12 Alasan Segera Konsultasi Dokter Jantung
Penyakit jantungbisa menjadi masalah yang sangat serius. Kondisi ini bertanggung jawab atas jumlah kematian yang lebih besar dibandingkan kanker. Kamu mungkin penasaran apa saja yang perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan jantung.
Ahli jantung, dokter kardiologi, atau spesialis jantung adalah profesional medis yang berfokus pada diagnosis dan pengobatan penyakit jantung. Mereka menangani pasien dengan kondisi jantung, gejala yang bisa disebabkan oleh gangguan jantung, serta faktor-faktor yang meningkatkan risiko terkena penyakit jantung.
Kemungkinan besar, pada suatu saat kamu mungkin akan mempertimbangkan untuk mengunjungi seorang dokter spesialis jantung. Penjelasan berikut ini akan membantu kamu dalam menentukan apakah kamu perlu berkonsultasi dengan ahli jantung.
1. Memiliki diagnosis gangguan jantung
Jika pernah didiagnosis menderita penyakit jantung, kamu harus berkonsultasi dengan dokter spesialis. Sesuai jenis kondisi jantung yang kamu alami, kamu perlu secara rutin melakukan pemeriksaan ke dokter jantung.
Tetap berkomunikasi dengan spesialis jantung akan memungkinkan dokter untuk mengawasikesehatan jantung. Dengan demikian, dokter mampu menyesuaikan pengobatan bila diperlukan. Hal ini akan membantu pasien tetap dalam kondisi sehat dan menghindari masalah seiring berjalannya waktu.
Jenis-jenis penyakit jantung tertentu yang memerlukan pemeriksaan berkala oleh dokter spesialis jantung, antara lain:
Fibrilasi atrium serta gangguan ritme jantung lainnya.
Gagal jantung.
Penyakit arteri koroner.
Penyakit katup jantung.
2. Mengalami gejala jantung
Beberapa gejala tertentu dapat menjadi indikasi adanya gangguan pada jantung. Jika gejala yang dirasakan ringan atau berlangsung dalam jangka waktu tertentu, dokter umum biasanya menjadi pilihan pertama untuk memulai pengobatan. Namun, jika gejalanya terus-menerus atau sering muncul, kamu kemungkinan akan direkomendasikan kepada ahli jantung.
Jika gejala yang kamu alami parah atau muncul secara tiba-tiba, kamu mungkin perlu segera mencari bantuan medis darurat atau pergi ke IGD terdekat.
Gejala yang berkaitan dengan jantung bisa mencakup:
- Sakit dada atau perasaan tidak nyaman di area dada:Jika nyeri tersebut sangat berat, baru terjadi, atau tidak kunjung mereda, kemungkinan besar merupakan tanda dari serangan jantung. Jika hal ini terjadi, segera hubungi ambulans atau pergi ke IGD rumah sakit terdekat. Jika ternyata bukan kondisi darurat, dokter spesialis jantung mungkin akan melakukan evaluasi saat memberikan pengobatan. Proses ini bisa melibatkan pemeriksaan untuk mengetahui adanya penyumbatan pada jantung.
- Sesak napas:Seperti nyeri dada, kondisi ini bisa menjadi tanda situasi darurat. Terkadang penyebabnya adalah penyumbatan, pembekuan darah, atau gagal jantung kongestif, namun juga bisa terkait dengan masalah pada paru-paru. Jika gejalanya terasa berat atau muncul secara tiba-tiba, segera carilah bantuan medis darurat.
- Jantung berdebar-debar:Jika jantung berdebar sangat cepat dan tidak berhenti, segera pergi ke IGD atau hubungi nomor 112. Hal ini juga berlaku jika kamu merasa pusing, lemah, atau hampir pingsan. Jika kamu sering mengalami jantung berdebar, dokter spesialis jantung bisa membantu. Mereka akan menemukan penyebabnya dan merancang rencana pengobatan yang sesuai.
- Detak jantung lambat:Jika detak jantung selalu berada di bawah 60, hal ini bisa menjadi tanda adanya gangguan pada sistem kelistrikan jantung. Keadaan ini lebih berisiko jika kamu mengalami pusing. Dokter spesialis jantung dapat memberikan bantuan untuk menangani masalah tersebut.
3. Punya faktor risiko
Meskipun kamu tidak pernah mengalami penyakit jantung atau memiliki gejala apa pun, tetapi tetap penting untuk memahami faktor risiko yang kamu miliki. Faktor risiko merupakan kondisi atau kebiasaan yang meningkatkan kemungkinan kamu mengalami masalah pada jantung.
Dokter umum terkadang mampu mengatasi faktor risiko tersebut. Namun, bila risikonya besar, konsultasi dengan spesialis jantung dapat sangat berguna.
Faktor risiko umum meliputi:
Usia serta jenis kelamin. Risiko penyakit jantung secara alami meningkat seiring bertambahnya usia, yaitu sekitar 55 tahun bagi laki-laki dan sekitar 65 tahun bagi perempuan.
Tekanan darah.
Diabetes.
Kolesterol.
Kegemukan.
Kebiasaan diet.
Kurangnya olahraga.
Penggunaan tembakau.
Minum terlalu banyak alkohol.
4. Riwayat kesehatan keluarga
Penyakit jantung dapat diwariskan dalam keluarga. Artinya, jika kamu memiliki kerabat dekat yang mengalamiserangan jantungatau penyumbatan pembuluh darah jantung pada usia muda (sebelum usia 55 tahun untuk laki-laki dan 65 tahun untuk perempuan), kamu mungkin memiliki risiko lebih tinggi mengalami gangguan jantung.
Anggota keluarga tingkat pertama meliputi orang tua, saudara kandung, serta anak.
Jika ada riwayat penyakit jantung di keluarga, maka kemungkinan risikomu dua kali lebih besar dibandingkan dengan seseorang yang tidak memiliki riwayat serupa dalam keluarganya. Keadaan ini terutama berlaku jika kamu masih muda dan memiliki faktor risiko tambahan.
5. Tekanan darah tinggi
Tekanan darah merujuk pada kekuatan darah yang mengalir melalui dinding arteri. Kenaikan tekanan darah dalam jangka panjang menyebabkan jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah, serta meningkatkan potensi risiko serangan jantung danstroke.
Ahli jantung dapat membantu mengontrol tekanan darah. Mereka bisa menjadi komponen krusial dalam mengelola tekanan darah dan menjaga kesehatan.
6. Riwayat kolesterol tinggi
Lemak kolesterol terdapat dalam beberapa jenis makanan serta dihasilkan oleh organ hati.Kolesterol tinggi dapat memicu pengendapan di pembuluh darah
Salah satu metode untuk mengurangi kadar kolesterol adalah dengan mengonsumsi makanan bergizi dan secara teratur melakukan olahraga. Dokter mungkin akan memberikan obat untuk mengatasi kolesterol yang juga berfungsi menurunkan kemungkinan serangan jantung.
Diskusikan dengan spesialis jantung mengenai makanan yang baik untuk kesehatan jantung serta lakukan pemantauan terhadap kadar kolesterol agar menurunkan risiko gangguan jantung.
7. Mengidap penyakit arteri perifer, nyeri pada kaki, atau luka kulit
Kondisi tertentu yang memengaruhi kaki dapat menjadi indikasi adanya gangguan pada jantung atau sistem pembuluh darah. Masalah ini bisa ditangani oleh dokter jantung:
- Pembengkakan kaki:Bengkak pada kedua kaki bisa menjadi indikasi adanya gangguan jantung. Hal ini menjadi alasan kuat untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis jantung. Namun, jika pembengkakan terjadi secara mendadak atau hanya terjadi di satu kaki, sebaiknya segera mengunjungi IGD. Bengkak pada salah satu kaki dapat menjadi tanda adanya gumpalan darah atau infeksi.
- Kram kaki saat berjalan:Jika kaki mengalami kram saat berjalan, hal ini bisa menjadi tanda adanya penyumbatan pada arteri di kaki. Kondisi ini juga dikenal sebagai penyakit arteri perifer. Individu yang menderita penyakit arteri perifer cenderung lebih rentan mengalami gangguan pada jantung. Dokter jantung mampu melakukan pemeriksaan dan memberikan pengobatan untuk penyakit arteri perifer ini.
- Varises:Varises sering terjadi. Umumnya kondisi ini tidak membahayakan, namun dapat menimbulkan rasa sakit dan pembengkakan. Terkadang hal tersebut bisa menghambat proses penyembuhan luka di kaki. Seorang ahli jantung bisa melakukan pemeriksaan untuk mengetahui kondisi ini. Dokter mungkin memberikan pengobatan berupa prosedur yang dikenal sebagai ablasi vena.
8. Riwayat preeklamsia
Preeklamsiaadalah kondisi yang berbahaya dan dapat muncul dalam beberapa bulan terakhir kehamilan. Hal ini menyebabkan tekanan darah meningkat dan bisa merusak ginjal serta hati, serta membahayakan janin.
Perempuan dengan riwayat preeklamsia—tekanan darah tinggi selama kehamilan atau setelah melahirkan—menghadapi risiko dua kali lebih besar mengalami penyakit jantung. Tingkat risikonya bisa lebih besar bagi mereka yang melahirkan bayi prematur atau mengalami kondisi ini berulang kali.
Jika kamu mengalami gejala preeklamsia selama masa kehamilan, sebaiknya lakukan pemeriksaan jantung oleh dokter spesialis jantung.
9. Berdasarkan rekomendasi
Meskipun kamu tidak mengalami kondisi-kondisi tersebut, dokter umum mungkin tetap merujuk kamu kepada ahli jantung. Alasan untuk rujukan bisa meliputi:
- Murmur jantung:Ini merupakan suara tidak normal yang terdengar oleh dokter saat mendengarkan jantung. Beberapa jenis desisan jantung bersifat aman, sementara yang lain mungkin lebih berbahaya. Dokter spesialis jantung dapat mengevaluasi dan menentukan apakah kamu perlu menjalani pemeriksaan lebih lanjut untuk jantung.
- Ketidakaktifan:Mungkin kamu sudah lama tidak beraktivitas. Jika ingin memulai latihan olahraga, kamu mungkin akan dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter jantung. Dokter jantung akan melakukan pemeriksaan terhadap jantungmu agar memastikan kamu bisa memulainya secara aman.
- Penyakit gusi:Terdapat kaitan antara kondisi gusi dengan kesehatan jantung. Hal ini mungkin disebabkan oleh peradangan. Oleh karena itu, jika penyakit gusi yang kamu alami cukup parah, dokter gigi mungkin menyarankan kamu untuk berkonsultasi dengan spesialis jantung.
- Kanker:Beberapa jenis kanker, pengobatan kemoterapi, serta radiasi dapat memberikan dampak negatif terhadap jantung. Anak-anak yang pernah mengidap kanker juga memiliki risiko lebih besar mengalami masalah jantung.
10. Merokok
Merokok merupakan salah satu faktor utama yang dapat mengakibatkan penyakit jantung dan bisa memicu tekanan darah tinggi serta meningkatkan kemungkinan terkena kanker.
Merokok mempercepat terjadinya penyumbatan dan penyempitan pada arteri koroner. Pada dasarnya, arteri koroner berfungsi memberikan oksigen dan nutrisi ke jantung. Dengan berjalannya waktu, lapisan lemak (plak) bisa menumpuk di dalam arteri koroner. Keadaan ini dapat mengurangi aliran darah menuju jantung serta meningkatkan kemungkinan terjadinya serangan jantung.
Serangan jantung terjadi ketika sesuatu, umumnya gumpalan darah, menghambat aliran darah menuju jantung. Tanpa pasokan oksigen dan nutrisi, otot jantung mulai mengalami kerusakan. Tingkat keparahan serangan jantung tergantung pada jumlah otot jantung yang rusak secara permanen.
Merokok juga merusak pembuluh darah lainnya. Jika arteri yang memberikan pasokan darah ke tangan dan kaki terganggu, kondisi ini dikenal sebagai penyakit arteri perifer yang memengaruhi aliran darah. Penyakit arteri perifer bisa menyebabkan penggumpalan darah, nekrosis jaringan, bahkan pembedahan amputasi.
11. Penyakit ginjal kronis
Para ilmuwan berusaha memperjelas kaitan antara penyakit ginjal dan penyakit jantung.
Penyakit ginjal dapat secara langsung memengaruhi kemungkinan kamu mengalami penyakit jantung. Demikian pula, penyakit jantung juga dapat secara langsung memengaruhi risiko kamu terkena penyakit ginjal. Kedua kondisi ini memiliki banyak faktor risiko yang sama, seperti diabetes dan tekanan darah tinggi.
Hubungan antara gangguan ginjal dan penyakit jantung telah melahirkan istilah sindrom kardiovaskular-ginjal-metabolik (CKM), yaitu sekelompok kondisi kesehatan yang meliputi penyakit jantung, gangguan ginjal, diabetes, serta kegemukan.
12. Hendak memulai olahraga
Olahraga menyimpan berbagai manfaat bagi kesehatan, serta berperan penting dalam mencegah dan mengatasi penyakit jantung. Namun, kondisi jantung tertentu dapat membuat olahraga menjadi berisiko.
Jika kamu sedang mempertimbangkan program olahraga baru setelah lama tidak beraktivitas, atau memiliki beberapa faktor risiko penyakit jantung seperti yang disebutkan di atas, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.
Ahli jantung akan menilai gejala yang Anda alami, memeriksa riwayat kesehatan Anda, dan mungkin menyarankan pemeriksaan diagnostik untuk menentukan penyebab gejala tersebut, serta membantu merencanakan pengobatan terbaik.
Referensi
Detak Jantung Melebihi Rata-Rata? Ini 7 Cara Menguranginya Kondisi Jantung dengan Nama yang Tidak Biasa dan AsalnyaKapan Harus Mengunjungi Dokter Jantung: 9 Alasan untuk Menjadwalkan Janji Temu.GoodRX Health. Diakses pada Juni 2024.
Skor Kalsium Arteri Koroner (CAC).CardioSmart. Diakses pada Juni 2024.
"Atrial Fibrillation." Heart. Diakses pada Juni 2024.
Dampak Jangka Panjang dan Akibat Lama dari Kanker.American Cancer Society. Diakses pada Juni 2024.
"Leading Causes of Death." Centers Diseases for Control. Diakses pada Juni 2024.
Hallum, Sara, Saima Basit, dkk. “Risiko dan jalur penyakit jantung koroner iskemik dini pada wanita dengan riwayat pre-eklampsia: sebuah studi berbasis basis data nasional.”Jurnal Eropa Kardiologi Pencegahan30, nomor 6 (26 Januari 2023): 506–16.
Lipshultz, Steven E., Vivian I. Franco, dan lainnya. "Penyakit Jantung pada Penderita Kanker Anak yang Selamat."Annual Review of Medicine 66, nomor 1 (14 Januari 2015): 161–76.
Moonesinghe, Ramal, Quanhe Yang, dan lainnya. “Kejadian dan Dampak Kesehatan Jantung dari Riwayat Keluarga Penyakit Jantung Dini di Amerika Serikat: Analisis Survey Kesehatan dan Nutrisi Nasional, 2007–2014.”Jurnal American Heart Association. Penyakit Kardiovaskular dan Serebrovaskular8, nomor 14 (16 Juli 2019).
Hubungan antara Jantung dan Ginjal.National Kidney Foundation. Diakses pada Juni 2024.
"10 Tanda yang Menunjukkan Waktunya Mengunjungi Dokter Jantung." Northwestern Medicine. Diakses pada Juni 2024.
"Smoking and heart disease." Better Health Channel. Diakses pada Juni 2024.
Posting Komentar