Tools:
Powered by AdinJava

500 Santri Ponpes Al Falah Ploso Ikut Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Diperhatikan Menko PMK Pratikno

Table of Contents
500 Santri Ponpes Al Falah Ploso Ikut Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Diperhatikan Menko PMK Pratikno

AdinJava, KEDIRI- Sebanyak 500 santri dari Pondok Pesantren Al-Falah Ploso, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, menerima layanan pemeriksaan kesehatan secara gratis, pada hari Minggu (13/7/2025).

Kegiatan ini termasuk dalam program nasional Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) yang bertujuan meningkatkan kualitas kesehatan di lingkungan pesantren.

Kegiatan yang diadakan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kediri melibatkan beberapa tenaga medis dari enam puskesmas terdekat, yaitu Puskesmas Mojo, Kras, Ngadiluwih, Wonorejo, Ngadi, dan Ploso.

Tim dari Dinkes juga bekerja sama dengan kader Posyandu dan tim pendamping dari pihak pesantren demi kelancaran pelaksanaan.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri, dr. Ahmad Khotib mengungkapkan bahwa program ini merupakan bagian dari langkah pencegahan untuk mengidentifikasi dini berbagai masalah kesehatan pada kalangan santri. Pemeriksaan dilakukan sesuai dengan standar paket pemeriksaan dasar yang ditentukan oleh Kemenko PMK.

"Alhamdulillah, hari ini kami diberi kepercayaan untuk mendukung program yang diinisiasi oleh Bapak Menko PMK Pratikno, yaitu pelaksanaan pemeriksaan kesehatan gratis bagi para santri. Kami melakukan pemeriksaan terhadap 500 orang, di mana 100 di antaranya berusia sekolah dan 400 sisanya merupakan remaja dewasa," ujar dr. Khotib saat diwawancarai di lokasi.

Menurutnya, ada 15 indikator pemeriksaan yang dilakukan, seperti kondisi nutrisi, berat badan, tinggi tubuh, tekanan darah, kadar gula darah, kesehatan mata, kesehatan gigi, serta keadaan mental. Selain itu, santri juga mengikuti ujian kebugaran dengan lari ringan sejauh 2-3 kilometer di halaman pondok.

Di sisi lain, pengawasan lingkungan penginapan juga dilakukan untuk memastikan standar kebersihan, sirkulasi udara, serta pencegahan penyakit menular seperti skabies.

"Kami juga memberikan pembelajaran kepada pengelola pondok mengenai pengendalian nyamuk, penyusunan tata ruang kamar, serta pentingnya kebersihan lingkungan guna menghindari penyebaran penyakit kulit dan pernapasan," tambahnya.

Kepala Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno yang turut hadir dalam kegiatan ini menyampaikan bahwa program pemeriksaan kesehatan gratis ini merupakan bagian dari upaya pemerintah pusat dalam menciptakan generasi yang sehat dan berkualitas sejak usia dini.

"Tujuan dari pemeriksaan ini tidak hanya untuk menemukan penyakit, tetapi sebagai langkah pencegahan sebelum terkena sakit. Santri perlu dalam kondisi sehat agar dapat belajar secara maksimal dan memberikan kontribusi bagi bangsa," tegas Pratikno dalam pidatonya.

Pratikno juga menyebutkan beberapa temuan awal dari pelaksanaan program di berbagai pondok sebelumnya, seperti gangguan penglihatan, kebiasaan merokok, hingga kurangnya aktivitas fisik. Menurutnya, pendidikan kesehatan harus dilakukan bersamaan dengan pembinaan spiritual dan intelektual.

Saya tadi melihat langsung, banyak yang mengalami gangguan penglihatan, khususnya penglihatan jarak jauh. Hal ini perlu kita atasi sejak dini. Saya juga ingin mengingatkan, jangan merokok! Lebih baik uangnya digunakan untuk membeli telur, kalau kurang bisa ditambah cabai, lebih sehat," canda Pratikno yang direspons dengan tawa para santri.

Selain pemeriksaan kesehatan, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) juga rencananya bekerja sama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dalam menyediakan peralatan olahraga ke pondok-pondok pesantren. Langkah ini dilakukan guna mendorong gaya hidup yang aktif dan sehat di kalangan santri.

"Kesehatan bukan hanya diukur dari hasil laboratorium, tetapi juga dari aktivitas fisik. Nanti kami akan membantu menyediakan bola voli, raket bulu tangkis, dan lapangan olahraga ringan agar para santri dapat berolahraga secara teratur," katanya.

Program pemeriksaan kesehatan ini akan terus berlangsung dan menjangkau sekolah-sekolah serta madrasah di berbagai wilayah mulai Juli hingga Agustus mendatang. Pemerintah berharap, dengan kesehatan santri yang terjaga, proses belajar dan pembinaan karakter dapat berjalan lebih optimal.

(Isya Anshori/AdinJava)

Posting Komentar