Tools:
Powered by AdinJava

Cara Memberi Obat Cacing pada Kucing yang Benar

Table of Contents

AdinJava - Perilaku menggemaskan dan manja kucing memberikan daya tarik khusus bagi hewan ini. Ketika kamu memutuskan untuk menemani kucing penting untuk menjaga kesehatan dan kebersihan diri.

Anda harus memperhatikan kebersihan tubuh kucing serta kandangnya sebagai tempat buang air. Berbagai penyakit akan mudah menyerang.anabulkamu, jika tidak menjaga kebersihan dengan benar.

Salah satu penyakit yang bisa menyerang kucing adalah cacingan, sehingga kamu perlu waspada terhadapnya. Penyakit ini bisa menjangkiti kucing karena adanya kontak dengan telur cacing yang terdapat dalam kotoran, makanan, maupun hewan buruan kucing. 

Telur tersebut akan masuk ke tubuh kucing dan dapat mengganggu kesehatan serta sistem pencernaannya. Oleh karena itu, penting bagi pemilik kucing untuk mengenali gejala yang muncul saat kucing terkena cacingan serta obat cacing yang harus diberikan ketika kondisi ini terjadi. 

Berikut adalah panduan pemberian obat cacing pada kucing beserta gejala yang muncul pada kucing yang terkena cacingan.

Gejala kucing cacingan

Cacing parasit dapat masuk ke dalam tubuh kucing dan mengganggu proses pencernaan. Ketika kucing terkena kondisi ini, akan muncul gejala yang berat dan berpotensi membahayakan nyawa. Namun, infeksi cacing ini juga bisa tidak menunjukkan gejala apa pun.

Ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan untuk mengetahui apakah kucingmu terkena cacingan atau tidak. Dilansir PetMD, ciri-ciri kucing cacingan:

  • Muntah (cacing dapat terlihat dalam muntahannya).

  • Diare yang disertai atau tidak disertai darah.

  • Kotoran yang hitam.

  • Berat badan yang menurun.

  • Perut membuncit.

  • Rambut kehilangan kilau akibat kondisi tubuh yang semakin memburuk.

Gejala kucing yang terinfeksi cacing semakin parah dapat dilihat dari:

  • Kelemahan

  • Dehidrasi

  • Tekanan darah rendah

  • Shock

  • Kematian 

Terdapat pula ciri-ciri khusus yang dirasakan oleh masing-masing jenis cacing:

  • Cacing gelang

Akan menyebabkan gangguan kesehatan yang akan dirasakan, seperti:

  1. Batuk atau pneumonia terjadi ketika larva menembus paru-paru dan berkembang di saluran pernapasan.

  2. Muntah

  3. Diare

  4. Perut membesar

  5. Berat badan yang menurun

  6. Beberapa kondisi yang berat mengakibatkan penyumbatan saluran pencernaan

  • Cacing tambang

Akan menyebabkan berbagai kondisi kesehatan yang parah, antara lain:

  1. Luka pada kulit, terjadi ketika larva menembus permukaan kulit dan bergerak melalui jaringan tubuh.

  2. Batuk terjadi akibat larva yang menyerang paru-paru.

  3. Diare disertai darah.

  4. Kotoran berwarna hitam dan basah.

  5. Berat badan menurun

  6. Nafsu makan yang buruk

  7. Akibat dari anemia adalah bibir dan gusi yang tampak pucat.

  • Cacing cambuk

Secara umum tidak terlihat adanya gejala, namun pada beberapa kondisi yang sudah sangat parah bisa menunjukkan beberapa tanda, antara lain:

  1. Diare pada usus besar yang disertai dengan darah

  2. Berat badan menurun

  3. Dehidrasi anemia

  •  Cacing pita

Kucing mungkin tidak menunjukkan tanda-tanda apa pun, tetapi di beberapa daerah tertentu terlihat butiran putih, antara lain:

  1. Di sekitar anus

  2. Mengikat di bulu sekitar area dubur dan di bawah ekor.

  3. Kotoran yang masuk ke dalam kotak kotoran

Selain itu, menurut Drh. Saptoaji Triaksono yang menyatakan bahwa gejala cacingan tidak akan tampak pada kucing yang dalam kondisi sehat dan aktif. Berbeda dengan kucing yang sudah menunjukkan tanda-tanda medis.

Penurunan kondisi fisik terjadi akibat nutrisi dalam tubuh kucing diserap oleh kucing yang terus-menerus berkembang biak. Gejala yang sering muncul:

  1. Makan banyak namun tidak mengalami peningkatan berat badan atau massa otot.

  2. Perut terlihat membesar dan penuh, namun tidak mengandung cairan.

  3. Tubuh menjadi kurus akibat kekurangan nutrisi yang masuk.

  4. Sempoyongan karena kekurangan darah.

Obat cacing kucing

Salah satu metode untuk mengatasi infeksi cacing pada kucing adalah dengan memberikan obat cacing khusus. Pemakaian obat cacing untuk kucing perlu dilakukan secara teratur agar kondisi tersebut dapat pulih secara optimal.

Setiap beberapa bulan, obat cacing perlu diberikan secara teratur untuk mencegah infeksi baru dan kambuhnya penyakit. Namun, masih banyak pemilik kucing yang belum memahami obat cacing serta cara pemberiannya. 

Umumnya, untuk kucing yang beratnya di bawah 4 kg, ikuti petunjuk dokter mengenai dosis yang sesuai. Berikan obat cacing setiap 3 bulan sekali untuk mengobati dan mencegah infeksi cacing pada kucing dewasa. 

Untuk anak kucing, berikan setiap 6, 8, dan 12 minggu serta setiap 3 bulan. Untuk informasi lebih lengkap, simakobat cacingdan aturan pemberian obat cacing berikut ini:

Aturan Pemberian Obat Cacing untuk Kucing

1. Drontal Cat

Drontal untuk kucing bekerja dengan baik dalam menghilangkan cacing di sistem pencernaan kucing. Obat ini mengandung Praziquantel dan Pyrantel embonate yang efektif dalam mengatasi infeksi cacing dan diare.

Tablet obat cacing ini dapat diberikan sesuai dengan berat badan kucing. Namun, Drontal Cat hanya boleh diberikan setelah kucing berusia 6 minggu. 

Jika sulit memberikannya langsung, kamu bisa mencampurkan obat ini ke dalam makanan basah. Hancurkan tablet Drontal Cat sesuai dosis yang dianjurkan, lalu taburkan sedikit ke makanan basah.

Berikut penjelasan mengenai obat cacing Drontal Cat yang lebih detail:

  1. Kucing yang beratnya 2 kg diberikan setengah tablet.

  2. Kucing yang beratnya 4 kg diberi 1 pil.

  3. Obat ini juga dapat diberikan kepada kucing kecil yang berusia 6, 8, 10, dan 12 minggu.

  4. Disarankan untuk kucing yang berusia 1 hingga 6 bulan.

  5. Diberikan setiap tiga bulan sekali ketika kucing sudah dewasa guna menghindari kemungkinan terjadinya kembali infeksi cacing.

2. Pet Derm

Berbagai jenis cacing yang masuk ke dalam tubuh kucing bisa hilang dengan pemberian Pet Derm. bahan aktif dalam obat ini, seperti praziquantel, pyrantel, dan febantel, mampu merusak kulit parasit, mengatasi infeksi cacing usus dan cacing tambang, serta menangani parasit golongan Nematoda.

Pemberian obat cacing ini bisa dicampurkan ke dalam makanan basah kucing agar lebih mudah diberikan. Obat Pet Derm dapat diberikan kepada kucing sesuai dengan berat tubuhnya. Ikuti petunjuk pemberian obat cacing pada kucing berikut ini:

  1. Kucing yang beratnya 10 kg dapat mengonsumsi 1 tablet.

  2. Kucing dengan berat badan di bawah 6-10 kg diberikan satu tablet.

  3. Kucing yang beratnya di bawah 2 hingga 5 kg diberikan setengah tablet.

  4. Kucing dengan berat badan di bawah 1 kg membutuhkan ¼ tablet.

Jika Anda memiliki kucing kecil, Anda tidak perlu memberikan obat cacing ini sekarang. Tunggulah hingga kucing berusia 4 minggu agar dapat mengonsumsi obat tersebut. Setelah kucing diberi obat cacing pertama kali, Anda harus memberikannya kembali setelah satu atau dua minggu. Selain itu, pemberian obat cacing secara berkala setiap tiga bulan juga dianjurkan sebagai langkah pencegahan.

3. Albenworm

Albenworm tersedia dalam dua bentuk, yaitu tablet dan cairan. Keduanya dapat dipilih sesuai dengan kemudahan dalam pemberiannya. Berbagai jenis cacing yang masuk ke dalam tubuh dan mengganggu kesehatan kucing akan hilang dengan penggunaan obat ini.

Jika kucing Anda sedang dalam kondisi hamil, jangan berikan obat ini. Perhatikan petunjuk penggunaan obat cacing berikut ini:

  1. Obat cacing ini diminum dua kali sehari ketika sedang dalam keadaan sakit.

  2. Untuk pencegahan, diberikan kembali setiap 2 hingga 3 bulan sekali.

  3. Untuk kucing dewasa dengan berat 10 kg, diberikan 2,5 ml atau 1,5 sendok teh.

  4. Kucing kecil dengan berat 1 hingga 5 kg diberikan 1/4 sendok teh.

4. Wormix

Wormix adalah obat tetes yang cepat diserap oleh perut kucing. Obat ini mampu menangani masalah cacingan pada kucing kesayanganmu. Obat ini dapat diberikan selama 3 hari berurutan dengan dosis pemberian 2-3 jam sebelum makan.

  1. Obat cacing ini diminum setiap 1 hingga 2 bulan sekali.
  2. Kucing yang beratnya 0,5 kg hingga 1 kg diberikan 1 sendok teh.
  3. Kucing yang beratnya 2 kg diberikan 10 ml atau 2 sendok teh.
  4. Kucing yang beratnya mencapai 3 kg diberikan 20 ml atau 3 sendok teh.
  5. Kucing yang beratnya 4 kg diberikan 30 ml atau satu botol.

5. Catyzole Drop

Berbagai jenis cacing parasit yang masuk ke dalam tubuh kucing bisa mati setelah mengonsumsi Catyzole Drop. Obat ini terbukti efektif digunakan pada kucing yang sedang menderita infeksi cacing.

Obat ini mengandung mebendazole 650 mg dan levamisole 150 mg. Berikut petunjuk penggunaan obat yang harus kamu perhatikan:

  1. Obat cacing ini diminum tiga kali sehari, setiap dua jam sebelum makan.

  2. Obat ini dapat diberikan setiap 1 hingga 2 bulan sekali sebagai langkah pencegahan.

  3. Berat badan 3 kg diberikan setengah sendok teh.

  4. Berat badan 6 kg diberikan 1 sendok teh.

  5. Berat badan 12 kg diberikan 15 ml atau 3 sendok teh.

Berikut adalah aturan pemberian obat cacing untuk kucing yang sebaiknya diketahui oleh para pemilik. Pemberian obat cacing ini bertujuan untuk mencegah infeksi di dalam tubuh kucing. Semoga bermanfaat.

Posting Komentar