Tools:
Powered by AdinJava

9 Sikap yang Tidak Pernah Dilakukan Pria Bukan Penghormatan pada Wanita

Daftar Isi

AdinJava- Semua kita pernah berjumpa dengan seseorang yang mengatakan menghargai wanita, namun bersikap seolah pendapatmu tidak berarti. Atau yang memuji wanita selama masih sesuai dengan standarnya.

Rasa hormat bukan hanya sekadar keinginan baik. Ini berkaitan dengan kebiasaan: hal-hal yang sengaja dihindari dilakukan setiap hari.

Dikutip dari VegOut, jika seorang pria konsisten menghindari sembilan perilaku berikut ini, kemungkinan besar dia benar-benar menghormatimu, bukan hanya mencoba terlihat baik.

1. Memotong percakapanmu di tengah kalimat

Pernahkah kamu sedang bercerita, lalu dia memotong dengan ceritanya sendiri sebelum kamu sempat mengambil napas?

Laki-laki yang menghargaimu tahu bagaimana mendengarkan. Bukan untuk memperbaiki, bukan untuk unggul, tetapi untuk benar-benar memahami.

Ia menunggu iramamu. Memberikan ruang bagi suaramu, karena ia memahami bahwa nilainya sama. Dan jika pernah ia terlalu cepat menyela? Ia sadar dan segera meminta maaf.

2. Menghina atau menganggap rendah pendapatmu

Kata-kata sarkastis yang terdengar biasa bisa berbalik merugikan. Terlebih jika dilakukan secara terus-menerus.

Rasa hormat tampak ketika dia tidak merendahkan gagasan, selera, atau hal-hal yang kamu sukai. Meskipun dia tidak sependapat, dia tetap bisa bersikap tanpa merusak harga diri. Berbeda pendapat adalah hal yang wajar, tetapi menghancurkan harga diri? Itu adalah pilihan.

3. Mengambil keputusan untukmu tanpa diminta

Memesan tempat makan kesukaanmu terasa menyenangkan. Namun, mendaftarkan dirimu ikut maraton tanpa izin? Bukan hal yang menarik.

Laki-laki yang menghargai pasangannya memahami arti dari kebebasan. Daripada membuat keputusan sendirian, dia bertanya, "Kamu merasa baik jika kita lakukan seperti ini?" Karena waktu, preferensi, dan energi kamu sebanding dengan miliknya.

4. Melewati batas yang telah kamu tentukan

Ada seseorang yang mencoba menguji batas hanya untuk melihat apakah kamu akan menyerah. Namun, pria yang menghargaimu justru bertindak sebaliknya.

Ia tidak mendorongmu untuk memberikan kata sandi, pindah bersama terlalu cepat, atau berkata "masa segitu aja nggak mau?" Ia mendengarkan alasanmu, bukan memaksa. Ia menyesuaikan langkahnya, bukan memerintah.

5. Mengkritik penampilanmu

Komentar seperti, "Kamu akan terlihat lebih menarik jika..." bukanlah nasihat—itu adalah pengendalian yang tersamar.

Laki-laki yang menghargaimu memahami bahwa tubuhmu, pakaianmu, dan penampilanmu bukanlah miliknya untuk dikendalikan.

Jika ada bayam yang tersangkut di gigi, dia akan memberitahu. Namun mengenai gaya rambut atau ukuran tubuh, dia diam karena hal itu bukan tanggung jawabnya.

6. Mengingat kesalahan di masa lalu

Tidak ada persaingan dalam hubungan untuk menentukan siapa yang lebih sering salah.

Jika dia tidak pernah mengatakan, "Kamu juga dulu seperti ini, jadi sekarang giliranku," berarti dia tidak memandangmu sebagai lawan.

Ia memperhatikan pola, bukan angka. Kesalahan dibicarakan, dipahami, dan ditinggalkan bukan disimpan sebagai senjata.

7. Layar ponsel saat kamu berbicara

Setiap orang pernah mengalami gangguan konsentrasi. Namun, jika setiap kali kamu berbicara dia sibuk menggulir layar, hal itu tidak terjadi secara kebetulan.

Laki-laki yang menghargaimu tahu kapan harus berhenti sejenak dari dunia digital.

Pandangan mata dan perhatian penuh merupakan bentuk penghormatan pada masa kini.

8. Mengajak orang lain agar membuatmu merasa iri

Beberapa orang secara sengaja "membuka mata" guna menguji apakah pasangannya memperhatikan. Namun, pria yang matang tidak menggunakan cara seperti itu.

Ia tidak memerlukan respons iri untuk merasa diinginkan. Karena ia memahami bahwa kedekatan berkembang dari kepercayaan, bukan ketidakpastian.

9. Menghilang saat konflik

Perkelahian alami terjadi. Namun, menghilang, membanting pintu, atau diam selama beberapa hari? Itu bukan penyelesaian, melainkan bentuk dominasi.

Jika dia berkata, "Aku butuh waktu sebentar, tapi kita akan membicarakan ini," berarti dia memilih hubungan daripada keegoannya. Dia tetap hadir, meskipun suasana tidak menyenangkan—karena rasa hormat diuji saat terjadi perbedaan pendapat.

Pada akhirnya, seorang pria yang benar-benar menghargaimu tidak hanya ramah ketika segalanya berjalan lancar.

Ia hadir, mendengarkan, dan menjaga meskipun tidak ada yang memuji tindakannya. Dan jika kamu menemukan seseorang seperti ini, jangan meremehkannya. Ia langka, dan pantas dijaga dengan baik.

Posting Komentar