10 Peserta Better Late Than Single yang Membuat Penasaran!
AdinJava - Dating show Korea memang selalu memiliki gagasan baru untuk menarik perhatian penonton agar ikut mengikutinya. Terbaru, sebuah acara kencan dengan judul Better Late Than Single mengangkat kisah cinta pertama sebagai inti ceritanya.
Acara ini menghadirkan individu-individu yang belum pernah menjalani hubungan pacaran sebelumnya. Melalui profil peserta Better Late Than Single, kamu akan menemukan alasan mengapa mereka memutuskan untuk menunda menjalin hubungan dan apa yang akhirnya membuat mereka berani membuka hati.
Semakin penasaran dengan peserta acara ini? Segera saja lihat profilnya Better Late Than Single selengkapnya di bawah ini.
1. Noh Jae Yun
Peserta pertama Better Late Than Single yang diperkenalkan adalah Noh Jae Yun. Ia seorang desainer 3D dan artist VFX berusia 27 tahun yang bekerja di bidang film, televisi, dan video game.
Meskipun banyak orang memuji wajahnya yang menarik dan sifatnya yang ramah, Jae Yun justru dikenal sangat malu dan sulit berkomunikasi.
Pada acara ini, Jae Yun menyatakan bahwa ia ingin merasa lebih nyaman berbicara dengan wanita dan ingin menunjukkan kejujuran di dalam dirinya.
Tidak hanya itu, dalam acara ini Jae Yun juga mengikuti pelatihan vokal bersama seorang speech coach untuk melatih intonasi bicaranya agar lebih percaya diri.
2. Kang Ji Su
Biodata dan profil peserta Better Late Than Single selanjutnya adalah Kang Ji Su. Ia mengakui bahwa dirinya termasuk orang yang pemalu dan lebih sering menghabiskan waktu di rumah.
Bahkan, pernah tidak pergi keluar rumah selama sebulan yang membuatnya menyadari bahwa ia bisa kehilangan kesempatan untuk membangun hubungan.
Sejak kecil, Kang Ji Su menghabiskan masa sekolahnya di sekolah khusus perempuan. Hal ini membuatnya kurang terbiasa berinteraksi dengan laki-laki dan merasa tidak nyaman ketika berada di sekitar mereka.
Melalui acara ini, Ji Su berharap bisa belajar menerima diri sendiri dan membangun hubungan yang terasa alami serta menyenangkan.
3. Kim Seung Li
Kim Seung Li menjadi peserta ketiga yang diumumkan dalam acara tersebut Better Late Than Single Ia seorang pemasar berusia 27 tahun yang menguasai empat bahasa.
Pada usia delapan tahun, keluarganya pindah ke Brasil. Selama tinggal di sana, ia menghadapi masa yang berat akibat perbedaan budaya dan pernah menjadi korban bullying.
Pengalaman ini menyebabkan ia tumbuh dengan rasa kurang percaya diri, khususnya dalam bersosialisasi dan mendekati seorang wanita secara romantis.
4. Kim Yeo Myung
Tidak hanya ceria, peserta pada kesempatan ini juga memiliki semangat positif yang langsung terasa sejak awal tampilannya.
Kim Yeo Myung dikenal memiliki sifat yang hangat dan spontan, hingga mendapat julukan the sunny bulldozer oleh orang-orang di sekitarnya.
Dulunya, ia tidak terlalu memikirkan tentang cinta dan hubungan. Namun segalanya berubah ketika teman-temannya mulai memiliki pasangan dan ia merasa sendirian.
Saat itu membuatnya menyadari bahwa ia juga ingin memiliki hubungan dengan seseorang, sehingga mendorongnya untuk ikut serta dalam acara ini.
5. Kim Sang Ho
Peserta kelima adalah Kim Sang Ho, seorang pria berusia 27 tahun yang bekerja sebagai peneliti di perusahaan militer. Tugasnya terkait pengembangan dan uji coba teknologi militer.
Sang Ho tumbuh dalam lingkungan yang mayoritas dihiasi oleh laki-laki, mulai dari sekolah hingga masa wajib militer. Hal ini membuatnya kesulitan dalam mencari pasangan.
Melalui kegiatan ini, Kim Sang Ho berharap mengganti gaya pakaian dan mulai merawat diri dengan lebih baik. Setelah berhasil menurunkan hampir 20 kilogram, Sang Ho merasa lebih percaya diri dan siap memulai hubungan.
6. Lee Min Hong
Selama tujuh bulan terakhir, Min Hong mengikuti 20 hingga 30 pertemuan jodoh. Kesendiriannya bukan disebabkan oleh penampilan fisik yang kurang menarik, melainkan karena sifatnya yang kuat dan sering dianggap terlalu jujur serta memilih.
Min Hong mengakui bahwa ia cenderung menilai seseorang berdasarkan hal-hal kecil, seperti cara berjalan atau memegang sendok. Melalui program ini, ia berusaha menjadi lebih terbuka dan memberi kesempatan untuk memahami seseorang secara lebih mendalam.
7. Yi Do
Yi Do adalah mahasiswa program studi Pendidikan Geografi di Universitas Nasional Seoul. Selain itu, ia juga dikenal sebagai tutor termuda di ETOOS, salah satu lembaga pendidikan terbesar di Korea Selatan.
Ia mengajar mata pelajaran geografi dan ilmu sosial integrasi kepada siswa SMA yang sedang bersiap menghadapi ujian masuk perguruan tinggi nasional (CSAT).
Karena itu, Yi Do terbiasa berbicara dengan cepat dan panjang tanpa jeda. Melalui program ini, ia mulai belajar untuk memperlambat kecepatan berbicaranya dan memberi kesempatan kepada orang lain untuk mendengarkan.
8. Ha Jeong Mok
Jeong Mok ikut serta dalam acara ini karena dorongan saudara kembarnya yang lebih dulu menjalani hubungan tersebut. Selama ini, ia sering meniru gaya dan sifat saudaranya tanpa benar-benar memahami kepribadian dirinya sendiri.
Hal tersebut menyebabkan ia kurang percaya diri dan sering merasa tidak yakin dengan penampilannya. Namun, melalui bimbingan Seo In Guk serta para ahli dalam acara ini, ia mulai menemukan gaya yang sesuai dengan dirinya.
Perubahan ini tidak hanya meningkatkan rasa percaya dirinya, tetapi juga menarik perhatian beberapa peserta wanita. Better Late Than Single.
9. Park Ji Yeon
Seperti Sang Ho, Ji Yeon juga menyelesaikan pendidikan sekolah dan kuliahnya dalam lingkungan yang sepenuhnya terdiri dari perempuan. Ia jarang berinteraksi langsung dengan laki-laki dan memutuskan untuk menghindari hubungan percintaan sejak dulu.
Bukan karena tidak ingin jatuh cinta, melainkan karena ia memiliki kekhawatiran terhadap gambaran laki-laki akibat ketiadaan figur ayah yang sempurna dalam hidupnya.
Ji Yeon juga sering mengalami pikiran negatif dan merasa bahwa laki-laki pasti akan berubah atau mengecewakan di akhirnya.
Melalui program ini, Ji Yeon berusaha menghadapi trauma dan pola pikirnya dengan cara yang lebih matang. Ia mengikuti sesi terapi untuk memulihkan luka emosionalnya dan berharap dapat membuka diri terhadap peluang baru yang lebih baik.
10. Kang Hyun Kyu
Kang Hyun Kyu merupakan seorang mahasiswa kedokteran di Universitas Chung-Ang yang juga menjalani pekerjaan sampingan sebagai bartender. Sejak kecil, ia sudah terbiasa dengan pola belajar yang intensif dan jarang memiliki kesempatan untuk bersosialisasi.
Karena terlalu menghabiskan waktu untuk belajar, ia belum pernah merasakan sensasi jatuh cinta atau memiliki hubungan pacaran.
Pria berusia 26 tahun ini mengakui bahwa ketika menyukai seseorang, pikirannya langsung kosong dan tidak tahu harus mengatakan apa. Melalui program ini, Hyun Kyu berharap bisa belajar mengatasi rasa cemas dan membangun hubungan secara bertahap dengan lawan jenis.
Setelah mengetahui profil peserta Better Late Than Single, jadi semakin mengerti kan mengapa mereka memilih sendiri dan belum mencari pasangan?
Namun melalui Better Late Than Single, mereka membuktikan bahwa tidak ada kata terlambat untuk memulai mengenal cinta. Jadi, apakah kamu termotivasi untuk meninggalkan status jomblo setelah menonton acara ini?
Posting Komentar