7 Cara Turunkan Detak Jantung Saat Berlari
AdinJava - Saat sedang berlari, kamu mungkin melihat angka detak jantung per menit di smartwatch meningkat atau merasakan jantung berdebar kencang.
Ini sebenarnya wajar karena jantung harus bekerja lebih keras untuk mengalirkan darah dan oksigen ke seluruh tubuh. Hal ini menyebabkan detak jantung meningkat, terutama ketika intensitas latihan meningkat.
Namun, jika detak jantung terlalu tinggi, tubuh akan mudah lelah, napas menjadi tersengal-sengal, dan risiko cedera meningkat. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara mengatur detak jantung saat berlari. meningkat atau merasakan jantung berdebar kencang.
Ini hal yang normal karena jantung perlu bekerja lebih keras agar bisa memompa darah dan oksigen ke seluruh tubuh. Kondisi ini membuat denyut jantung meningkat, terutama saat intensitas olahraga semakin tinggi.
Namun, jika denyut jantung terlalu cepat, tubuh akan mudah lelah, napas menjadi sulit, dan risiko cedera meningkat. Itulah mengapa penting untuk memahami cara mengontrol denyut jantung saat berlari. meningkat atau merasakan jantung berdebar kencang.
Ini merupakan hal yang alami karena jantung harus bekerja lebih keras untuk mengalirkan darah dan oksigen ke seluruh tubuh. Hal ini menyebabkan detak jantung meningkat, terutama saat intensitas latihan meningkat.
Namun, jika detak jantung terlalu tinggi, tubuh akan cepat lelah, napas terengah-engah, dan risiko cedera meningkat. Maka dari itu, penting untuk memahami bagaimana cara mengendalikan detak jantung saat berlari.
Mengurangi detak jantung saat berlari tidak berarti mengurangi kualitas latihan. Justru, dengan pendekatan yang benar seperti pengaturan irama, pernapasan, dan jenis latihan, kamu dapat melatih jantung agar bekerja lebih efisien. Akibatnya, performa meningkat, tubuh menjadi lebih kuat, dan manfaat olahraga bisa dirasakan secara maksimal.
Jika kamu menyukai olahraga lari dan ingin mengetahui berbagai langkah nyata yang dapat kamu lakukan untuk menjaga detak jantung tetap stabil saat berlari, maka teruslah membaca artikel ini sampai selesai!
1. Jaga pernapasan terkontrol
Penting untuk menjaga pernapasan agar detak jantung tetap stabil saat berlari. Latihlah menghirup udara secara dalam dan terkendali, dengan menghirup melalui hidung dan mengembuskan melalui mulut. Perhatikan pernapasan menggunakan diafragma agar sistem pernapasan bekerja lebih efisien dan mengurangi beban pada jantung.
2. Jangan mengonsumsi stimulan sebelum melakukan lari
Banyak orang mengonsumsi kopi sebelum berlari atau berolahraga untuk meningkatkan energi dan hasil latihan. Namun, kafein dalam kopi bersifat stimulan yang bisa mempercepat detak jantung saat berolahraga. Jika kamu merasa khawatir dengan detak jantung yang terlalu cepat, sebaiknya hindari stimulan seperti kafein, baik dari kopi maupun minuman dan suplemen lainnya.pre-workout.
3. Berjalan dengan kecepatan lambat
Saat beraktivitas fisik, detak jantung meningkat agar dapat membawa lebih banyak nutrisi dan oksigen ke otot. Semakin kuat kamu menggerakkan otot, semakin besar kebutuhan darahnya, sehingga jantung akan berdetak lebih cepat. Jika kamu mengurangi kecepatan, detak jantung kemungkinan akan berkurang.
Kamu juga bisa menggabungkan waktu lari intensif dengan periode istirahat dengan kecepatan yang lebih perlahan. Selama kamu tetap berada dalam rentang detak jantung yang ditentukan, kamu akan memperoleh manfaat untuk kesehatan jantung.
4. Variasikan jenis latihan
Menggabungkan berbagai jenis latihan merupakan kunci untuk meningkatkan efisiensi jantung dan kemampuan keseluruhan.
Long jogs (lari jarak jauh) membantu jantung beradaptasi dengan aktivitas yang berlangsung lama, sehingga akhirnya detak jantung rata-rata menjadi lebih rendah. Bagi pemula, dapat dimulai dengan kombinasi berjalan dan lari.
Latihan intensitas rendahmisalnya lari pelan, baik untuk kesehatan jantung dan mengurangi lemak tubuh, tanpa menyebabkan kelelahan berlebihan. Hal ini menciptakan dasar latihan aerobik yang kuat.
Latihan intensitas tinggi (seperti interval dan threshold run) melatih jantung menghadapi beban berat. Meski terlihat bertentangan, latihan ini mampu menurunkan detak jantung saat istirahat dalam jangka panjang, selama dilakukan secara bertahap dan diiringi masa pemulihan.
5. Gabungkan latihan beban
Menggabungkan aktivitas lari dengan latihan beban bisa membantu mengontrol detak jantung. Latihan beban berfungsi untuk memperkuat otot serta meningkatkan kemampuan tubuh dalam menjalankan aktivitas fisik.
Ketika otot-otot menjadi lebih kuat dan efisien, tubuh tidak perlu berusaha terlalu keras saat berlari. Akibatnya, tekanan pada jantung berkurang, sehingga detak jantung tetap stabil, bahkan ketika menghadapi medan yang berat atau jarak yang lebih jauh.
Oleh karena itu, para pelari sebaiknya menyertakan latihan beban dalam program latihan mingguan mereka untuk meningkatkan kemampuan berlari.
6. Nutrisi dan hidrasi
Pemenuhan cairan dan nutrisi yang tepat sangat diperlukan untuk menjaga detak jantung yang optimal saat berlari. Pastikan kamu mengonsumsi air dalam jumlah cukup sebelum, selama, dan setelah berlatih.
Pilih camilan yang mudah dicerna sebelum dan setelah lari, serta tambahkan sumber karbohidrat kompleks dan protein untuk membantu proses pemulihan otot.
Menggunakan stimulan seperti kopi, cokelat, dan teh sebelum berolahraga bisa memengaruhi detak jantung. Disarankan untuk menghindari konsumsi kafein, makanan cepat saji, serta merokok agar detak jantung tetap stabil.
7. Konsistensi
Konsistensi menjadi faktor utama dalam meningkatkan kemampuan berlari serta menjaga detak jantung yang lebih rendah. Latihan yang rutin dan terencana membantu tubuh beradaptasi serta meningkatkan efisiensi seiring berjalannya waktu.
Dengan tetap mematuhi program lari, hal ini akan menghasilkan peningkatan kebugaran yang berkaitan dengan aktivitas lari dan detak jantung yang lebih stabil saat berlari.
Mengurangi detak jantung saat berlari tidak hanya tentang menjaga irama, tetapi juga memperkuat tubuh agar lebih tangguh dan efisien melalui latihan yang tepat. Dengan menerapkan strategi yang konsisten dan seimbang, kamu dapat berlari dengan lebih nyaman, lebih lama, serta tentu saja lebih sehat.
Posting Komentar