Tools:
Powered by AdinJava

Apakah Jalan Kaki Membuat Betis Besar?

Daftar Isi

Berjalan santai merupakan jenis olahraga yang paling terjangkau dan mudah dilakukan. Berjalan kaki tidak hanya baik untuk ketenangan pikiran, tetapi juga membantu menjaga kebugaran. Bahkan, aktivitas sederhana seperti berjalan-jalan di alam bisa sangat menghibur.

Namun, masih ada orang yang mengabaikan aktivitas fisik ini karena merasa berjalan kaki akan membuat betis menjadi lebih besar atau semakin membesar.

Pertanyaannya, apakah pendapat tersebut didukung oleh bukti ilmiah? Berikut ini akan dijelaskan fakta terkait denganapakah berjalan kaki menyebabkan betis menjadi lebih besar.

1 Berjalan kaki tidak menyebabkan otot betis membesar

Berjalan kaki berdampak positif dalam memperkuat otot kaki, namun tidak menyebabkan pertumbuhan otot yang signifikan.

Sangat jarang berjalan kaki membuat otot betis membesar karena aktivitas ini termasuk dalam jenis latihan.aerobikArtinya, latihan ini biasanya membantu mengurangi lemak, namun tidak terlalu berdampak pada perkembangan otot yang signifikan.

2. Sebaliknya, berjalan kaki dapat membantu mengurangi ukuran paha bawah

Betis yang besar cenderung disebabkan oleh penumpukan lemak, bukan otot. Memulai atau meningkatkan program jalan kaki bisa membantu mengurangi lemak. Namun, penurunan lemak mungkin terjadi di area tubuh lainnya, tergantung pada bentuk tubuh masing-masing individu.

Berjalan kaki terbukti membakar kaloriDua kali lebih banyak dibandingkan duduk. Seseorang yang berjalan kaki tiga kali dalam seminggu menghabiskan sekitar 100 kalori tambahan setiap hari dibandingkan dengan mereka yang tidak pernah berolahraga.

3. Latih otot kaki melalui aktivitas jalan kaki

Sebagai salah satu bentuk latihan aerobik, berjalan kaki berkontribusi pada peningkatan kebugaran jantung dan paru-paru. Manfaatnya, hal ini juga memperkuat otot-otot pada kaki serta membantu mencegahnya dari pengerutan.

Kehilangan otot ini, yang dikenal sebagaisarkopenia, terjadi seiring bertambahnya usia. Namun, berolahraga secara rutin, termasuk jalan kaki, bisa membantu mengurangi pengaruhnya. Untuk memperoleh manfaat maksimal, gabungkan jalan kaki dengan latihan daya tahan.

4. Apa yang menyebabkan betis menjadi besar

Tidak mungkin bahwa betis yang besar disebabkan oleh kebiasaan berjalan kaki. Salah satu penyebab paling umum dari betis yang besar adalahlipedema.

Lipedema atau lipoedema umumnya mengakibatkan pembengkakan pada bagian bawah tubuh, termasuk paha, pantat, dan kaki. Pembengkakan ini terjadi akibat penumpukan sel lemak yang tidak normal.

Selain lipedema, kaki yang besar bisa juga disebabkan oleh:

  • Obesitas:Berat tubuh yang berlebihan dapat mengakibatkan penumpukan lemak yang lebih banyak di area perut, khususnya di sekitar organ-organ dalam. Namun, hal ini juga bisa menyebabkan pembengkakan pada betis.
  • Insufisiensi vena:Kekurangan vena atau kondisi refluks vena sering terjadi dan bisa memengaruhi satu atau kedua kaki. Kaki sebelah kiri cenderung lebih rentan, terutama pada wanita.

5. Cara mengecilkan betis

Jika kamu ingin mengurangi ukuran paha, berikut beberapa metode yang dapat kamu terapkan:

1. Latihan kekuatan

Ini mencakup latihan yang melawan hambatan untuk meningkatkan kekuatan dan daya tahan otot. Jenis latihan ini membantu membangun massa tubuh sambil mengurangi cadangan lemak. Latihan kekuatan yang bisa membantu menguatkan dan membentuk otot kaki, antara lain:

  • Squat
  • Deadlift
  • Lunge
  • Leg press
  • Hamstring curl

2. Latihan aerobik

Ini merupakan bentuk latihan yang meningkatkan detak jantung dan laju pernapasan. Aktivitas yang termasuk di dalamnya meliputi:

  • Berlari
  • Bersepeda
  • Berenang
  • Menari
  • Berjalan kaki

3. Mengubah pola makan

Sebenarnya, tidak ada program diet khusus yang dapat mengurangi lemak pada kaki. Secara umum, seseorang akan kehilangan berat badan ketika jumlah kalori yang dibakar melebihi jumlah kalori yang dikonsumsi.

4. Kurangi stres

Tingkat tekanan mental yang tinggi bisa merusak kesehatan secara beragam, misalnya dengan menyebabkan rasa lapar yang sering dan kebiasaan makan berlebihan, yang berujung pada peningkatan berat badan. Meditasi, pernapasan dalam, serta latihan relaksasi bisa bermanfaat untuk mengatasi hal tersebut.

5. Tidur cukup

Tidur memengaruhi berbagai hormon, termasuk yang berperan dalam mengatur rasa lapar. Hormon leptin dan grelin, misalnya, yang berfungsi dalam mengontrol nafsu makan, keduanya terganggu akibat kurang tidur. Kurang tidur bisa meningkatkan risiko peningkatan berat badan karena memperbesar rasa lapar.

4. Sedot lemak

Ini merupakan opsi operasi untuk menghilangkan lemak pada bagian tubuh yang tidak diinginkan.

Secara umum, berjalan kaki merupakan kebiasaan sehat yang paling mudah dilakukan. Kekhawatiran betis menjadi besar bukanlah alasan untuk menghindari berjalan kaki, terutama karena anggapan tersebut tidak dapat dibuktikan kebenarannya.

Referensi

Adam R. Konopka dan Matthew P. Harber, “Pertumbuhan Otot Skeletal Setelah Latihan Aerobik,”Latihan dan Ilmu Olahraga42, nomor 2 (7 Februari 2014): 53–61,https://doi.org/10.1249/jes.0000000000000007.

Berapa Kalori yang Dibakar Saat Berjalan?Sportskeeda. Diakses Mei 2024. 

David C. Hughes, Stian Ellefsen, dan Keith Baar, “Adaptasi terhadap Latihan Daya Tahan dan Kekuatan,”Cold Spring Harbor Perspectives in Medicine8, no. 6 (10 Mei 2017): a029769,https://doi.org/10.1101/cshperspect.a029769.

"Lipoedema." NI Direct. Diakses Mei 2024. 

Apa saja cara terbaik untuk mengurangi lemak di kaki?Medical News Today. Diakses Mei 2024. 

7 Penyebab Kuku Kaki Berwarna Kuning, Bisa Disebabkan oleh Cat Kuku atau Jamur 7 Alasan Kaki Bengkak pada Penderita Diabetes

Posting Komentar