Tools:
Powered by AdinJava

Fungsi Utama Antena pada Serangga sebagai Sinyal Komunikasi

Table of Contents

Saraf pada serangga merupakan organ indra yang berpasangan dan berada di bagian kepala. Secara fisik, antena terdiri dari tiga bagian utama, yaituscape, pedicel, dan flagellum. Bagian pertama merupakan segmen dasar, yang melekat langsung pada kepala dan berfungsi membantu antena bergerak berputar. 

Segmen kedua adalahpedicel, berukuran lebih pendek, memiliki alat indra yang disebut "Johnston organ", yang juga berfungsi menggerakkan antena ke arah yang berbeda. Segmen terakhir mencakup bagian yang digunakan untuk mendeteksi zat kimia serta untuk bergerak.

Karena berperan sebagai organ indra, sayap memainkan peran penting dalam kelangsungan hidup, terutama digunakan untuk berkomunikasi dengan serangga lain dan mengenali sinyal lingkungan. 

Itulah sebabnya, ketika kita memperhatikan bagaimana semut bekerja mencari makanan dan membentuk koloni secara cepat, itulah peran sayap sebagai alat komunikasi antar sesamanya. Selain itu, masih banyak lagi fungsi penting sayap pada serangga dalam kehidupannya. Simak poin-poin berikut ini, ya!

1. Alat komunikasi serta pengindra perubahan lingkungan

Antena digunakan untuk berkomunikasi dengan serangga lain melalui kontak antara antena. Dengan cara ini, serangga bisa bertukar data, termasuk memperoleh pengetahuan tentangnestmadedan membagikan makanan melalui trofalaksis. Perilaku saling bersentuhan ini dapat kita temukan pada koloni semut yang pindah tempat tinggal.

Struktur antena dilapisi oleh bulu kecil yang mikroskopis. Bulu halus ini kemudian mengirimkan sinyal ke otak ketika bergerak akibat udara, benda, atau getaran lainnya. Antena juga berfungsi untuk mendeteksi perubahan kondisi lingkungan, seperti kelembapan, arah angin, dan kecepatan angin saat serangga terbang.

2. Alat deteksi getaran dan suara

Pada beberapa jenis serangga, antena berperan sebagai alat pendeteksi suara dengan memanfaatkan struktur seperti organ Johnston yang mampu merasakan getaran di udara akibat gelombang suara. 

Struktur ini terdapat pada serangga seperti nyamuk, lalat buah, dan lebah madu, yang sensitif terhadap gerakan partikel dalam medan suara, sehingga memungkinkan mereka mengenali suara sayap serangga lain. Kemampuan ini juga sangat bermanfaat bagi nyamuk dalam mencari pasangan atau sumber makanan yang potensial.

Dilaporkan dalam sebuah jurnal penelitian berjudul Pendengaran pada sayap serangga – Temuan baru, pertanyaan baru, organ Johnston mampu melakukan berbagai fungsi mekanosensori, seperti mengenali sentuhan, gravitasi, angin, dan suara. Bahkan, antenna juga dapat mendeteksi getaran dari predator yang mendekat, serta memberikan data terkait batas wilayah tertentu.

3. Alat deteksi bau yang sangat presisi

Saraf penciuman serangga memiliki sel khusus yang berfungsi untuk mengenali bau, disebut sensila olfaktorius. Ketika molekul bau bersentuhan dengan sensila olfaktorius yang telah menyesuaikan diri untuk mendeteksi jenis bau tertentu, sinyal listrik dikirim ke otak serangga. 

Proses ini mirip dengan cara kerja sel-sel serupa di hidung manusia, meskipun tingkat sensitivitasnya jauh lebih rendah dibandingkan serangga yang mampu merasakan bau pada kadar yang jauh lebih rendah dari apa yang bisa kita baca. Bahkan, antena dapat mengenali perbedaan halus dalam aroma yang datang dari kedua antena untuk menentukan asal bau tersebut.

4. Penanda jejak

Antena juga berperan penting dalam mendeteksi feromon yang ada di udara, yaitu sinyal kimia yang digunakan untuk berbagai tujuan, seperti menarik pasangan, menandai jalur, serta memberi peringatan. Hal ini juga terkait dengan pencarian sumber makanan, tempat bertelur, hingga mengidentifikasi predator agar dapat segera kabur.

Contoh serangga yang memanfaatkan bau dalam kehidupan nyata adalah ulat sutra. Saat mencari pasangan, betina melepaskan aroma yang disebut feromon. Selanjutnya, jantan akan mengikuti feromon tersebut untuk bertemu dengan betina.

5. Alat navigasi

Serangga memanfaatkan antena mereka untuk berbagai fungsi navigasi, seperti mengenali sinyal lingkungan, mencari makanan dan pasangan, serta berpindah dengan bantuan sinar matahari atau medan magnet.

Dilaporkan oleh situs American Association for The Advancement of Science, terdapat temuan menarik mengenai fungsi antena pada kupu-kupu Monarch dalam menentukan arah yang benar saat melakukan perjalanan migrasinya. Hal ini juga berpotensi memicu penelitian baru mengenai hubungan saraf antara antena dan kompas matahari, serta mekanisme navigasi pada serangga lain.

Kupu-kupu Monarch memiliki jam biologis di otaknya, dan biasanya diasumsikan bahwa jam ini merupakan pengatur waktu utama dalam navigasi mereka. Namun, beberapa pengamatan dari 50 tahun yang lalu menunjukkan bahwa antena memainkan peran yang lebih penting. 

Sebuah tim peneliti dari Fakultas Kedokteran UMass mencoba menguji pergerakan kupu-kupu di luar ruangan menggunakan simulator penerbangan dengan berbagai kondisi operasi pada antena. Akibatnya, kupu-kupu tersebut kehilangan orientasi barat daya yang biasanya mereka miliki, meskipun molekul waktu di otak mereka tetap menunjukkan waktu yang normal. 

Meskipun perspektif terkait menyebutkan bahwa hubungan pasti antara waktu di antena dan otak masih belum jelas, Merlin dan rekan penulis menyatakan bahwa serangga lain dalam navigasi mungkin menggunakan antena mereka secara serupa.

6 Fakta Menarik tentang Serangga Pembunuh, Salah Satu Jenisnya Harus Dijauhi! 6 Serangga Beracun bagi Kucing, Jangan Izinkan Mereka Mendekat

Posting Komentar