Aplikasi Anti-Bullying SMPN 43 Bandung Menangkan Penghargaan Internasional
AdinJava, Jakarta- Sekolah Dasar Menengah Negeri atau SMPN 43 Bandung menyusun - Sekolah Menengah Pertama Negeri atau SMPN 43 Bandung mengembangkan - Sekolah Menengah Pertama Negeri atau SMPN 43 Bandung merancang - Sekolah Menengah Pertama Negeri atau SMPN 43 Bandung membuatkan - Sekolah Menengah Pertama Negeri atau SMPN 43 Bandung menyediakanaplikasi anti-bullyingdi lingkungan sekolah. Inovasi tersebut turut mendukung sekolah dalam meraih penghargaan AIA Outstanding Mental Wellbeing Award dalam kompetisi sekolah terbaik se-Asia Pasifik di Da Nang, Vietnam, pada 3 Juli lalu.
"Pengembang aplikasinya adalah seorang guru agama di sekolah," ujar Asep Ramdani, mantan Kepala SMPN 43 Bandung kepadaTempopada hari Minggu, 13 Juli 2025. Belakangan ini Asep berpindah tugas menjadi Kepala SMPN 50 Kota Bandung.
Laporan berasal dari bahasa Sunda yang berarti laporkan. Asep menjelaskan, aplikasi ini telah dikembangkan sejak 2023 dan saat ini dapat diunduh melalui Google Play Store untuk pengguna smartphone dengan sistem operasi Android. “Aplikasi ini khusus digunakan untuk melaporkan kekerasan di SMPN 43,” kata Asep.
Dari pantauan Temposaat membuka aplikasi Bejakeun, pengguna akan diminta untukloginDengan memasukkan nama dan kata sandi. Selain itu juga tersedia akses masuk untuk pengunjung. Berikutnya terdapat kalimat motivasi serta pilihan menu seperti membuat laporan bullying, informasi, dan opsi keluar dari aplikasi.
Di bagian informasi terdapat poster digital yang menjelaskan berbagai jenis tindakan perundungan ataubullyingsesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 46 Tahun 2023. Salah satu bentuk perundungan adalah yang dilakukan secara lisan seperti merendahkan dan mengolok-olok, memisahkan diri, serta merendahkan di media sosial. Sementara perundungan fisik meliputi memukul, menendang, dan menyakiti tubuh.
Di formulir laporan, pelapor diminta mengisi nama yang dapat bersifat anonim, kemudian asal sekolah, kelas, nomor WhatsApp, serta menceritakan kejadian yang dialami. Aplikasi Bejakeun juga dilengkapi fitur untuk mengunggah bukti berupa foto dan video. "Jika ada laporan yang masuk ke aplikasi tersebut, akan ada notifikasi ke admin," ujar Asep sambil menambahkan bahwa laporan selanjutnya akan ditangani oleh tim Penanganan dan Pencegahan Tindak Kekerasan atau PPTK yang ada di sekolah.
Sejak tahun 2022, Asep menyebutkan, SMPN 43 menjadi contoh sekolah sehat dan memperoleh penghargaan dari Pemerintah Kota Bandung pada 2023. Ketika Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengenalkan program Gerakan Sekolah Sehat, sekolah yang berlokasi di Jalan Kautaman Istri kembali menjadi model sekolah sehat dalam hal fisik, gizi, lingkungan, dan mental.
Sekolah Menengah Pertama Negeri 43 Bandung mengembangkan aplikasi pencegahan perundungan dalam lingkungan sekolah yang diberi nama Bejakeun, dan mendapatkan penghargaan AIA Outstanding Mental Wellbeing Award dalam kompetisi sekolah terbaik se-Asia Pasifik di Da Nang, Vietnam, pada 3 Juli 2025. Dok. AIA
"SMPN 43 Bandung menerima bimbingan selama satu tahun dari Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan Jawa Barat pada tahun 2024," ujarnya.
Saat direkomendasikan untuk mengikuti ajang penghargaan di Vietnam, Asep menyampaikan bahwa SMPN 43 Bandung berkompetisi di tingkat nasional bersama lebih dari 4.000 SD dan SMP. Setelah lulus seleksi menuju tingkat Asia-Pasifik pada akhir Mei 2025, SMPN 43 Bandung kembali bersaing dengan empat sekolah menengah pertama lainnya.
Dalam proses penilaian, panitia lomba juga melakukan pemeriksaan langsung ke sekolah, memverifikasi informasi, serta mewawancarai siswa dan guru mengenai upaya pencegahan perundungan di lingkungan sekolah. Beberapa aspek terkait aplikasi Bejakeun diungkapkan oleh juri.
Penghargaan diberikan karena adanya inovasi, serta partisipasi guru, siswa, dan orang tua dalam mencegahbullying.Selain solusi yang diusulkan berdasarkan masalah nyata, yaitu kasus kekerasan pada siswa baik secara langsung maupun melalui media sosial.
Posting Komentar