Tools:
Powered by AdinJava

Beras Oplosan Kehilangan Nutrisi, Ahli Gizi Beri Peringatan

Table of Contents

Baru-baru ini, pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) mengungkap dugaan tindakan tidak benar dalam distribusi dan penjualan beras bermerk. Terdapat 212 merek yang tidak sesuai dengan standar kualitas, berat kemasan, serta harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah. Cara yang dilakukan adalah dengan memberi label premium atau medium pada beras biasa, bahkan isi berasnya tidak sesuai dengan yang tercantum di kemasan produk.

Dosen Teknologi Industri Pertanian IPB University, Profesor Tajuddin Bantacut, membagikan tanda-tanda beras palsu yang bisa dilihat dengan mata telanjang, seperti warna yang tidak merata, ukuran butiran yang berbeda, serta tekstur nasi yang terlalu lembek, menurut laman resmi IPB University.

Jenis-jenis beras oplosan

Berdasarkan pendapat Prof. Tajuddin, terdapat tiga macam beras campuran yang beredar di kalangan masyarakat, yaitu:

  • Beras yang dicampur dengan bahan lain, seperti jagung. Jenis ini sering ditemui di berbagai daerah.

  • Beras blended atau campuran berbagai jenis beras untuk meningkatkan rasa dan tekstur.

  • Beras yang dicampur dengan bahan asing atau sudah rusak, lalu dihilangkan kulitnya atau diolah kembali agar terlihat menarik meskipun kualitasnya telah berkurang.

"Jika menemukan nasi yang berbeda dari biasanya seperti warna, aroma, tekstur, dan butiran, maka bisa diduga sebagai beras yang telah dicampur, yang berarti terdapat kerusakan kualitas atau adanya benda asing," ujar Prof. Tajuddin.

Di beberapa situasi, terdapat pula bahan yang dicampur dengan zat asing, termasuk pewarna atau pengawet berbahaya yang bisa merusak kesehatan jika dikonsumsi dalam jangka panjang.

Ia meminta masyarakat untuk waspada terhadap beras yang tampak tidak biasa dengan tidak membeli produk tanpa label atau dari sumber yang tidak jelas. Bersihkan juga sebelum dimasak dan perhatikan jika ada benda asing yang mengapung.

Vitamin dan mineral yang terbuang Vitamin dan mineral yang hilang Vitamin serta mineral yang berkurang Vitamin dan mineral yang terkuras Vitamin dan mineral yang menghilang Vitamin dan mineral yang terlepas Vitamin dan mineral yang hilang secara alami Vitamin dan mineral yang tidak lagi tersedia Vitamin dan mineral yang terbuang secara alami Vitamin dan mineral yang berkurang jumlahnya

Dokter dan ahli gizi masyarakat Dr. dr. Tan Shot Yen, M.hum dari Dr Tan & Remanlay Institute menyatakan bahwa beras campuran yang dicampur dengan bahan tidak biasa atau rusak, kandungan gizinya sudah tidak lagi memenuhi standar.

"Jika demikian, pasti kandungan gizi beras tersebut sudah tidak lagi sesuai. Hanya mampu memberikan rasa kenyang. Banyak vitamin dan mineral yang telah hilang," katanya kepada IDN Times.

Berpotensi terkontaminasi jamur

Mengenai daya simpan, Prof. Tajuddin menyampaikan bahwa sebaiknya beras disimpan paling lama enam bulan agar kualitasnya tetap terjaga. Hal ini karena beras bisa mengalami kerusakan secara alami, terutama jika disimpan dalam jangka waktu yang terlalu lama.

Menurutnya, meskipun telah disimpan di lokasi yang terkontrol, kualitasnya tetap dapat menurun karena pengaruh lingkungan, hama, atau mikroba.

"Beras yang rusak dapat diolah kembali. Namun, jika kerusakannya sudah sangat parah, baik secara fisik, kimia, maupun mikrobiologis, maka tidak layak untuk dimakan. Terlebih jika mengandung bahan kimia atau pengawet, bisa membahayakan kesehatan," jelasnya.

Beras yang kualitasnya telah menurun berisiko tercemar oleh jamur yang menghasilkanmikotoksin, bisa menyebabkan keracunan makanan.

Konsumsi zat racun jamur berkaitan dengan berbagai gejala, antara lain:

  • Muntah.

  • Mual.

  • Nyeri perut hingga kejang.

  • Peningkatan risiko kanker.

  • Sistem imun yang tidak kuat.

Ia mengajak masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam membeli beras serta waspada terhadap penipuan berkaitan dengan kualitasnya. Selain itu, diperlukan edukasi yang lebih luas agar masyarakat dapat memahami dampak kesehatan dari mengonsumsi beras yang rusak atau terkontaminasi.

Referensi

Apakah Beras Basi? Masa Simpan, Tanggal Kadaluarsa, dan Lainnya". Healthline. Diakses Juli 2025.

"Ahli dari IPB University: Ciri-Ciri Beras Palsu Dapat Dilihat Secara Langsung". IPB University Bogor Indonesia. Diakses Juli 2025.

Mikotoksin pada biji-bijian, Apakah Perlu Dikhawatirkan? 7 Macam Beras Paling Bergizi, Kaya akan Kandungan Nutrisi

Posting Komentar