Tools:
Powered by AdinJava

6 Bunga Menawan yang Berbahaya, Jangan Sembarangan Menanam!

Table of Contents

AdinJava - Bunga-bunga yang indah memang menarik, tetapi jangan sampai terkecoh. Tidak semua jenis bunga cocok ditanam di sembarang lokasi. 

Beberapa di antaranya memiliki sisi gelap yang tersembunyi di balik keindahannya. Jika dipilih secara salah, hal ini bisa merusak ekosistem di sekitarmu tanpa kamu sadari.

Ya, beberapa jenis bunga ternyata bersifat invasif. Artinya mereka dapat menyebar secara liar, menguasai habitat alami, dan menyebabkan tanaman lokal kehilangan ruang tumbuhnya. 

Parahnya, beberapa dari bunga ini juga bisa mengganggu hewan-hewan asli yang tinggal di lingkungan tersebut. 

Jadi, sebelum sembarangan menanam hanya demi keindahan, mari kenali dulu jenis-jenis bunga yang berpotensi menjadi ancaman bagi ekosistem!

1. Lantana (Lantana camara)

Secara sekilas, bunga lantana terlihat seperti permen berwarna-warni yang mekar di kebun. Bunganya kecil, berkumpul dalam kelompok, dan memiliki warna yang mencolok seperti merah muda, merah, kuning, jingga, hingga ungu. 

Namun di balik keindahannya, lantana dikenal sebagai tanaman invasif yang sangat ganas dan gulma yang telah merusak banyak ekosistem tropis serta subtropis di seluruh dunia.

Mengutip artikel Ekologi dan penggunaan Lantana camara di India dalam The Botanical Review, lantana dianggap oleh IUCN sebagai salah satu dari 100 spesies paling menyebar di dunia, dan masuk dalam daftar 10 gulma terparah. 

Tanaman ini memiliki kemampuan beradaptasi yang luar biasa dan mampu tumbuh di hampir semua jenis tanah. Ia juga cepat menyebar melalui biji serta cabangnya yang merambat. 

Jika tidak dikendalikan, lantana dapat menutupi seluruh area, menghambat pertumbuhan tanaman asli, serta mengurangi keanekaragaman hayati.

2. Bunga air mata pengantin (Antigonon leptopus)

Namanya memang menarik, "air mata pengantin", tetapi dampaknya di lingkungan alami tidak secantik namanya. Tanaman merambat ini memiliki bunga berwarna merah muda yang menawan dan sering digunakan untuk menghias pagar atau dinding rumah. Namun, jika tumbuh liar, ia dapat menjalar tanpa batas dan menutupi vegetasi asli.

Air mata pengantin dikenal menyerap cahaya secara berlebihan. Ia akan menutupi tanaman-tanaman lain dan menghalangi masuknya sinar matahari, sehingga tanaman lokal tidak dapat melakukan fotosintesis. 

Selain itu, pertumbuhannya yang cepat membuatnya sulit dikendalikan. Sekali berkembang, sulit untuk dihilangkan tanpa intervensi besar.

3. Eceng gondok (Eichhornia crassipes)

Perempuan yang berasal dari air ini sering dianggap sebagai bunga air yang menawan. Daunnya mengapung, bunganya berwarna ungu kebiruan, dan sering digunakan sebagai hiasan di kolam atau danau buatan. Namun pada kenyataannya, eceng gondok menjadi masalah bagi perairan alami.

Tanaman ini berkembang sangat cepat dan mampu menutupi seluruh permukaan air dalam waktu singkat. Akibatnya, cahaya matahari tidak dapat menembus air, sehingga kadar oksigen menurun secara signifikan. 

Ikan dan makhluk air lainnya menghadapi risiko kematian akibat kekurangan oksigen, danau menjadi tercemar, serta ekosistem air perlahan runtuh.

4. Bunga impatiens (Impatiens glandulifera)

Impatiens juga dikenal sebagai Himalayan balsam dan menampilkan penampilan yang indah dengan variasi warna ungu, merah muda, hingga putih. 

Sayangnya, tanaman ini memiliki sifat invasif yang sangat kuat di daerah dengan iklim lembap. Ia dapat menyebar dengan cepat dan memiliki kemampuan kompetisi yang tinggi terhadap tanaman lokal.

Biji-bijinya dapat meledak dan terlempar hingga beberapa meter dari tanaman induknya, sehingga memperluas area penyebarannya. 

Tanaman ini juga tumbuh tinggi dan cepat, menutupi semak serta rumput lokal yang lebih kecil. Akhirnya, ia membentuk dominasi tunggal yang merusak keseimbangan ekosistem tumbuhan.

5. Baby's breath (Gypsophila)

Bunga kecil berwarna putih ini sering menjadi pilihan utama dalam buket pernikahan dan hiasan meja. Namun di alam liar, Gypsophila dapat berkembang menjadi ancaman yang tidak terlihat. 

Ia menghasilkan banyak biji dan menyebar dengan cepat, khususnya di padang rumput dan daerah agak kering.

Saat sudah berkembang dalam jumlah yang besar, tanaman ini mampu menggantikan rumput alami yang menjadi sumber pangan hewan liar. 

Akar tanaman ini juga cukup dalam, sehingga sulit untuk dicabut dan dikendalikan. Sekali menancap,baby’s breathdapat menduduki lahan yang luas dan mengganggu sistem vegetasi alami.

6. Periwinkle (Vinca)

Periwinkle atau Vincadikenal sebagai tanaman penutup tanah yang indah dengan bunga berwarna ungu kebiruan. Tanaman ini tumbuh rendah, menyebar cepat, dan sering dipilih karena memerlukan perawatan yang sedikit. Namun, sifat-sifat tersebut justru membuatnya sangat menyebar di hutan dan taman alami.

Akar periwinkle membentuk jaringan padat yang mampu menghambat perkembangan tanaman lain. Selain itu, daunnya yang lebat dapat menutupi permukaan tanah dan menghalangi tumbuhnya biji tanaman asli. 

Di beberapa negara,Vincabahkan dilarang untuk ditanam di daerah terbuka karena dampaknya yang berat terhadap ekosistem hutan.

Tanaman berbunga memang mampu meningkatkan keindahan taman atau halaman, namun jika jenisnya bersifat invasif, dampaknya bisa sangat berbahaya.

Mereka tidak hanya mengganggu kecantikan alami lingkungan, tetapi juga dapat merusak rantai makanan, sumber air, serta kesehatan tanah. Akibatnya, ekosistem yang sehat awalnya bisa berubah secara signifikan dalam waktu singkat.

Oleh karena itu, penting untuk lebih hati-hati dalam memilih tanaman, terutama jika kamu tinggal di dekat hutan, danau, ataukawasan konservasi Periksa terlebih dahulu sifat tanaman tersebut, apakah berpotensi menjadi invasif atau tidak. 

Jangan sampai keindahan yang sementara malah menjadi ancaman jangka panjang bagi lingkungan kita.

Posting Komentar