5 Jenis Helm Keselamatan dan Sertifikatnya, Cek Sebelum Membeli!
AdinJava - Pekerjaan di lapangan, pabrik, atau proyek konstruksi selalu berisiko mengalami cedera kepala. Helmsafety sebagai pelindung utama yang tidak boleh dipilih sembarangan, karena setiap jenis memiliki fungsi dan tingkat perlindungan yang berbeda.
Sayangnya, masih banyak orang yang belum mengetahui bahwa helm keselamatan juga memiliki standar sertifikasi resmi. Sertifikasi ini menjadi tanda bahwa helm telah melewati pengujian ketat dan layak digunakan sesuai dengan kebutuhan di lapangan.
Memahami jenis helm safety beserta sertifikatnya dapat meningkatkan kewaspadaan dalam memilih. Jangan hanya tergiur harga murah atau tampilan yang menarik, padahal belum tentu memenuhi standar.
Jenis pekerjaan dan lingkungan kerja sangat berpengaruh pada jenis helm yang cocok digunakan. Oleh karena itu, mari kenali lima jenis helmsafety yang sering digunakan serta sertifikat yang perlu diperiksa sebelum membeli.
1. Helm Jenis I, perlindungan dari bagian atas (SNI, ANSI Z89.1)
Helm jenis I dirancang khusus untuk melindungi kepala dari benturan yang berasal dari atas. Helm ini paling umum digunakan dalam proyek konstruksi dan lingkungan industri karena risiko benda jatuh dari ketinggian. Bagian atas helm dilengkapi dengan cangkang kuat dan sistem suspensi internal yang mampu menyerap energi benturan. Bentuk helm ini klasik dengan perlindungan terbatas di sisi samping kepala.
Sertifikasi yang perlu diperhatikan adalah SNI (Standar Nasional Indonesia) dan ANSI Z89.1 (American National Standards Institute). SNI menjadi pedoman utama untuk pasar dalam negeri, sementara ANSI Z89.1 berfungsi sebagai acuan internasional untuk helm keselamatan. Dalam standar ANSI, helm tipe I diuji dengan benda berat yang dilemparkan dari atas. Pastikan label sertifikasi terlihat jelas di dalam helm sebelum digunakan pada proyek.
2. Helm Jenis II, perlindungan dari atas dan samping (ANSI Z89.1)
Berbeda dengan tipe I, helm tipe II menawarkan perlindungan tambahan dari sisi samping. Helm ini sangat disarankan untuk pekerjaan yang memiliki risiko tinggi terhadap benturan dari berbagai sudut, seperti para pekerja tambang atau pengemudi alat berat. Bentuknya lebih kuat dengan tambahan bantalan busa di bagian samping dan belakang. Selain itu, banyak helm tipe II yang sudah dilengkapi dengan slot tambahan untuk aksesori seperti pelindung wajah atau alat pelindung telinga.
Sertifikasi ANSI Z89.1 juga meliputi helm tipe II, tetapi dengan uji coba yang lebih rumit. Helm diuji terhadap benturan dari samping dan atas agar memastikan penyebaran energi yang aman bagi kepala. Standar ini juga mengevaluasi efektivitas sistem suspensi dalam mengurangi gaya benturan. Jika mencari helm yang lebih fleksibel dan aman untuk berbagai situasi kerja, tipe II bisa menjadi pilihan utama.
3. Helm keselamatan yang memiliki sertifikasi EN 397
Helm yang memiliki sertifikasi EN 397 umum digunakan di Eropa dan menjadi standar utama dalam industri konstruksi, manufaktur, serta teknik. Helm ini dirancang untuk melindungi pengguna dari benda yang jatuh, paparan suhu tinggi, hingga percikan logam panas. Beberapa jenis helm EN 397 juga dilengkapi dengan kemampuan isolasi listrik untuk menahan arus listrik berkapasitas rendah. Bahan cangkangnya biasanya terbuat dari material ABS atau HDPE yang ringan namun kokoh.
Sertifikasi EN 397 meliputi pengujian benturan, ketahanan tali dagu, serta ketahanan terhadap api dan suhu ekstrem. Helm juga harus lulus uji penetrasi oleh benda tajam agar dianggap layak. Jika bekerja di industri yang berkaitan dengan suhu tinggi, helm dengan sertifikasi ini sangat disarankan. Sertifikasi ini bisa menjadi nilai tambah.plussaat mencari helm yang memiliki berbagai fungsi dan sesuai dengan aturan internasional.
4. Helm isolasi, perlindungan terhadap arus listrik (ANSI Z89.1 Kelas E)
Helm ini dibuat khusus untuk melindungi pekerja dari bahaya sengatan listrik dan umumnya digunakan oleh teknisi listrik atau pekerja yang bekerja di jaringan bertegangan tinggi. Helm isolator tidak boleh memiliki bagian logam yang dapat menghantarkan arus listrik. Jenis helm ini mampu menahan aliran listrik hingga 20.000 volt saat dalam kondisi uji. Bahan helm biasanya terbuat dari resin atau polikarbonat yang telah dirancang secara khusus.
Di dalam standar ANSI Z89.1, helm ini termasuk dalam Kelas E (Listrik). Helm ini diuji dengan tegangan tinggi untuk memastikan ketahanannya terhadap aliran listrik. Selain itu, helm Kelas E juga dirancang agar tetap ringan agar nyaman digunakan dalam jangka waktu yang lama. Jika sering berada di dekat kabel listrik terbuka atau gardu, helm ini harus dipakai sebagai perlindungan utama.
5. Helm full brim, perlindungan penuh terhadap kondisi cuaca (SNI dan ANSI)
Helm full brimmemiliki bentuk desain dengan tepi yang menyeluruh untuk melindungi seluruh bagian kepala dari panas, hujan, dan serpihan. Helm ini cocok digunakan oleh pekerjaoutdoor Seperti inspektur proyek, pengukur, atau teknisi jalan raya. Bagian samping yang lebar juga membantu melindungi wajah dan leher dari paparan sinar matahari langsung. Desainnya sering dianggap lebih nyaman dan aman untuk digunakan di luar ruangan.
Helm full brim umumnya mengikuti standar SNI dan ANSI, tergantung negara tempat produksinya. Meskipun bentuknya berbeda dengan helm biasa, aspek perlindungan dan uji benturan tetap harus dipenuhi. Helm ini sering dilengkapi dengan ventilasi tambahan agar kepala tetap nyaman saat digunakan dalam waktu lama. Jika sering bekerja di kondisi cuaca yang ekstrem, model ini bisa menjadi pilihan terbaik.
Memilih helm safety tidak boleh dilakukan sembarangan, terutama untuk pekerjaan yang penuh dengan risiko. Jenis helm dan sertifikasinya harus sesuai dengan kondisi kerja agar kepala tetap dilindungi secara maksimal. Periksa label sertifikasi sebelum membeli, dan pastikan helm masih dalam masa berlaku yang aman.
Helm bukan hanya sebagai aksesoris seragam kerja, tetapi juga menjadi pelindung utama terhadap cedera berat. Semakin memahami jenis dan standar yang berlaku, semakin mudah menentukan helm yang sesuai. Jangan mengorbankan keselamatan, karena kepala hanya satu dan harus dilindungi.
Kenali 4 Perbedaan Sepatu Olahraga dan Sepatu Kerja Sebelum Membeli 8 Macam Sarung Tangan Keselamatan untuk Perlindungan Maksimal, Cek Disini! 7 Perbedaan Sepatu Keselamatan Kulit Sapi dan Kerbau, Pilih Yang Mana?
Posting Komentar