5 Fakta Menarik Burung Bebek Telinga Merah dengan Teknik Makan Unik!
AdinJava - Salah satu jenis bebek yang hanya ditemukan di Australia dan patut diketahui adalah pink-eared duck Mereka berada di dalam keluarga.Anatidae dengan nama ilmiah Malacorhynchus memnranaceus Panjang tubuhnya sekitar 36-45 sentimeter dengan lebar sayap 57-70 sentimeter.
Berat jantan bisa mencapai 290-480 gram sedangkan betina sekitar 272-423 gram. Untuk membedakannya dari jenis bebek lain, perhatikan bentuk paruh yang besar dan berwarna abu-abu.
Terdapat garis cokelat tebal di bagian bawah tubuhnya yang dominan berwarna putih, sedangkan bagian atasnya berwarna cokelat dengan pola garis tipis. Ekor yang pendek berwarna cokelat dengan ujung berwarna putih.
Terdapat bercak merah muda kecil di sekitar matanya, yang sangat khas. Setelah mengetahui ciri-cirinya, saatnya mengenali perilaku hidupnya di alam liar melalui fakta berikut ini.
1. Bebek endemik Australia
Sebagai hewan yang hanya ditemukan di Australia, penyebaran pink-eared duck sangat luas. Namun, mereka tidak tinggal di daerah yang paling kering di Australia Barat dan Selatan. Jumlah penduduk terbesar dapat kamu temukan di bagian tenggara Australia dan barat daya Australia Barat. Sayangnya, mereka jarang ditemukan di Tasmania.
New Zealand Birds Online memberitahukan bahwa lingkungan yang ditempati oleh pink-eared duckberada di daerah dataran rendah dan cenderung menghindari daerah dataran rendah di pesisir yang curah hujannya tinggi. Sementara itu, wilayah mencari makanan berupa air yang tergenang dan dangkal.
2. Memiliki cara mengonsumsi makanan yang berbeda dari biasanya
Menu makan utama dari pink-eared duck adalah hewan seperti kura-kura, mollusca, dan serangga. Mereka memiliki paruh yang dirancang khusus agar bisa menangkap hewan kecil.
Lipatan rahangnya fleksibel sehingga air dapat mengalir dan memudahkan mereka mendapatkan alga serta plankton. Burung ini juga dikenal memiliki cara makan yang istimewa, lho. Apa itu?
Melansir Animalia, cara makannya dikenal sebagai vortexing di mana dua pink-eared duck berputar mengelilingi pusat. Kepala salah satu angsa berlawanan arah dengan ekor angsa lain. Mereka tampak seperti membentuk aliran air yang mengumpulkan mangsa sehingga lebih mudah ditangkap.
3. Tetap bersama meskipun berada di tengah kerumunan
Jenis bebek ini tinggal dalam kelompok, tetapi pasangan tetap setia satu sama lain. Mereka berkeliling bersama tanpa pernah terpisah dari pasangannya dan sering melakukan gerakan vortexing seperti yang telah dijelaskan dalam fakta sebelumnya. Selain menjelajahi laut,pink-eared duckjuga sering berada di atas batang dan dahan pohon.
Berbeda dengan kebanyakan spesies bebek lainnya,pink-eared duck tidak mengubah posisi tubuhnya ke dalam air, sering dikenal sebagai gerakan up-ending. Ketika kaget atau merasa terganggu, burung ini terbang dengan mengibaskan sayapnya dengan cepat, biasanya berputar di sekitar daerah yang basah.
4. Suara betina lebih rendah dibandingkan dengan jantan
Vokalisasi pink-eared duck terdiri dari rangkaian nada cepat yang mirip getaran halus, nada pendek yang tajam dan nada pendek yang ringan seperti suara burung kecil. Jantan sering mengeluarkan vokalisasi berulang saat terbang atau bergerak di sekitar air. Terdapat juga panggilan dengan nada tinggi seperti 'jik' dan 'tu-ick serta nada rendah seperti grunk'.
Ritual pertunjukan pink-eared duck melibatkan gerakan bill-tossing yang diiringi oleh suara 'whee-ooo', 'wwww-youu', atau 'who-ee-oo. Perlu kamu ketahui bahwa suara betina terdengar lebih rendah dibandingkan jantan, menurut laporanOiseaux Birds.
5. Membangun ikatan dengan satu pasangan sepanjang hidupnya
Sebagai monogami, pink-eared duck hidup berpasangan dalam jangka waktu yang lama. Musim kawinnya bisa terjadi kapan saja sepanjang tahun, tetapi biasanya bergantung pada ketinggian air. Mereka membuat sarang di dekat air, dan sarang tersebut dapat digunakan oleh banyak betina. Beberapa betina bisa bertelur di sarang yang sama, dari pengamatan diperoleh sekitar 50-60 butir telur dalam satu sarang.
Betina mampu bertelur antara 3 hingga 11 butir dan merawat telurnya sendirian selama 26 hari. Jantan tidak ikut menetaskan telur, tetapi memiliki peran lain. Anak burung tersebut mulai belajar terbang pada usia 45 hingga 60 hari setelah menetas.
Pink-eared duck terlihat tak terpisahkan dari pasangannya, menjelajahi dan mencari makan bersama serta merawat anak-anak mereka dengan baik. Mereka juga memiliki berbagai variasi suara untuk berkomunikasi. Sampai saat ini,pink-eared duck diklasifikasikan sebagai least concern oleh IUCN dengan tren populasi tetap stabil. Pernahkah kamu melihat spesies burung unta yang mirip?
Posting Komentar