5 Agen Mata Paling Lemah di Serial Ejen Ali
Ejen Aliadalah serial animasi dari Malaysia yang dibuat oleh Wau Animation dan disukai oleh masyarakat Indonesia. Serial dengan genre fiksi ilmiah ini mengisahkan seorang anak berusia 12 tahun bernama Ali yang bergabung dengan MATA, organisasi rahasia yang melindungi kota Cyberaya. Ali direkrut oleh MATA sebagai agen setelah secara tidak sengaja mengaktifkan IRIS, alat canggih yang diciptakan oleh ilmuwan MATA.
Semua agen MATA diwajibkan mahir dalam bertarung dan selalu memiliki strategi hebat untuk menghadapi lawan. Agen-agen MATA juga harus kuat secara fisik dan mental karena lawan mereka sangat pintar dan licik. Meskipun demikian, terdapat beberapa agen MATA yang kondisi fisiknya lemah dan sering menjadi beban saat lawan datang. Mari kita bahas lima agen MATA yang paling lemah dalam serial ini.Ejen Ali dalam artikel berikut ini.
1. Leon
Leon adalah pelatih bagi agen-agen muda dari pilar neuro yang mengikuti akademi MATA. Ia merupakan sosok yang tegas yang memandu agen-agen muda untuk selalu menjalankan tugas dengan disiplin. Leon selalu membawa senjata yang pelurunya bisa berubah menjadi asap tidur. Leon cukup mahir dalam bertarung, tetapi sering kalah karena kurang fokus saat menghadapi banyak lawan.
Leon sering menganggap remeh lawan-lawannya, padahal kekuatan lawan jauh lebih unggul darinya. Misalnya dalam episode "Misi: Juara", Cinco menyerang MATA arena sendirian dan Leon meremehkannya karena kalah jumlah. Namun, Cinco mampu mengalahkan Leon serta para mentor dengan mudah tanpa bantuan siapa pun.
2. Geetha
Agen MATA yang termasuk dalam daftar paling lemah adalah Geetha. Berasal dari bidang teknologi, Geetha lebih menguasai ilmu teknologi dibandingkan seni bela diri. Tugasnya adalah mengelola sistem pertahanan teknologi markas MATA serta memperbaiki peralatan tempur canggih yang digunakan oleh agen-agen muda.
Geetha sering menjadi agen senior pertama yang jatuh saat musuh menyerang. Hal ini terjadi karena Geetha tidak mampu berlatih bela diri dan memiliki daya tahan fisik yang lemah. Perangkat canggih milik Geetha berupa jam tangan hanya berguna untuk memulihkan dan memberi energi kepada agen lain, bukan untuk melawan lawan.
3. Moon
Moon adalah agen muda dari pilar inviso yang pertama kali muncul dalam serial tersebut.Ejen Ali Musim kedua episode "Misi: Akademi". Moon adalah sosok yang ceria tetapi juga mudah marah. Ketika diberi tugas penting, Moon sering bingung harus melakukan apa. Ia juga selalu tidak siap saat musuh menyerang tiba-tiba, sehingga kalah dalam pertarungan.
Moon memiliki perangkat canggih, yaitu sarung tangan proyektor yang mampu menghasilkan hologram yang bentuknya sama dengan dirinya sendiri. Perangkat ini berfungsi untuk mengalihkan ancaman dari Moon asli dan membuat lawan bingung. Namun, Moon yang tidak terlalu gesit membutuhkan bantuan agen lain untuk bisa melarikan diri dari musuh.
4. Bulat
Bulat merupakan agen teknologi yang jarang mendapat perhatian dalam serial tersebut.Ejen Ali. Kehadirannya selalu pendek dalam setiap episode karena Bulat jarang terlibat dalam tugas-tugas utama MATA. Bulat jarang ikut menjalani misi karena dia tidak mahir dalam bela diri dan selalu merasa takut, bahkan sebelum musuh muncul. Dalam episode "Misi Juara", Bulat mengungkapkan bahwa dia lebih suka menjadi agen yang tidak perlu berhadapan langsung dengan lawan karena dia tidak ingin nyawanya dalam bahaya.
Rasa takutnya membuat Bulat menjadi salah satu agen MATA yang paling lemah. Padahal, Bulat memiliki potensi sebagai agen yang berbakat dengan rubik canggih miliknya yang mampu berubah menjadi pelindung dan bom asap. Selain penakut, Bulat juga dikenal sebagai sosok yang malas dan tidak pernah serius serta fokus saat menjalankan tugasnya.
5. Sam
Samuel Thompson Jr atau Sam, yang berasal dari Amerika Serikat, menjadi agen muda dengan tekad untuk memenangkan kompetisi MATA arena. Sam yang penuh percaya diri merasa rekan-rekan agen muda lainnya tidak sekuat dia. Padahal, Sam bisa dikatakan sebagai sosok yang lemah karena jarang menang ketika menghadapi lawan.
Sam selalu percaya diri bahwa dia mampu menjadi pahlawan MATA, namun sering merasa takut dan pesimis ketika menghadapi musuh secara langsung. Seperti dalam episode "Misi: Juara" ketika Cinco menyerang arena MATA dan Sam yang tidak tahu harus bagaimana melindungi dirinya sendiri ditemani oleh Ali dan Alicia. Meskipun memiliki jam tangan canggih dengan berbagai fitur, Sam jarang bertindak langsung saat musuh datang dan lebih memilih menunggu bantuan tiba.
Lima agen MATA di atas tidak memiliki kekuatan fisik yang sebanding dengan agen-agen lain. Mereka seringkali kalah saat menghadapi musuh-musuh MATA yang tangguh dan cerdas. Meskipun dianggap lemah, kelima agen ini bersedia mengorbankan keselamatan mereka untuk menjaga keamanan Cyberaya.
5 Agen MATA Paling Kuat dalam Serial Ejen Ali
Posting Komentar