7 Hewan Omnivora, Mulai dari Babi hingga Simpanse
Hewan omnivora merupakan makhluk hidup yang mampu memakan makanan dari dua sumber, yaitu tumbuhan dan hewan. Pola makan ini memberikan keuntungan signifikan, khususnya ketika salah satu jenis makanan sulit ditemukan. Banyak hewan omnivora sebenarnya memiliki hubungan dekat dengan kehidupan manusia, namun sebagian besar orang tidak menyadari jenis pola makan mereka.
Beberapa di antaranya sering dikategorikan sebagai herbivora atau karnivora karena kecenderungan tertentu yang lebih terlihat. Namun, di alam liar, kebutuhan akan nutrisi membuat mereka memakan apa saja yang tersedia. Berikut ini tujuh contoh hewan omnivora yang mungkin sering kamu lihat tetapi jarang kamu sadari sebagai pemakan segalanya.
1. Babi mengonsumsi tumbuhan, serangga, hingga bangkai
Babi terkenal sebagai hewan yang suka memakan berbagai jenis makanan, termasuk tumbuhan seperti rumput, akar, dan buah-buahan, serta bahan dari hewan seperti serangga, cacing tanah, dan bangkai. Dalam lingkungan alami, babi menggali tanah dengan hidungnya untuk menemukan makanan yang terselip seperti umbi atau larva serangga. Indra penciuman babi sangat tajam dan efektif dalam mendeteksi makanan yang tidak terlihat secara langsung.
Selain makanan mati, babi hutan juga dapat menangkap hewan kecil seperti tikus atau ular jika mudah dijangkau. Mereka tidak memiliki preferensi khusus, tetapi cenderung memakan apa yang tersedia dan sesuai dengan kebutuhan energi mereka. Babi ternak umumnya diberi pakan berbasis tumbuhan, namun tetap mampu mencerna protein hewani bila diperlukan. Kondisi lingkungan tempat tinggal mereka secara langsung memengaruhi variasi pola makannya. Hal ini menjadikan babi sebagai salah satu hewan omnivora yang paling fleksibel dalam bertahan hidup.
2. Beruang memakan buah dan protein hewani, namun hal ini bergantung pada musimnya
Sebagian besar jenis beruang, seperti beruang cokelat, memiliki kebiasaan makan yang berubah sesuai musim. Mereka memakan tumbuhan seperti buah-buahan, akar, dan daun pada musim panas atau gugur, tetapi beralih ke daging atau ikan menjelang musim dingin. Kebutuhan energi yang meningkat saat persiapan hibernasi membuat mereka lebih aktif mencari sumber lemak dan protein, termasuk memakan bangkai atau menangkap ikan salmon.
Beruang hitam mampu menyerang sarang lebah guna mengambil madu dan larva. Tingkat konsumsi hewan dan tumbuhan berubah-ubah tergantung musim serta lokasi geografis. Ketika makanan tumbuhan melimpah, konsumsi daging berkurang. Sebaliknya, bila tanaman sulit ditemukan, mereka tidak ragu untuk memakan sumber hewani. Sifat seperti ini membuat beruang dapat bertahan di lingkungan yang ekstrem.
3. Rakun memanfaatkan buah-buahan, serangga, serta sisa-sisa makanan manusia untuk dimakan
4. Serigala berburu hewan kecil, tetapi juga mengonsumsi tumbuhan
Kucing liar merupakan hewan yang sangat umum ditemukan di daerah-daerah tepi kota atau pemukiman penduduk. Kucing liar mengonsumsi buah-buahan liar, serangga, ikan kecil, dan telur burung. Namun, di lingkungan perkotaan, kucing liar lebih kerap mencari makanan di tempat pembuangan sampah atau memakan sisa makanan manusia.
Mereka mampu membuka wadah makanan, mengoyak kantong plastik, bahkan memahami cara membuka tutup tempat sampah. Rakun aktif pada malam hari dan sangat gesit dalam menghadapi perubahan lingkungan. Meskipun tampak seperti hewan pintar yang suka mencuri makanan, sebenarnya mereka hanya merespons sumber energi yang mudah ditemukan. Sering kali rakun menyesuaikan pola makannya sesuai musim dan daerah.
Kucing hutan sering dipandang sebagai pemangsa murni, namun mereka juga memakan bahan tumbuhan seperti buah-buahan, melon liar, dan rumput. Sekitar 10–15 persen dari pola makannya berasal dari tumbuhan, terutama ketika mangsa sulit ditemukan. Kucing hutan ini biasanya berburu kelinci, tikus, kadal, atau bangkai hewan lain sebagai sumber utama protein.
Mereka aktif di malam atau senja hari dan dapat berburu sendirian atau dalam kelompok tergantung situasi lingkungan. Ketika tinggal dekat permukiman manusia, coyote terkadang memakan sisa makanan atau hasil pertanian. Adaptasi semacam ini menunjukkan bahwa pola makan coyote tidak tetap dan sangat bergantung pada ketersediaan makanan. Mereka tidak memilih jenis makanan tertentu dan mampu bertahan hidup di padang rumput, hutan, hingga daerah pinggiran kota.
5. Tupai terbiasa memakan biji, buah-buahan, hingga sumber protein hewani.
Tupai biasanya dianggap sebagai hewan yang mengonsumsi kacang atau biji pohon, namun sebenarnya mereka juga memakan serangga, telur burung, dan terkadang anak burung untuk memperoleh protein. Pola makan seperti ini terjadi karena kebutuhan nutrisi yang tidak dapat dipenuhi hanya dari tumbuhan. Pada musim gugur atau menjelang musim dingin, tupai akan menyimpan persediaan makanan, termasuk biji serta daging dari sumber makanan kecil yang mudah disimpan.
Tupai biasanya sangat aktif pada siang hari dan sangat menjaga wilayah makanannya. Ketika pasokan makanan tumbuhan berkurang, tupai dengan mudah beralih ke sumber makanan hewani. Hewan ini juga menunjukkan perilaku menyimpan makanan yang kompleks, menunjukkan kemampuan perencanaan jangka panjang untuk bertahan hidup.
6. Burung gagak memakan biji, bangkai, serta sisa-sisa manusia
Burung gagak terkenal sebagai salah satu jenis burung yang paling pintar dengan pola makan yang beragam. Mereka memakan biji, buah-buahan, serangga, bangkai hewan, hingga sisa makanan manusia yang ditemukan di tempat sampah atau di sepanjang jalan. Kemampuan belajar burung ini sangat tinggi, bahkan beberapa jenis diketahui mampu menggunakan alat sederhana untuk mendapatkan makanan yang tersembunyi.
Burung gagak juga memperhatikan kegiatan manusia serta mengingat tempat-tempat yang berpotensi menyediakan makanan. Gagak hidup dalam kelompok dan memiliki sistem komunikasi yang rumit. Di perkotaan, mereka dapat tinggal bersama manusia karena terbiasa mencari makan di lingkungan yang padat. Burung gagak bukan hanya pencari sampah, tetapi juga pemangsa yang memanfaatkan kesempatan dengan strategi makan yang selalu berubah.
7. Kera terkenal menyukai makanan berupa buah dan serangga
Simpanse adalah primata yang memiliki pola makan berupa buah, kacang, daun, dan serangga. Mereka juga melakukan perburuan terhadap hewan kecil seperti anak monyet atau burung, terutama ketika berada dalam kelompok kecil yang bekerja sama. Simpanse memanfaatkan alat seperti ranting untuk menangkap rayap atau membuka kacang keras, yang menunjukkan kemampuan motorik halus serta pemahaman akan penggunaan alat bantu.
Perilaku makan mereka mencerminkan keragaman nutrisi dan cara bertahan hidup. Pada masa kelangkaan makanan, simpanse lebih kerap berburu atau mengonsumsi serangga sebagai sumber protein utama. Beberapa kelompok simpanse juga menunjukkan pola berburu yang cukup terstruktur.
Mengidentifikasi hewan omnivora yang ada di sekitar kita dapat memberikaninsight baru khususnya terkait adaptasi dan lingkungan hidup mereka. Hewan-hewan ini menunjukkan bahwa bertahan hidup tidak hanya tentang kekuatan atau kelincahan, tetapi juga kecerdasan dalam memilih sumber makanan. Hewan omnivora bukan hanya sekadar pemakan segalanya, mereka sering dianggap sebagai simbol kecerdasan dalam menghadapi perubahan.
5 Spesies Hewan Khas Burkina Faso yang Menarik dan Unik, Mari Kenali Bersama! 5 Perilaku Mencurigakan Hewan Liar di Lingkungan Aslinya yang Tidak Umum DiketahuiReferensi:
"Omnivora." Ensiklopedia Britanika. Diakses pada Juli 2025.
"Omnivore." Pendidikan National Geographic. Diakses pada Juli 2025.
"Karnivora: Hewan yang Memakan Tumbuhan dan Daging." A-Z Animals. Diakses pada Juli 2025.
Posting Komentar