Tools:
Powered by AdinJava

Ajeng Kamaratih, Sukses sebagai MC Eropa Berkat Bahasa Prancis yang Lancar

Table of Contents
Kisah Shafira, Caturis 16 Tahun Asal Sleman yang Menorehkan Sejarah dengan Mewakili Indonesia di Kejuaraan Dunia Catur 2025

Nama Ajeng Kamaratih sempat menjadi topik pembicaraan masyarakat karena selfie bersama Ibu Negara Prancis Brigitte Macron. Pada bulan Mei lalu, Ajeng ditunjuk sebagai MC dalam acara kenegaraan makan malam yang diadakan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan istrinya Brigitte Macron di Istana Negara.

Pada acara tersebut, Ajeng berbagi momen saatselfiebersama tamu undangan. Salah satu yang mendapat perhatian adalah foto yang menunjukkan dia dicium oleh Brigitte Macron.

Tokoh Ajeng Kamaratih tidak hanya sekali dipercaya menjadi pembawa acara dalam kegiatan internasional. Ajeng sering kali tampil sebagai MC di Paris, Prancis, berkat kemampuannya menguasai bahasa negara tersebut.

Finalis Miss Indonesia yang menguasai lima bahasa

Tidak tanpa alasan Ajeng sering diandalkan sebagai MC dalam acara dan forum internasional. Wanita yang lahir pada 16 Agustus 1986 ini memiliki kemampuan luar biasa, yaitu menguasai lima bahasa. 

Bahasa yang dikuasainya antara lain Bahasa Indonesia, Inggris, Prancis, Jerman, dan Italia. Tidak ada alasan yang tidak jelas mengapa Ajeng sering dipercaya menjadi MC di acara dan forum internasional. 

Perempuan yang lahir pada 16 Agustus 1986 ini memiliki keahlian luar biasa, yakni mampu berbicara dalam lima bahasa. Bahasa yang dikuasainya meliputi Bahasa Indonesia, Inggris, Prancis, Jerman, dan Italia.

Tidak tanpa sebab Ajeng sering ditunjuk sebagai pembawa acara dalam kegiatan dan forum internasional.

Perempuan yang lahir tanggal 16 Agustus 1986 ini memiliki kemampuan istimewa, yaitu mampu berbahasa lima negara. Bahasa yang dikuasainya adalah Bahasa Indonesia, Inggris, Prancis, Jerman, dan Italia.

Ajeng pernah meraih gelar pemenang favorit pembaca dalam ajang Wajah Femina 2006. Tahun 2008, ia masuk lima besar dalam ajang Miss Indonesia mewakili Bangka Belitung, Bunda.

Di dunia sebagai penyiar, Ajeng memiliki catatan karier yang cukup lama. Dilansirdetikcom, perempuan lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia ini pernah menjabat sebagai penyiar berita di Liputan 6 Pagi dan Malam di SCTV pada tahun 2007.

Ia pernah juga menjadi bagian dari RCTI dengan tugas memandu acara Seputar Indonesia pada tahun 2009. Ajeng sempat berpindah ke Kompas TV dan kemudian bergabung dengan Metro TV untuk memandu program Metro Siang serta Hot Room.

Ajeng dan misi budaya yang dibawakannya di Prancis

Tidak lama yang lalu, Ajeng pernah menceritakan perasaannya dalam menjalani tugas sebagai MC di negara Prancis, Ibu. 

Ajeng mengungkapkan bahwa selama tiga tahun terakhir ia melakukan pekerjaan tersebut tanpa adanya pendamping. Segala sesuatu dilakukannya demi menjalankan misi budaya di luar negeri, Ibu.

Sejak 3 tahun terakhir, berkat kemampuan Bahasa Prancis saya, saya dipercaya menjadi MC dalam berbagai acara diplomatik, pertukaran budaya, atau presentasi mengenai Indonesia di berbagai forum internasional. 

Untuk mendukung promosi Indonesia di luar negeri, rakyat jeletong (rakyat biasa) yang menjadi pendukung acara tersebut harus mandiri. Ke acara nggeret koper sendiri, termasuk naik turun kereta!" tulisnya dalam video yang diunggah di Instagram @ajengkamaratih_.

Ajeng tidak hanya naik dan turun kereta sambil membawa kopernya sendiri. Ia juga mempersiapkan seluruh peralatan MC tanpa bantuan siapa pun, termasuk urusanmakeup dan membuat skrip.

"Sebagai salah satu rakyat jeletong yang membantu mempromosikan Indonesia di luar negeri. Meskipun tanpa 'pendampingan', persiapan saya harus lengkap! Dari makeup dan hairdo sendiri, koordinasi susunan acara, buatscriptdengan berbagai bahasa asing, potong dan tempelscript sendiri," ungkap Ajeng.

"Peranku untuk promosiin Indonesia mungkin dianggap tidak begitu penting di mata dunia. Tapi aku merasa bangga karena dipercaya karena KEMAMPUAN BUKAN KEDEKATAN," tambahnya.

Ajeng tampaknya tidak keberatan naik turun kereta sambil membawa kopernya sendiri. Ia justru merasa senang karena bisa menyaksikan keramaian dan hiburan yang tersedia di stasiun kereta di Paris, Prancis.

Berikut adalah beberapa variasi dari kalimat tersebut: 

1. Inilah kisah menginspirasi Ajeng Kamaratih yang sering diundang sebagai MC di Prancis untuk menyebarkan misi budaya Indonesia. 

2. Kisah inspiratif Ajeng Kamaratih yang kerap dipercaya menjadi pembawa acara di Prancis dalam rangka menyampaikan misi budaya Indonesia. 

3. Ajeng Kamaratih dikenal dengan kisahnya yang menginspirasi, dan sering dijadikan MC di Prancis untuk memperkenalkan budaya Indonesia. 

4. Berikut ini kisah yang menginspirasi tentang Ajeng Kamaratih, yang sering ditunjuk sebagai MC di Prancis dalam upaya menyebarkan budaya Indonesia. 

5. Ajeng Kamaratih memiliki kisah yang menginspirasi, dan sering kali diundang sebagai MC di Prancis untuk membawa misi budaya Indonesia.

Posting Komentar