Tools:
Powered by AdinJava

Berbagai Cara Pelaksanaan MPLS 2025: Durasi Diperpanjang dan Tes Literasi

Table of Contents

AdinJava, Jakarta- Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti, menyampaikan bahwa perpanjangan masa pengenalan lingkungan sekolah dilakukan.MPLS, bertujuan untuk memperkuat pemahaman siswa baru terhadap berbagai topik penting. Ia menyampaikan bahwa selama lima hari pelaksanaan MPLS, siswa akan mendapatkan materi tambahan, termasuk sosialisasi mengenai dampak negatif judi online.

"Selama lima hari tersebut akan diberikan beberapa materi tambahan yang meliputi penguatan pendidikan karakter, pencegahan kekerasan, kesadaran akan bahaya narkoba, serta ancaman judi online," kata Abdul Mu'ti saat diwawancarai di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis, 10 Juli 2025.

Pada tahun ini, MPLS diperpanjang dari tiga hari menjadi lima hari. Menurut Abdul, perubahan ini diharapkan membawa manfaat positif karena siswa akan memperoleh lebih banyak materi selama kegiatan pengenalan sekolah, termasuk bimbingan dalam mengidentifikasi bakat dan minat mereka.

-Kemendikdasmen Terapkan MPLS Ramah

Pada semester 2025/2026, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menerbitkan Surat Edaran serta Panduan Pelaksanaan MPLS Ramah dalam rangka memastikan proses orientasi siswa baru berjalan tanpa adanya kekerasan, perpeloncoan, atau tindakan yang tidak bermanfaat.

Panduan ini berfungsi sebagai pedoman resmi untuk seluruh satuan pendidikan di berbagai jenjang dan wilayah agar menyelenggarakan MPLS dengan cara yang positif, inklusif, serta mendorong perkembangan siswa secara menyeluruh.

"Panduan MPLS yang ramah ini tidak hanya memperkenalkan lingkungan sekolah secara fisik, tetapi juga bertujuan untuk mengembangkan dan memperkuat karakter siswa," kata Suharti.

Ia menekankan bahwa kegiatan orientasi seharusnya tidak menjadi kegiatan tahunan yang menakutkan, melainkan menjadi kesempatan penyesuaian yang menyenangkan dan mendukung terbentuknya budaya positif di sekolah.

-Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Mewajibkan Ujian Literasi dan Numerasi

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mengadopsi metode terbaru dalam pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) untuk tahun ajaran 2025/2026, dengan meminta seluruh sekolah melakukan penilaian awal kemampuan literasi dan numerasi terhadap siswa baru.

Menurut Kepala Pusat Penguatan Karakter Kemendikdasmen, Rusprita Putri Utami, penilaian ini bertujuan memberikan gambaran awal kepada guru tentang kemampuan membaca dan berhitung siswa.

"Di tingkat Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas, penilaian awal MPLS Ramah berfokus pada kemampuan membaca dan numerasi. Hasilnya diharapkan menjadi dasar bagi guru dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya," kata Rusprita sebagaimana dikutip Antara, Jumat, 11 Juli 2025.

Penilaian literasi melibatkan kemampuan siswa dalam memahami, menggunaan, mengevaluasi, dan merefleksikan berbagai jenis teks, sedangkan penilaian numerasi menguji kemampuan berpikir matematis serta penerapan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah dalam berbagai situasi.

-Abdul Mu’ti Mengimbau Orang Tua Membawa Anaknya di Hari Pertama Sekolah

Abdul Mu’ti mengajak para orang tua untuk hadir dan mendampingi anak-anaknya pada hari pertama masuk sekolah, khususnya bagi siswa yang mengikuti MPLS tahun ajaran 2025/2026. "Saya mengingatkan para orang tua dan wali murid agar mengantarkan putra-putrinya di hari pertama sekolah," kata Menteri Mu’ti dalam pernyataan resmi yang dikeluarkan pada Senin, 14 Juli 2025.

Ia menekankan bahwa kehadiran orang tua pada awal masa sekolah merupakan bentuk dukungan moral dan emosional yang sangat penting, khususnya bagi anak-anak yang sedang memasuki tahap pendidikan baru.

Mu’ti berharap pelaksanaan MPLS tahun ini mampu membentuk lingkungan sekolah yang saling menghargai, terbuka, serta penuh dengan suasana kegembiraan.

-Pemerintah Provinsi Jawa Barat Melibatkan TNI dan Polri

Di Jawa Barat, pelaksanaan MPLS untuk siswa SMA, SMK, dan SLB akan melibatkan TNI dan Polri. Sekretaris Daerah Jawa Barat, Herman Suryatman, menyampaikan bahwa keterlibatan aparat tersebut bertujuan untuk memberikan motivasi, inspirasi, serta bimbingan kepada siswa selama masa pengenalan lingkungan sekolah.

Herman menyampaikan bahwa partisipasi TNI dan Polri adalah bagian dari upaya Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam menanamkan nilai kedisiplinan kepada siswa. Namun, ia menekankan bahwa kegiatan tersebut tidak akan memiliki unsur militer.

Ia juga memastikan bahwa seluruh rangkaianMPLSakan tetap mengikuti panduan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, yaitu prinsip MPLS yang ramah. Menurutnya, kehadiran TNI dan Polri justru memperkuat penyelenggaraan MPLS yang aman, edukatif, dan menyenangkan bagi siswa. “Tema yang digunakan adalah ramah, dan kami pastikan pelaksanaannya juga sangat ramah. Tidak perlu khawatir,” kata Herman.

Dian Rahma Fika, Dede Leni Mardianti, Dinda Shabrina, Sapto Yunus, dan Aminuddin berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Posting Komentar