7 Alasan Penting Berhenti Mengejar Cinta Sepihak
AdinJava - Kadang kenyataan yang paling menyakitkan justru menjadi pelajaran terbaik. Salah satunya ialah ketika kita menyadari bahwa kita sedang mengejar seseorang yang sebenarnya tidak pernah benar-benar ingin bersama kita.
Mengejar seseorang yang tidak memiliki perasaan yang sama seperti kita ibarat berlari mengejar bus yang sudah melaju jauh, yang akhirnya hanya membuat kita kelelahan dan semakin terluka.
Mungkin terasa sangat sulit untuk berhenti, terutama jika kita sudah terlanjur mencintai. Namun percayalah, berhenti bisa menjadi awal dari perubahan besar dalam hidup kita.
Berikut ini tujuh alasan yang dapat membuatmu semakin yakin untuk berhenti mengejar cinta yang tidak seimbang. Meski terasa tidak menyenangkan, hal ini sangat penting bagi perkembangan dan kebahagiaan dirimu sendiri.
1. Kamu kehilangan cara untuk menghargai dirimu sendiri
Terus-menerus mengejar seseorang yang tidak memiliki perasaan yang sama bisa akhirnya membuat kamu meragukan harga diri sendiri. Tanpa menyadari, kamu seolah-olah mengatakan pada diri sendiri bahwa kebahagiaanmu hanya datang dari orang tersebut.
Tetapi tidak. Nilai kamu tidak ditentukan oleh apakah seseorang peduli atau tidak terhadapmu. Nilai kamu ditentukan bagaimana kamu memperlakukan dirimu sendiri.
Ketika kamu memutuskan untuk berhenti mengejar, itu tanda bahwa kamu mulai menyadari bahwa kamu pantas dihargai. Kamu mulai memberikan cinta dan perhatian pada diri sendiri, bukan memohon dari orang lain.
2. Energi emosionalmu terbuang tanpa kamu sadari
Perburuan cinta tidak hanya membuat hati lelah, tetapi juga tubuh dan pikiran. Perhatianmu terpecah, emosi terus berubah-ubah, dan kamu kehilangan semangat untuk hal-hal lain yang sebenarnya kamu sukai.
Jika sudah sampai pada titik ini, kamu mungkin lupa bagaimana rasanya bahagia karena dirimu sendiri. Padahal, jika kamu berhenti, energi yang selama ini kamu berikan ke orang lain bisa kamu alihkan ke hal-hal yang bermanfaat.
Seperti menyelesaikan hobi, menjadi lebih produktif di tempat kerja, atau menjalin hubungan yang lebih dekat dengan orang-orang yang benar-benar mencintaimu.
3. Kasih tidak seharusnya dipertahankan sendirian
Dalam sebuah hubungan yang baik, cinta harus saling mengalir. Keduanya perlu berusaha bersama, saling mendukung, dan saling menjaga. Jika hanya satu pihak yang berusaha, sedangkan yang lainnya acuh atau justru menghindar, itu bukan lagi cinta, melainkan obsesi.
Berhenti mengejar tidak berarti kamu menyerah, melainkan justru memberi ruang bagi dirimu sendiri untuk belajar mencintai dengan cara yang lebih sehat. Cinta yang saling menguntungkan, tidak membuat hati lelah, dan membuatmu berkembang bersama.
4. Kamu mungkin kehilangan seseorang yang lebih baik daripada yang sebelumnya
Ketika kamu terlalu fokus pada seseorang yang tidak memiliki niat serius, kamu bisa secara tidak sadar menutup pintu bagi orang lain yang lebih pantas dan tulus. Seperti ketika kamu berjalan di taman yang luas namun hanya memperhatikan satu bunga yang sudah layu, padahal di sekitarmu masih banyak bunga lain yang segar dan menawan.
Saat kamu berhenti mengejar, hati kamu menjadi lebih terbuka untuk melihat dunia yang lebih luas. Mungkin di sana kamu akan bertemu seseorang yang benar-benar menghargaimu.
5. Tidak adil jika kamu terus berjuang sendirian
Kamu sudah memberikan waktu, perhatian, dan seluruh perasaanmu. Namun apa yang kamu dapatkan? Kosong. Terkadang hanya diabaikan atau dianggap sebagai 'teman biasa'. Hal ini jelas tidak adil.
Cinta yang sehat tidak boleh hanya satu arah. Jika kamu selalu menjadi yang paling berusaha, itu artinya kamu sedang berada di tempat yang tidak tepat. Berani berhenti berarti kamu sedang melindungi diri sendiri. Kamu mengatakan kepada dunia (dan juga kepada dirimu sendiri), "Aku layak mendapatkan sesuatu yang seimbang."
6. Kamu tidak akan berkembang jika terus terjebak
Ketertarikan pada seseorang yang tidak pernah benar-benar memperhatikan kamu bisa menjadi hambatan besar dalam kehidupan. Secara tidak sadar, kamu terjebak di satu titik dan tidak berkembang. Impian yang dulu kamu miliki mulai kabur, potensi kamu terhenti, dan setiap keputusanmu selalu bergantung pada tanggapannya terhadap kamu.
Saat kamu berhenti, kamu akan merasa lebih tenang. Kamu kembali dapat memusatkan perhatian pada tujuan pribadi, mimpi yang sempat tertunda, bahkan mulai merancang langkah-langkah untuk versi dirimu yang lebih kuat dan bahagia.
7. Kamu pantas menerima kasih yang seimbang dan tulus
Intinya, setiap individu pantas mendapatkan cinta yang tulus. Termasuk kamu juga. Jika kamu terus-menerus mengejar seseorang yang bahkan tidak bersedia memulai, itu sama saja dengan kamu mengatakan pada diri sendiri,
"Aku cukup menerima cinta yang separuh hati." Padahal, kenyataannya kamu layak mendapatkan cinta yang penuh. Cinta yang tidak perlu dikejar, tetapi datang secara alami karena adanya rasa saling.
Menghentikan pengejaran memang sulit, tetapi keputusan ini menunjukkan betapa kamu menghargai diri sendiri. Dan cinta yang sehat akan datang ketika kamu sudah siap menerimanya tanpa harus berusaha keras seperti memohon cinta.
Tidak hanya sekadar melupakan seseorang, proses melepas juga berkaitan dengan bagaimana kamu menghargai dan mencintai diri sendiri. Seperti yang dikatakan Erich Fromm, "Mencintai diri sendiri adalah awal dari kisah cinta seumur hidup."
Saat kamu memutuskan untuk berhenti mencari cinta yang tidak jelas, kamu sedang mengatakan pada dirimu sendiri: "Aku sudah cukup. Aku layak dicintai tanpa perlu memohon."
Mungkin memerlukan waktu, mungkin awalnya terasa menyakitkan. Tapi percayalah, ini adalah salah satu keputusan terbaik dan paling matang dalam hidupmu.
Pada akhirnya, hubungan yang paling berharga yang pernah kamu miliki adalah hubunganmu dengan dirimu sendiri.
Posting Komentar