Tools:
Powered by AdinJava

5 Bahaya Menghirup Helium di Ruangan Tertutup yang Mematikan

Daftar Isi

Menghirup gas helium sering dianggap sebagai permainan yang menghibur karena mengubah suara menjadi tinggi dan lucu. Di balik tren yang sedang populer di kalangan pengguna media sosial, banyak orang masih tidak menyadari bahwa menghirup helium bisa membahayakan, terutama jika dilakukan dalam ruangan yang tertutup.

Selain risiko kesehatan yang ringan, dalam kondisi yang parah, bisa berakibat pada

kematian. Memahami risiko yang terkait dengan helium bisa menjadi hal yang menarik agar kita tidak lengah saat menggunakan helium, khususnya di ruangan yang tertutup. Memahami lima bahaya utama dari menghirup helium agar kita lebih waspada, seperti yang dilaporkan dariHealhtline.com:

1. Kekurangan pasokan oksigen di dalam tubuh

Saat seseorang menghirup helium, tubuhnya mengambil gas tersebut alih-alih oksigen. Di ruangan yang tertutup, helium dapat segera menggantikan oksigen dalam udara. Akibatnya, paru-paru dan otak kekurangan oksigen, sehingga tubuh tidak dapat bekerja dengan normal. Hal ini bisa menyebabkan pusing, bingung, hingga kehilangan kesadaran.

Dalam situasi yang sangat parah, kekurangan oksigen akibat menghirup terlalu banyak helium dapat menyebabkan kerusakan otak yang bersifat permanen dan bahkan kematian. Oleh karena itu, jangan pernah mencoba menghirup helium dalam jumlah besar di ruangan yang tertutup, karena tubuh membutuhkan pasokan oksigen yang cukup agar tetap hidup dan sehat. Pada kondisi ekstrem, kekurangan oksigen yang disebabkan oleh pengambilan helium berlebihan bisa berujung pada kerusakan otak yang tidak bisa diperbaiki serta kematian. Karena itu, hindari menghirup helium secara berlebihan di ruangan yang tertutup, karena tubuh sangat bergantung pada oksigen untuk tetap hidup dan menjaga kesehatan. Dalam kasus yang sangat berbahaya, kekurangan oksigen akibat menghirup terlalu banyak helium dapat menyebabkan kerusakan otak permanen atau bahkan kematian. Oleh karena itu, jangan pernah mencoba menghirup helium dalam jumlah besar di ruangan yang tertutup, karena tubuh memerlukan suplai oksigen yang cukup agar tetap sehat dan hidup.

2. Risiko kehilangan kesadaran

Kandungan oksigen yang terlalu sedikit dalam tubuh seseorang dapat menyebabkan kehilangan kesadaran secara tiba-tiba. Kejadian ini bisa terjadi dalam hitungan detik setelah seseorang menghirup terlalu banyak gas helium. Jika kamu pingsan di ruangan yang tertutup dan tidak ada orang yang segera membantu, bahayanya akan menjadi lebih besar.

Tiba-tiba pingsan bisa berdampak pada cedera fisik. Seseorang mungkin terjatuh dan menabrak benda tajam di sekitarnya. Bahaya ini semakin besar jika seseorang menghirup helium dalam jumlah besar di ruangan sempit yang tidak memiliki sirkulasi udara yang baik.

3. Memicu hipoksia

Hipopoksia terjadi ketika tubuh dan otak tidak menerima oksigen dalam jumlah yang cukup. Jika seseorang menghirup gas helium secara berulang dalam jangka waktu lama di ruangan yang tertutup, risiko terkena hipopoksia akan meningkat. Bila tidak segera ditangani, kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan otak yang bersifat permanen.

Otak adalah organ penting yang sangat rentan terhadap kekurangan oksigen. Jika pasokan oksigen terganggu hanya dalam beberapa menit, sel-sel otak bisa mulai rusak. Oleh karena itu, sebaiknya jangan menganggap remeh bahaya ini dan hindari penggunaan helium untuk hiburan di ruangan yang tertutup.

4. Cedera paru-paru

Menghirup gas helium dari tabung bertekanan dapat merusak jaringan paru-paru. Helium yang keluar langsung dari tabung memiliki tekanan tinggi dan berpotensi melukai alveolus, yaitu kantung-kantung udara kecil di dalam paru-paru. Kerusakan pada paru-paru bisa menyebabkan rasa sakit hingga gangguan dalam proses pernapasan.

Selain itu, kerusakan pada paru-paru dapat menyebabkan tubuh lebih mudah terinfeksi oleh penyakit pernapasan di masa depan. Karena itu, sangat dianjurkan untuk tidak menghirup helium langsung dari tabung bertekanan. Jika memang perlu menggunakan helium untuk tujuan tertentu, pastikan melakukan hal tersebut di ruangan terbuka dan menggunakan alat yang sesuai.

5. Kematian yang disebabkan oleh kurangnya pasokan oksigen

Dalam keadaan paling buruk, menghirup gas helium di ruangan yang tertutup dapat menyebabkan kematian. Hal ini terjadi ketika tubuh benar-benar kekurangan oksigen dan organ-organ penting seperti jantung serta otak berhenti berfungsi. Banyak kasus kematian terjadi karena seseorang menghirup terlalu banyak helium dan tidak segera mendapatkan pertolongan.

Tanpa pasokan oksigen, tubuh hanya mampu bertahan beberapa menit. Oleh karena itu, jangan meremehkan bahaya dari aktivitas ini. Jika ingin menghasilkan suara lucu, lakukan di ruang terbuka dan hindari menghirup helium dalam jumlah besar sekaligus. Kesehatan dan keselamatanmu jauh lebih penting daripada sekadar bermain-main.

Menghirup gas helium memang dapat menciptakan suasana yang lebih menyenangkan dan menghibur, namun risikonya jauh lebih berbahaya daripada yang terlihat. Terutama jika dilakukan dalam ruangan yang tertutup, kekurangan oksigen dapat menyebabkan konsekuensi yang sangat serius hingga kematian. Sebelum kamu memutuskan untuk mencobanya, ingatlah bahwa keselamatan harus selalu menjadi prioritas utama.

Referensi:

  • Menghirup helium: Apakah aman dan apa saja efek sampingnya? Healthline, diakses Juli 2025.

  • Helium voice effects. Sumber Daya Keselamatan BBC, diakses Juli 2025.

  • Kematian akibat asfiksia terkait penggunaan helium untuk hiburan: laporan kasus dan tinjauan literatur. SpringerLink, diakses Juli 2025.

Apakah Balon Udara Panas Dapat Meledak? Berikut Penjelasannya Ditemukan Tabung Gas Helium di Lokasi Kejadian Mahasiswi Unair Meninggal 5 Fakta tentang Helium, Gas yang Dapat Berubah Menjadi Cairan Super!

Posting Komentar