6 Fakta Menarik Kepiting Harlequin di Tubuh Timun Laut!
Jika berbicara tentang kepiting, mungkin kamu lebih familiar dengan kepiting bakau, kepiting raja, atau rajungan. Hal ini sangat wajar karena mereka adalah kepiting yang terkenal, berukuran besar, dan sering dihidangkan sebagai hidangan. Selain jenis-jenis kepiting tersebut, ternyata masih ada kepiting lain yang tidak kalah menarik namun kurang dikenal.
Nah, salah satunya adalah Lissocarcinus orbicularis atau kepiting harlequin. Ia merupakan salah satu jenis kepiting laut berukuran kecil dengan ukuran sekitar 4 sentimeter. Hewan ini tidak bisa dikonsumsi, dan sebenarnya tidak banyak orang yang mengetahuinya. Yang menarik, kepiting harlequin memiliki berbagai fakta unik dan menarik. Selanjutnya, kita akan membahas semuanya secara rinci dan mendalam dalam artikel ini!
1. Memiliki tubuh yang berwarna terang dan mampu tumbuh mencapai 4 sentimeter
Kepiting harlequin terkenal dengan warna yang menarik dan ukurannya yang kecil. Berbeda dengan kepiting lainnya, ukuran kepiting ini sekitar 4 sentimeter. Cangkangnya kecil, tubuhnya datar dan agak bulat, serta kakinya pendek. Karena ukurannya yang kecil, ia tidak mampu melukai manusia atau hewan lain yang berukuran besar.
Selanjutnya, ia memiliki beberapa kombinasi warna, seperti merah, cokelat tua, pink, putih, coklat, jingga, hingga kuning. Tubuhnya juga dihiasi pola titik dan noda yang terlihat pada punggung, kepala, kaki, hingga capit. Nah, warna dan pola yang menarik ini digunakan untuk beradaptasi dengan lingkungan hidupnya.
2. Memiliki 10 kaki seperti hewan decapoda lainnya
Kepiting termasuk dalam ordo Decapoda yang juga mencakup lobster, udang, dan kelomang. Istilah Decapoda berasal dari kata "sepuluh kaki", yang berarti semua anggota Decapoda memiliki sepuluh kaki. DilansirMaine Lobster Now, kaki kepiting memiliki bentuk yang berbeda karena setiap kaki memiliki peran khusus. Seperti kepiting lainnya, kepiting harlequin memiliki kaki depan yang berbentuk capit dan berfungsi untuk mengambil makanan, memegang, serta melindungi diri. Selanjutnya, tiga pasang kaki di bagian belakang capit digunakan untuk berjalan. Terakhir, kaki paling belakang adalah kaki datar yang menyerupai sirip dan berfungsi untuk berenang.
3. Mengandalkan hidupnya pada terong laut
Dilansir iNaturalist, Kepiting harlequin sering dikenal sebagai kepiting ubur-ubur. Nama ini diberikan karena hewan laut ini hidup menempel dan bergantung pada ubur-ubur. Hubungan antara keduanya disebut simbiosis komensalisme. Artinya, kepiting harlequin merasa untung, sedangkan ubur-ubur tidak merasa diuntungkan maupun dirugikan.
Tiga jenis teripang yang biasanya berperan sebagai inang kepiting adalahHolothuria whitmaei, Actinopyga obesa, dan Holothuria atra. Biasanya, kepiting ini menempel di tubuh atau dubur timun laut. Hubungan ini terbentuk karena timun laut mengeluarkan zat saponin untuk mengusir predator. Zat tersebut menarik perhatian kepiting harlequin dan juga melindunginya dari ancaman predator.
4. Memiliki kesamaan dengan spesies kepiting lainnya
Kepiting harlequin berasal dari genusLissocarcinus dan ia memiliki kesamaan dengan beberapa spesies dari genus tersebut. Salah satu spesies yang sangat mirip dengan kepiting ini adalahLissocarcinus laevis. Dilansir Atlas of Living Australia,kedua jenis krustasea ini memiliki perbedaan yang meliputi ciri fisik dan lingkungan tempat tinggal. Pertama, kepiting harlequin memiliki pola garis di kakinya sementara kaki dariL. laevis cenderung sederhana. Kedua, kepiting harlequin tinggal di timun laut sementaraL. laevis hidup di anemon laut.
5. Mendiami berbagai daerah yang mencakup Afrika hingga Australia
Dilansir Sealifebase, Kepiting harlequin tinggal di kawasan Indo-Pasifik yang meliputi Indonesia, Australia, Papua Nugini, Filipina, Madagaskar, dan Afrika. Perairan hangat, tropis, serta kedalaman antara 1 hingga 60 meter menjadi tempat favoritnya. Hal ini karena lokasi tersebut menyediakan berbagai kebutuhan penting bagi kepiting ini. Kepiting harlequin biasanya hidup menempel pada ubur-uburan, tetapi juga bisa ditemukan berkeliaran di terumbu karang, dasar laut, atau di atas batuan.
6. Mampu menghasilkan 500 butir telur
Artikel di jurnal Zoosymposiamenerangkan bahwa kepiting harlequin adalah hewan yang bersifat monogami dan hanya berpasangan dengan satu pasangan saja. Meskipun tidak terlihat begitu mencolok, kepiting ini menunjukkan perbedaan bentuk antara jantan dan betina, di mana betina lebih besar dibandingkan jantan. Kepiting ini tidak memiliki musim kawin tertentu dan dapat berkembang biak kapan saja.
Oleh karena itu, kepiting harlequin tidak perlu khawatir mengenai kepunahan atau penurunan jumlah populasi. Saat bertelur, ia mampu menghasilkan sekitar 500 butir telur yang akan disimpan dalam organ khusus di bagian bawah tubuhnya. Perempuan akan membawa telur-telur tersebut di organ tersebut hingga menetas. Setelah menetas, anakannya akan hidup mandiri dalam bentuk larva berukuran kecil.
Hanya karena ukurannya yang kecil tidak berarti kepiting harlequin kalah dibandingkan kepiting lain. Justru, ia memiliki beberapa ciri yang tidak ditemukan pada kepiting lain. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa kepiting harlequin adalah kepiting yang unik dan keberadaannya perlu terus dilestarikan.
5 Jenis Kepiting Paling Terkenal di Dunia, Bisa Diolah Menjadi Berbagai Macam Hidangan! 5 Fakta Menarik Kepiting Laba-Laba Jepang, Kepiting Raksasa yang Memiliki Umur Panjang
Posting Komentar