18 Tanda Liver Parah yang Harus Diwaspadai
AdinJava - Penyakit hati merupakan kondisi medis yang berdampak pada kemampuan organ hati dalam menjalankan fungsinya secara normal.
Penyakit ini berlangsung melalui berbagai tahapan, masing-masing dengan tingkat keparahan yang semakin meningkat, dan pada akhirnya dapat memicu sirosis serta kegagalan hati bila tidak ditangani.
Dalam penyakit sirosis, jaringan parut secara perlahan menggantikan sel-sel hati yang sehat. Kondisi ini umumnya terjadi dalam jangka panjang, sering kali disebabkan oleh infeksi, gangguan kesehatan lain, atau kecanduan alkohol.
Terkadang, kerusakan jantung akibat sirosis tidak bisa diperbaiki. Namun, jika diketahui lebih awal, beberapa pengobatan bisa membantu mengontrolnya.
Dalam artikel ini dibahas mengenai tahapan perkembangan penyakit hati serta tanda-tanda bahwa penyakit hati sudah memasuki tahap parah. Lanjutkan membaca!
1. Tahapan penyakit liver
Jantung merupakan organ yang besar dan kuat dengan ratusan fungsi penting dalam tubuh. Salah satu peran paling krusialnya adalah menyaring racun dari darah.
Namun, jumlah racun yang terlalu banyak dapat memberatkan kemampuan dan sumber daya jantung dalam menjalankan fungsinya, sehingga berujung pada kerusakan bertahap pada organ tersebut.
Hati mengalami gangguan melalui sekitar empat tahap:
- Hepatitis: Hepatitis mengacu pada peradangan yang terjadi pada jaringan hati. Peradangan merupakan respons tubuh hati terhadap kerusakan atau paparan racun. Proses ini bertujuan untuk menghilangkan infeksi dan memulai proses pemulihan. Hepatitis kronis menyebabkan aktivitas penyembuhan yang berlebihan, yang akhirnya menghasilkan jaringan parut (fibrosis).
- Fibrosis: Fibrosis terjadi ketika hati mengalami penebalan secara perlahan akibat penumpukan jaringan parut yang semakin meningkat. Jaringan parut ini menghambat aliran darah ke hati, sehingga mengurangi pasokan oksigen dan nutrisi yang diperlukan.
- Sirosis: Cirrhosis merupakan jaringan parut yang berat dan tetap terjadi di dalam hati. Ini adalah tahap di mana fibrosis sudah tidak bisa kembali normal lagi. Ketika hati tidak memiliki cukup sel sehat yang tersisa untuk berfungsi, jaringannya tidak mampu lagi melakukan regenerasi.
- Gagal hati: Kegagalan jantung dimulai ketika jantung tidak lagi mampu berfungsi secara optimal untuk kebutuhan tubuh. Kondisi ini juga dikenal sebagai sirosis dekompensasi, di mana tubuh tidak mampu mengimbangi kerusakan yang terjadi. Ketika fungsi jantung mulai menurun, dampaknya akan dirasakan oleh seluruh tubuh. Kegagalan jantung kronis merupakan proses yang terjadi secara bertahap, namun pada akhirnya dapat menyebabkan kematian tanpa adanya transplantasi jantung.
2. Tanda-tanda penyakit hati yang sudah memburuk
Kerusakan pada organ hati berkembang secara perlahan, dan kamu mungkin hanya menyadari gejalanya ketika kerusakannya sudah sangat berat, atau telah mencapai tahap sirosis.
Berikut tanda-tanda penyakit hati yang sudah memburuk gejala penyakit hati yang sudah sangat parah ciri-ciri kondisi hati yang sudah sangat rusak tanda-tanda penyakit hati yang sudah mencapai tahap kritis keluhan yang muncul saat penyakit hati sudah sangat berbahaya:
- Mudah lelah.
- Bagian putih mata dan kulit berwarna kekuningan.
- Kencing berwarna gelap.
- Tinja berwarna terang.
- Berat tubuh berkurang dan otot mengecil.
- Napas berbau apek.
- Kulit gatal.
- Kuku sendok, mengelupas, atau pucat.
- Munculnya bercak merah kecil di permukaan kulit.
- Bintik kekuningan kecil di kelopak mata.
- Mudah berdarah dan memar.
- Telapak tangan merah.
- Perut bengkak.
- Pergelangan kaki, kaki, tangan, dan wajah mengalami pembengkakan.
- Pada laki-laki, jaringan payudara bisa mengalami pembengkakan.
3. Penyebab sirosis
Penyakit hati disebabkan oleh berbagai faktor, berikut beberapa penyebab yang paling sering terjadi:
- Penyakit hati terkait alkohol.
- Penumpukan lemak di dalam hati, yang lebih sering dialami oleh individu yang memiliki berat badan berlebih, kadar kolesterol tinggi, obesitas, atau kondisi kesehatan lain seperti sindrom metabolik atau diabetes tipe 2.
- Infeksi yang berlangsung lama, atau kronis, akibat virus hepatitis C atau hepatitis B.
Di sisi lain, beberapa penyebab sirosis yang jarang ditemukan antara lain:
- Hepatitis autoimun, kondisi di mana sistem kekebalan tubuh menyerang organ hati.
- Penyakit yang merusak, menghancurkan, atau menyumbat saluran empedu, seperti kolangitis bilier primer dan kolangitis sklerosis primer.
- Penyakit hati bawaan.
4. Pengobatan
Pengobatan sirosis tergantung pada penyebab dan tingkat kerusakan organ hati. Tujuan dari pengobatan adalah untuk memperlambat perkembangan jaringan parut pada hati serta mencegah atau mengatasi gejala dan komplikasi yang muncul akibat sirosis. Anda mungkin perlu dirawat di rumah sakit jika mengalami kerusakan hati yang cukup berat.
Pengobatan untuk sirosis meliputi:
- Berhenti mengonsumsi minuman beralkohol. Bagi individu yang menderita sirosis, sangat penting untuk berhenti minum karena alkohol, dalam jumlah apa pun, bersifat beracun bagi organ hati.
- Mengurangi berat badan. Individu yang menderita sirosis bisa menjadi lebih sehat jika mereka mengurangi berat badan dan mengontrol kadar gula dalam darah.
- Obat-obatan yang digunakan untuk mengatasi hepatitis. Obat-obatan mampu mengurangi kerusakan tambahan pada sel-sel hati akibat hepatitis B atau C melalui pengobatan khusus terhadap virus-virus tersebut.
- Obat-obatan lainnya dapat mengurangi gejala-gejala tertentu, seperti gatal, kelelahan, dan nyeri.
5. Pentingnya deteksi dini penyakit hati
Deteksi dini mampu menghindari kerusakan pada organ hati. Hati merupakan organ yang luar biasa mampu.
Jika kondisi telah terdiagnosis ketika beberapa jaringan parut sudah terbentuk, hati masih bisa memperbaiki dirinya sendiri dan bahkan melakukan regenerasi. Oleh karena itu, untuk mengatasi penyakit hati, dibutuhkan rencana perawatan yang tepat.
Banyak individu yang menderita gangguan pada organ hati tidak menyadari adanya gejala meskipun terjadi kerusakan pada hati mereka.
Jika kondisi ini dibiarkan tanpa pengobatan, kerusakan bisa menjadi permanen dan berujung pada kegagalan hati, kanker hati, atau bahkan kematian.
Mengenali tahapan penyakit hati serta gejalanya bisa membantu Anda mengambil tindakan preventif demi menjaga kesehatan organ hati. Jika Anda curiga mengidap penyakit hati atau memiliki faktor risiko, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk pemeriksaan dan pengobatan yang sesuai.
Artikel ini telah diperiksa secara medis olehdr. Widya Mandala Sari, SpPD
Posting Komentar