Tools:
Powered by AdinJava

9 Makanan Berisiko Terkontaminasi Mikroplastik, Waspada!

Daftar Isi

Dalam beberapa tahun terakhir, mikroplastiktelah menjadi ancaman tersembunyi dalam rantai makanan manusia. Sebuah penelitian yang dilakukan pada Februari 2024 menemukan bahwa 90 persen sampel protein hewani dan tumbuhan mengandung mikroplastik.

Mikroplastik diartikan sebagai potongan kecil polimer dengan ukuran mulai dari 5 milimeter hingga sekecil 1 mikrometer. Bahkan, partikel yang lebih kecil lagi (nanoplastik) dapat masuk ke dalam tubuh tanpa terlihat.

Mikroplastik tidak hanya ditemukan di laut atau air kemasan, tetapi juga dalam berbagai makanan yang sering dikonsumsi sehari-hari. Sebuah penelitian tahun 2021 menunjukkan bahwa makanan berbasis tumbuhan pun bisa terkontaminasi oleh mikroplastik.

Kemudian, makanan apa saja yang paling rentan mengandung mikroplastik? Lihat daftarnya di bawah ini!

1. Makanan laut (seafood)

Laut merupakan salah satu sumber utama pencemaran mikroplastik dalam makanan. Plastik yang hanya digunakan sekali pakai dan terurai di lingkungan sering kali sampai ke perairan dan akhirnya masuk ke rantai makanan laut.

Plankton yang menjadi makanan bagi ikan dan kerang mampu menyerap mikroplastik yang akhirnya menumpuk di dalam jaringan tubuh mereka.

Menurut penelitian dari Portland State University, 180 dari 182 sampel produk laut yang diuji mengandung mikroplastik. Dari jumlah tersebut, mikroserat merupakan jenis yang paling sering ditemukan.

Artinya, ketika kamu memakan ikan, udang, kerang, atau makanan laut lainnya, kamu mungkin secara tidak sadar juga mengonsumsi partikel plastik kecil.

2. Kantong teh

Banyak kantong teh mengandung bahan plastik jenis polipropilena yang berfungsi untuk mempertahankan bentuk dan ketahanan kantong saat direndam dalam air panas. Namun, ketika terpapar suhu tinggi, kantong teh dapat melepaskan mikroplastik ke dalam minuman.

Penelitian dari Universitat Autònoma de Barcelonamenemukan bahwa kantong teh yang terbuat dari polipropilena mampu melepaskan miliaran partikel plastik. Di sisi lain, kantong teh berbahan nilon dan selulosa dapat melepaskan jutaan partikel mikroplastik ke dalam air.

Untuk meminimalkan paparan mikroplastik, beralihlah ke teh daun segar dan gunakaninfuser stainless steelsebagai pilihan yang lebih aman

3. Beras

Nasi juga merupakan bahan pangan yang sangat rentan terhadap mikroplastik. Sebuah penelitian dariUniversity of Queenslandmenemukan bahwa setiap setengah cangkir beras mengandung 3 hingga 4 miligram plastik. Jika kamu memakai beras instan, jumlahnya empat kali lipat, sekitar 13 miligram.

Berdasarkan penelitian tersebut, mencuci beras dapat mengurangi pencemaran plastik sekitar 20 hingga 40 persen. Namun, perlu diketahui bahwa penelitian ini memakai air yang telah disaring saat membilasnya.

4. Garam dan gula

Saat kamu menaburkan garam ke dalam makanan, kamu mungkin secara tidak sengaja mengonsumsi mikroplastik. Garam bisa ditemukan di hampir semua jenis makanan yang kita konsumsi, dan tubuh kita memerlukan kadar natrium tertentu untuk menjaga keseimbangan cairan.

Sayangnya, sebuah studi menunjukkan bahwa 90 persen dari 39 merek garam yang diuji di berbagai belahan dunia mengandung mikroplastik.

Kemungkinan besar hal ini disebabkan oleh polusi lingkungan serta proses produksi dan pengemasan yang menggunakan plastik. Mikroplastik juga ditemukan dalam gula.

Untuk meminimalkan paparan mikroplastik pada garam dan gula, kamu dapat memilih bahan makanan ini yang dikemas dalam kaca atau kotak karton.

5. Air kemasan

Minuman dalam kemasan merupakan salah satu sumber mikroplastik yang paling terkenal. Sebuah penelitian memperkirakan bahwa setiap liter air kemasan mengandung sekitar 240.000 partikel plastik.

Sebagian besar botol minum terbuat dari bahan plastikpolyethylene terephthalate(PET), yang seiring berjalannya waktu dapat terurai menjadi partikel kecil. Selain PET, penelitian juga menemukan berbagai jenis nanoplastik lainnya dalam air kemasan yang meningkatkan risiko bagi kesehatan manusia.

Untuk meminimalkan paparan mikroplastik dari air minum, lebih baik mengonsumsi air yang telah direbus dan disimpan dalam wadah berbahanstainless steel atau kaca. 

6. Madu

Madu bisa jadi bahan makanan yang tidak terduga mengandung mikroplastik meskipun sebagian besar disimpan di dalam wadah kaca.

Serat mikroplastik dapat dilacak kembali kepada lebah dan polusi. Sebuah penelitian mengamati dampak dari mikroplastik yang tertelan atau dibawa oleh lebah madu. Penelitian ini menemukan bahwa mikroplastik tersebut mampu masuk ke dalam sarang dan kemudian menyebar ke dalam madu.

Untuk menghindarinya, kamu dapat membeli madu dari peternak lebah setempat yang biasanya menerapkan cara panen yang lebih alami dan ramah lingkungan. Hal ini dapat menurunkan kemungkinan terkontaminasi mikroplastik.

7. Buah dan sayuran

Meskipun dianggap sebagai komponen penting dalam pola makan yang sehat, buah dan sayuran juga dapat mengandung mikroplastik.

Penelitian menemukan bahwa apel adalah buah yang paling terkontaminasi, sedangkan wortel merupakan sayuran yang paling banyak mengandung partikel plastik.

Mikroplastik dapat masuk ke dalam tanaman melalui akar yang menyerap partikel dari tanah yang tercemar.

Selain itu, banyak buah dan sayuran yang dijual di pasar swalayan disimpan dalam kemasan plastik agar tetap segar.

Untuk meminimalkan risiko, bersihkan buah dan sayuran dengan baik, kupas kulitnya jika mungkin, serta pilih produk lokal atau organik yang lebih sedikit terpapar plastik.

8. Protein

Sebuah penelitian terbaru oleh para ilmuwan dariOcean Conservancymenemukan bahwa 88 persen dari protein tumbuhan dan hewani mengandung kadar mikroplastik tertentu.

Namun, protein yang telah diproses, seperti alternatif berbasis tumbuhan, batang ikan atau ayam goreng, mengandung jumlah mikroplastik terbesar. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian dari kontaminasi mikroplastik berasal dari proses pengolahan makanan.

Penelitian tersebut menemukan bahwa udang yang dibalut tepung roti mengandung rata-rata 300 potongan mikroplastik per porsi. Nugget berbasis tumbuhan memiliki 100 potongan per porsi.

Tidak hanya melalui proses pengolahan makanan, mikroplastik bisa masuk ke sumber protein ini. Mikroplastik juga ditemukan dalam pakan hewan ternak serta di lingkungan tempat hewan dipelihara.

Perlu diketahui bahwa masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan jumlah pasti mikroplastik dalam protein serta dampaknya terhadap kesehatan. Tubuh manusia memerlukan protein agar dapat bekerja dengan baik, sehingga memperoleh cukup protein sangat penting.

9. Bir

Bir juga termasuk minuman yang berpotensi mengandung mikroplastik. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Public Library of SciencePada bulan April 2018, ditemukan bahwa 12 merek minuman bir di Amerika Serikat mengandung partikel plastik di dalam cairannya.

Minuman ini memanfaatkan air dari sistem tersebutLaurentian Great Lakesyang mungkin telah tercemar mikroplastik.

Secara rata-rata, setiap liter minuman bir mengandung empat partikel plastik, sedangkan merek yang paling terkontaminasi bisa memiliki hingga 14 partikel per liter. Sebagian besar partikel tersebut berbentuk serat plastik dengan ukuran berkisar antara 0,1 hingga 5 mm.

Meskipun jumlahnya tidak sebanyak dalam minuman kemasan, temuan ini menunjukkan bahwa minuman hasil fermentasi juga tidak terhindar dari ancaman mikroplastik di lingkungan.

Plastik mikro kini menjadi ancaman tersembunyi di berbagai jenis makanan dan minuman yang sering dikonsumsi sehari-hari. Dariseafoodhingga minuman dalam kemasan, partikel plastik kecil ini dapat masuk ke dalam tubuh tanpa terasa. Dengan kesadaran yang lebih tinggi terhadap sumber-sumber pencemaran plastik, kamu mampu mengambil keputusan yang lebih bijaksana untuk menjaga kesehatan dan keberlanjutan lingkungan.

Referensi

Cox, Kieran D., Garth A. Covernton, Hailey L. Davies, John F. Dower, Francis Juanes, dan Sarah E. Dudas. “Konsumsi Manusia terhadap Mikroplastik.”Environmental Science & Technology53, nomor 12 (5 Juni 2019).

Milne, Madeleine H., Hannah De Frond, Chelsea M. Rochman, dkk. “Paparan Orang Dewasa Amerika Serikat terhadap Mikroplastik dari Protein yang Umum Dikonsumsi.”Environmental Pollution 343 (December 28, 2023).

"Kantong teh komersial melepaskan jutaan mikroplastik saat digunakan". Diakses pada Februari 2025.Universitat Autònoma de Barcelona.

Conti, Gea Oliveri, Margherita Ferrante, Mohamed Banni, dkk. “Mikro dan Nanoplastik dalam Buah dan Sayuran yang Dikonsumsi. Penilaian Risiko Diet Pertama untuk Populasi Umum.”Environmental Research 187 (May 20, 2020). 

Alma, Andrea Marina, Grecia Stefanía De Groot, dan Micaela Buteler. “Mikroplastik yang Diambil Lebah dari Makanan Ditransfer ke Madu, Lilin, dan Larva.”Environmental Pollution 320 (January 12, 2023).

Qian, Naixin, Xin Gao, Xiaoqi Lang, Huiping Deng, dkk. "Penggambaran Kimia Partikel Tunggal Nanoplastik Secara Cepat dengan Mikroskopi SRS."Proceedings of the National Academy of Sciences121, nomor 3 (8 Januari 2024).

Kim, Ji-Su, Hee-Jee Lee, Seung-Kyu Kim, dan Hyun-Jung Kim. “Pola Global Mikroplastik (MPS) dalam Garam Berstandar Pangan: Garam Laut sebagai Indikator Polusi MPS di Perairan Laut.”Environmental Science & Technology52, nomor 21 (4 Oktober 2018).

Dessì, Claudia, Elvis D. Okoffo, Jake W. O’Brien, dan lainnya. “Kontaminasi Plastik pada Beras yang Dijual di Toko.”Journal of Hazardous Materials 416 (April 3, 2021). 

7 Benda Dapur Ini Bisa Mengandung Mikroplastik, Hati-Hati Terkena Paparannya! Waspadai Bahaya Mikroplastik, Berdampak pada Kemampuan Kognitif

Posting Komentar