40+? Ini Tes Kesehatan yang Wajib Dilakukan

AdinJava.CO– Memasuki usia 40 tahun, setiap orang perlu lebih waspada terhadap kondisi tubuhnya. Pada usia ini, berbagai fungsi organ mulai menurun secara alami. Salah satu tindakan pencegahan yang direkomendasikan adalah menjalani pemeriksaan kesehatan secara berkala.
Pemeriksaan kesehatan untuk kelompok usia pertengahan tidak hanya sekadar keharusan. Ini merupakan langkah pencegahan dini terhadap ancaman penyakit kronis yang sering muncul tanpa tanda jelas, seperti tekanan darah tinggi, diabetes, atau masalah kolesterol. Meskipun tubuh terasa baik, bukan berarti bebas dari risiko penyakit berbahaya.
Pemeriksaan rutin memiliki peran penting dalam mengevaluasi kondisi kesehatan secara menyeluruh, mengidentifikasi faktor risiko, memastikan perlindungan melalui vaksin terkini, serta mendorong penerapan gaya hidup sehat. Kondisi seperti tekanan darah tinggi, kadar gula darah yang tinggi, dan kolesterol yang meningkat sering kali tidak disadari karena tidak menunjukkan gejala pada tahap awal.
Berikut ini merupakan jenis pemeriksaan kesehatan yang disarankan untuk individu yang telah berusia 40 tahun ke atas, sesuai dengan rekomendasi dari National Library of Medicine di Bethesda, Maryland, Amerika Serikat:
Pemeriksaan tekanan darah
Pemeriksaan tekanan darah sebaiknya dilakukan paling sedikit sekali dalam setahun. Jika Anda memiliki risiko seperti berat badan berlebih, diabetes, riwayat penyakit jantung, gangguan ginjal, keluarga dengan riwayat tekanan darah tinggi, atau pernah mengalami tekanan darah tinggi saat hamil, sebaiknya pemeriksaan dilakukan lebih sering, khususnya ketika sedang berpuasa selama 8 jam.
Menurut Kementerian Kesehatan RI:
- Hipertensi tahap 1:tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg atau tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg
- Hipertensi tahap 2:tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg atau tekanan darah diastolik lebih dari 100 mmHg
Jika hasil pengukuran tekanan darah melampaui batas yang wajar, segera hubungi dokter untuk pemeriksaan lanjutan.
Pemeriksaan gula darah
Untuk individu yang tidak memiliki faktor risiko diabetes, pengukuran kadar gula darah sebaiknya dimulai pada usia 35 tahun dan dilakukan kembali setiap tiga tahun. Namun, jika Anda memiliki riwayat obesitas, tekanan darah tinggi, gangguan jantung, atau riwayat keluarga dengan diabetes, pemeriksaan harus dilakukan lebih sering.
Berdasarkan standar yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia:
- Gula darah sewaktu: <200 mg/dL
- Gula darah puasa: <126 mg/dL
Jika kadar gula melebihi angka tersebut, penting untuk segera mengunjungi dokter dan memulai pola makan yang sehat.
Pemeriksaan kolesterol
Pria disarankan untuk memeriksa kadar kolesterol mulai dari usia 35 tahun, sedangkan wanita sejak usia 45 tahun, jika tidak memiliki faktor risiko penyakit jantung. Untuk mereka yang berisiko tinggi, pemeriksaan kolesterol sebaiknya dimulai sejak usia 20 tahun.
Frekuensi pemeriksaan:
- Setiap 5 tahun, jika hasil kolesterol dalam kondisi normal
- Lebih sering terjadi perubahan gaya hidup, seperti kenaikan berat badan atau kebiasaan makan yang tidak baik
Batas kolesterol total yang dianggap normal berdasarkan Kementerian Kesehatan RI adalah kurang dari 200 mg/dL.
Faktor risiko lain yang memerlukan pemeriksaan lebih intensif antara lain diabetes, gangguan jantung, dan penyakit ginjal.
Pemeriksaan lanjutan setelah usia 40 tahun
Selain pemeriksaan darah, beberapa pengujian tambahan direkomendasikan untuk mengidentifikasi penyakit berat secara lebih awal:
Deteksi dini kanker kolorektal
Kanker kolorektal sering dimulai dengan tumbuhnya polip di usus besar atau rektum. Risiko semakin tinggi setelah usia 45 tahun. Beberapa cara pemeriksaan yang disarankan antara lain:
- Colonoscopy: setiap 10 tahun
- CT colonography: setiap 5 tahun
- Sigmoidoscopy: setiap 5 tahun
- Tes feses DNA: setiap 1–3 tahun
- gFOBT dan FIT: setiap tahun
Skrining penyakit jantung
Penyakit jantung bisa berkembang tanpa gejala awal. Salah satu cara mendeteksi dini yang efisien adalah dengan menggunakanCT jantunguntuk mengamati plak atau penyumbatan di saluran darah.
Deteksi gangguan otak
Gangguan seperti penyakit Alzheimer, Parkinson, dan stroke dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang. PemeriksaanMRI otakdisarankan untuk mengenali kelainan secara tepat dan lebih awal.
Memasuki usia 40 tahun merupakan momen yang tepat untuk lebih memperhatikan kesehatan tubuh. Pemeriksaan kesehatan rutin memberi kesempatan untuk mengidentifikasi penyakit pada tahap awal dan mengambil tindakan pencegahan yang sesuai. Diskusikan dengan tenaga medis mengenai jenis pemeriksaan yang cocok dengan kondisi Anda.jawapos.com)
Posting Komentar