sangat rumit dan membutuhkan keterlibatan tim multidisiplin (MDT) yang bisa berbeda-beda tergantung pada tahap penyakit, tingkat keparahan, serta jenis pengobatan yang digunakan.

Sebaiknya, tim akan menggabungkan pendekatan lintas disiplin dari hepatolog, onkolog, ahli bedah, patolog, hingga nurse navigator agar pasien mendapatkan pengobatan yang menyeluruh dan terintegrasi.

"Tenaga kesehatan di dalam tim multidisiplin terlibat dalam rujukan, diagnosis, pengobatan bedah, pemberian obat, pengelolaan pasca terapi, serta uji klinis untuk pendekatan pengobatan baru," ujar Profesor Ilmu Epidemiologi UI tersebut.

Sementara pemeriksaan seperti ultrasonografi, CT scan, MRI, dan tes fungsi hati dapat membantu mengidentifikasi secara tepat sebelum kanker berkembang lebih lanjut.

Ikhwan kini sedang menjalani pengobatan kanker yang memasuki masa inovasi. Di Indonesia, pengobatan yang menggabungkan imunoterapi dengan kemoterapi telah tersedia dan menunjukkan hasil yang menggembirakan.

Kombinasi ini memperkuat sistem kekebalan tubuh sambil menyerang sel-sel tertentu.kankersecara langsung, memberikan harapan baru bagi pasien stadium lanjut dalam meningkatkan usia harapan hidup pasien.

Posting Komentar