8 Makanan Tinggi Kolesterol yang Harus Dihindari
AdinJava, Jakarta - Makanan tinggi kolesterolSeringkali tidak disadari dan tidak terdeteksi, sehingga terlambat untuk dicegah. Bagi penderita kolesterol tinggi, menghindari makanan yang mengandung kolesterol tinggi memang menjadi kewajiban. Jika kondisi kolesterol tinggi dibiarkan terus-menerus, maka akan timbul dampak penyakit lain yang bisa terjadi.
Meskipun demikian, masih banyak orang yang meremehkan dampak makanan dengan kandungan kolesterol tinggi. Berikut beberapa makanan berkolesterol tinggi yang sebaiknya dihindari.
1. Makanan Cepat Saji
Makanan cepat saji seperti burger, kentang goreng, ayam goreng, dan spageti memang sangat lezat. Makanan instan biasanya sangat mudah dan praktis dalam penyajiannya, harganya terjangkau serta rasanya juga nikmat. Namun, makanan cepat saji bisa menjadi penyebab kolesterol karena mengandung lemak jenuh yang dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh.
Ilustrasi udang (Pixabay.com)
2. Udang
Hidangan laut seperti udang juga termasuk makanan yang harus dihindari oleh penderita kolesterol. Semua makanan yang mengandung udang, seperti kerupuk udang atau udang goreng renyah, sebaiknya dihindari oleh orang dengan kadar kolesterol tinggi. Meskipun memiliki kandungan lemak yang rendah, udang mengandung 189 miligram kolesterol dalam 100 gram udang.
3. Jeroan
Makanan yang sebaiknya dihindari oleh penderita kolesterol berikutnya adalah jeroan. Jeroan memang sangat lezat dan biasanya disajikan dalam hidangan seperti soto, sup lidah sapi, sate ati ampela, atau gulai otak-otak. Jeroan merupakan olahan daging dari organ hewan. Jeroan tidak direkomendasikan bagi penderita kolesterol karena mengandung kadar purin yang sangat tinggi.
4. Kuning Telur
Kuning telur termasuk makanan yang harus dihindari oleh penderita kolesterol tinggi. Meskipun kaya akan nutrisi, telur juga mengandung kadar kolesterol yang cukup tinggi. Di dalam satu butir telur, terkandung sekitar 185–200 miligram kolesterol.
Secara umum, kuning telur sebenarnya sangat bermanfaat dan baik bagi kesehatan, terutama untuk anak-anak. Meskipun demikian, sebaiknya penderita kolesterol tinggi membatasi pengonsumsian kuning telur hingga satu butir dalam sehari agar kadar kolesterol tetap stabil.
5. Daging Olahan
Makanan olahan seperti sosis, ham, dan jenis daging olahan lainnya mengandung banyak bahan tambahan seperti garam dan pengawet yang bisa meningkatkan kadar kolesterol di dalam tubuh. Lebih baik mengonsumsi makanan olahan dengan batasan tertentu dan menggantinya dengan pilihan makanan yang lebih bergizi seperti ayam tanpa kulit, tahu, atau tempe.
Ilustrasi kerang. Foto: Freepik.com
6. Kerang
Kerang merupakan sumber yang kaya akan protein, vitamin B, besi, dan selenium. Di sisi lain, kerang mengandung kadar kolesterol yang tinggi. Sebagai contoh, satu porsi kerang kaleng seberat 3 ons (85 gram) mengandung 214 miligram kolesterol.
7. Lemak Trans
Makanan yang harus dihindari oleh penderita kolesterol berikutnya adalah makanan yang mengandung lemak trans. Contoh makanan dengan lemak trans sepertipop corn, kue kering, kentang goreng, biskuit, keripik jagung sebaiknya dikurangi porsinya. Tentu saja sesekali Anda diperbolehkan mengonsumsinya, tetapi lebih baik tidak terlalu sering.
Lemak trans adalah lemak yang terbentuk ketika minyak berubah menjadi bentuk padat. Lemak yang juga disebut sebagai trans fat atau asam lemak trans ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu asam lemak yang dihasilkan secara alami dan asam lemak sintetis.
8. Gorengan
Terakhir, makanan yang perlu dihindari karena mengandung kolesterol tinggi adalah makanan gorengan. Meskipun termasuk hidangan lezat dan cocok sebagai camilan nikmat saat cuaca mendung, penderita kolesterol sebaiknya menghindari gorengan. Makanan gorengan mengandung lemak jenuh yang tinggi sehingga sangat berisiko bagi penderita kolesterol.
Banyak kali, makanan gorengan seperti bakwan, risol, tahu isi, oncom, combro, dan misro diolah menggunakan minyak bekas. Jelas ada berbagai dampak kesehatan yang akan dirasakan oleh penderita kolesterol tinggi akibat mengonsumsi makanan gorengan dalam jumlah besar.
Meutia Murti Dewi, Haris Setyawan, dan Dwi Lucy Susetiowatimembantu dalam penyusunan artikel ini.
Posting Komentar